Gunung Anak Krakatau masih dalam kondisi waspada, seperti dinyatakan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Sekarang, gunung api ini memiliki aktivitas yang meningkat. Menurut data PVMBG, Gunung Anak Krakatau meletus beberapa kali dalam beberapa hari terakhir.
Pada Rabu (10/12), aktivitas kegempaan di Gunung Anak Krakatau tidak teramati. Namun, pada periode lainnya, seperti Senin (8/12) dan Minggu (7/12), terdapat gempa-gempa yang teramati. Seperti yang diterapkan PVMBG, gempa tersebut memiliki amplitudo rendah dan lama gempa.
Kemudian, pada Jumat (5/12), Gunung Anak Krakatau meletus berupa gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 7-14 mm. Sementara itu, pada hari lainnya, seperti Sabtu (6/12) dan Senin (8/12) gempa-gempa tersebut teramati.
Gempa tersebut diiringi oleh asap kawah utama yang berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 5 meter dari puncak. Berdasarkan data PVMBG, cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau sangat tidak kondusif.
Gunung Anak Krakatau masih dalam kondisi aktif dan perlu diperhatikan oleh masyarakat dan para pengunjung. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk menghindari mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas di sekitarnya, terutama dalam jarak 2 km dari kawah aktif.
Gunung Anak Krakatau merupakan gunung api strato tipe A dan pernah meletus pada tahun 2018. Sebelumnya juga telah meletus beberapa kali, seperti pada bulan Februari 2017 dan Juni 2016.
Pada Rabu (10/12), aktivitas kegempaan di Gunung Anak Krakatau tidak teramati. Namun, pada periode lainnya, seperti Senin (8/12) dan Minggu (7/12), terdapat gempa-gempa yang teramati. Seperti yang diterapkan PVMBG, gempa tersebut memiliki amplitudo rendah dan lama gempa.
Kemudian, pada Jumat (5/12), Gunung Anak Krakatau meletus berupa gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 7-14 mm. Sementara itu, pada hari lainnya, seperti Sabtu (6/12) dan Senin (8/12) gempa-gempa tersebut teramati.
Gempa tersebut diiringi oleh asap kawah utama yang berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 5 meter dari puncak. Berdasarkan data PVMBG, cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau sangat tidak kondusif.
Gunung Anak Krakatau masih dalam kondisi aktif dan perlu diperhatikan oleh masyarakat dan para pengunjung. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk menghindari mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas di sekitarnya, terutama dalam jarak 2 km dari kawah aktif.
Gunung Anak Krakatau merupakan gunung api strato tipe A dan pernah meletus pada tahun 2018. Sebelumnya juga telah meletus beberapa kali, seperti pada bulan Februari 2017 dan Juni 2016.