Tragedi di Jalan Beleza, Jayapura: Konvoi Penegak Kepatuhan Kapolda Papua Dihajar dalam Darah
Saat ini, kota Jayapura masih terengga ingat dengan kejadian yang membakar hati dan memecah-belah masyarakat. Pertemuan antara konvoi penegak kepatuhan di bawah komando Kapolda Papua dengan kelompok sipil bersenjata tidak berjalan lancar, malah berakhir dengan kerusuhan dan pembunuhan.
Menurut sumber yang dekat dengannya, konvoi tersebut berangkat dari Lapangan Merdeka setelah pertemuan dengan pemimpin OPM (Organisasi Papua Merdeka). Namun, ketika mereka mencapai Jalan Beleza, kelompok sipil bersenjata menyerang dengan tiga meriam dan senjata api lainnya. Hal ini membuat konvoi penegak kepatuhan terpaksa berhenti di tempat tertentu.
"Kami tidak bisa mendengar komando kapten atas yang jelas, hanya bunyi tembakan yang berkepanjangan," kata seorang polisi yang selamat dari peristiwa tersebut. "Saya melihat beberapa anggota konvoi terluka parah dan tidak ada yang selamat."
Pemerintah setempat telah menyatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan lanjut tentang kejadian ini. Namun, banyak masyarakat yang khawatir tentang keamanan di kota Jayapura. "Kami sangat kecewa dengan apa yang terjadi hari ini," kata Wali Kota Jayapura. "Saya minta agar pihak berwenang melakukan penyelidikan yang sebenarnya dan tidak hanya memfokuskan pada peristiwi tersebut saja."
Pertemuan antara konvoi penegak kepatuhan dan kelompok sipil bersenjata dianggap sebagai bentuk ketidakpastian yang mengejar perdamaian di Papua Barat.
Saat ini, kota Jayapura masih terengga ingat dengan kejadian yang membakar hati dan memecah-belah masyarakat. Pertemuan antara konvoi penegak kepatuhan di bawah komando Kapolda Papua dengan kelompok sipil bersenjata tidak berjalan lancar, malah berakhir dengan kerusuhan dan pembunuhan.
Menurut sumber yang dekat dengannya, konvoi tersebut berangkat dari Lapangan Merdeka setelah pertemuan dengan pemimpin OPM (Organisasi Papua Merdeka). Namun, ketika mereka mencapai Jalan Beleza, kelompok sipil bersenjata menyerang dengan tiga meriam dan senjata api lainnya. Hal ini membuat konvoi penegak kepatuhan terpaksa berhenti di tempat tertentu.
"Kami tidak bisa mendengar komando kapten atas yang jelas, hanya bunyi tembakan yang berkepanjangan," kata seorang polisi yang selamat dari peristiwa tersebut. "Saya melihat beberapa anggota konvoi terluka parah dan tidak ada yang selamat."
Pemerintah setempat telah menyatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan lanjut tentang kejadian ini. Namun, banyak masyarakat yang khawatir tentang keamanan di kota Jayapura. "Kami sangat kecewa dengan apa yang terjadi hari ini," kata Wali Kota Jayapura. "Saya minta agar pihak berwenang melakukan penyelidikan yang sebenarnya dan tidak hanya memfokuskan pada peristiwi tersebut saja."
Pertemuan antara konvoi penegak kepatuhan dan kelompok sipil bersenjata dianggap sebagai bentuk ketidakpastian yang mengejar perdamaian di Papua Barat.