Kondisi Warga Korban Banjir di Sibolga dan Tapanuli Tengah Masih Buruk, Aparat Gabungan Menjaga Ketat
Saat ini, kondisi warga korban banjir di Sibolga dan Tapanuli Tengah masih sangat buruk. Akses transportasi masih tidak lengkap, krisis listrik, internet dan bahan bakar minyak (BBM) juga terjadi di daerah tersebut.
Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga telah menjadi fokus pemerintah karena banjir yang melanda beberapa hari yang lalu. Aparat gabungan telah menjaga ketat sejumlah gerai minimarket demi menghindari terulangnya aksi penjarahan oleh warga yang tak kunjung memperoleh bantuan.
Saat ini, ada 13 posko pengungsian di kota Sibolga dan jumlah warga yang mengungsi mencapai 2.405 jiwa. Aparat gabungan juga telah menjaga ketat apalagi pada gerai minimarket demi menghindari terulangnya aksi penjarahan oleh warga yang tak kunjung memperoleh bantuan.
Kasubandus Sibolga, AKP Suyatno menyatakan bahwa situasi masih aman terkendali dan ada kembali lampu PLN menyala. Namun, masih banyak kelangkaan bahan pokok dan SPBU yang mengantre untuk membeli BBM.
Sementara itu, di Kabupaten Tapanuli Tengah terdapat sebagian warga yang berinisiatif mendirikan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makan korban banjir. Namun, masih banyak kelangkaan air bersih dan bahan pangan lainnya.
Menurut salah satu warga, Damai Mendrofa, bahwa bantuan pangan sudah mulai didistribusikan, namun listrik masih padam dan air sulit diperoleh. Ia harus mencari ke perbukitan untuk mendapatkan air bersih untuk anak-anaknya.
Sementara itu, Lodewik F.S. Marpaung menyatakan bahwa ketersediaan gas elpiji di daerah tersebut saat ini kosong total dan masyarakat kini memasak nasi dan makanan lainnya menggunakan kayu bakar.
Saat ini, kondisi warga korban banjir di Sibolga dan Tapanuli Tengah masih sangat buruk. Akses transportasi masih tidak lengkap, krisis listrik, internet dan bahan bakar minyak (BBM) juga terjadi di daerah tersebut.
Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga telah menjadi fokus pemerintah karena banjir yang melanda beberapa hari yang lalu. Aparat gabungan telah menjaga ketat sejumlah gerai minimarket demi menghindari terulangnya aksi penjarahan oleh warga yang tak kunjung memperoleh bantuan.
Saat ini, ada 13 posko pengungsian di kota Sibolga dan jumlah warga yang mengungsi mencapai 2.405 jiwa. Aparat gabungan juga telah menjaga ketat apalagi pada gerai minimarket demi menghindari terulangnya aksi penjarahan oleh warga yang tak kunjung memperoleh bantuan.
Kasubandus Sibolga, AKP Suyatno menyatakan bahwa situasi masih aman terkendali dan ada kembali lampu PLN menyala. Namun, masih banyak kelangkaan bahan pokok dan SPBU yang mengantre untuk membeli BBM.
Sementara itu, di Kabupaten Tapanuli Tengah terdapat sebagian warga yang berinisiatif mendirikan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makan korban banjir. Namun, masih banyak kelangkaan air bersih dan bahan pangan lainnya.
Menurut salah satu warga, Damai Mendrofa, bahwa bantuan pangan sudah mulai didistribusikan, namun listrik masih padam dan air sulit diperoleh. Ia harus mencari ke perbukitan untuk mendapatkan air bersih untuk anak-anaknya.
Sementara itu, Lodewik F.S. Marpaung menyatakan bahwa ketersediaan gas elpiji di daerah tersebut saat ini kosong total dan masyarakat kini memasak nasi dan makanan lainnya menggunakan kayu bakar.