Seorang tokoh publik yang terkesan kecewa oleh fansnya, Marcus Kluivert telah menyuarakan perasaannya dalam sebuah kesempatan tertentu. Pemain sepak bola berusia 22 tahun ini yang memang merupakan nama yang sangat dicari di kalangan penggemar sepak bola Indonesia, ternyata memiliki pendapat yang berbeda dengan kebanyakan penggemarnya.
Menurut sumber-sumber terdekatnya, Kluivert merasa tidak adil karena banyak fans yang menyalahkan dirinya atas keseluruhan performansa di lapangan. Namun, ia tetap berpegang pada prinsip bahwa setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing.
"Kamu tidak bisa memutuskan saya atas satu pertandingan saja. Saya memiliki hari baik dan buruk seperti apa pun pemain lainnya", kata Kluivert dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh salah satu media sepak bola Indonesia.
Ia juga menyatakan bahwa ia tidak merasa bersalah atas keseluruhan performansa di klubnya. "Saya berusaha sekuat tenaga untuk menjadi pemain terbaik di lapangan, tapi tidak semua hari itu bisa berjalan dengan baik. Saya harus tetap fokus dan tidak membiarkan kekecewaan mengganggu saya", ujar Kluivert.
Kluivert juga menyatakan bahwa ia menghargai pendapat fansnya, tapi tidak selalu setuju dengan segala opini yang mereka berikan. "Saya mengerti bahwa penggemar memiliki hak untuk memberikan pendapat mereka, tapi saya juga memiliki hak untuk memberikan pendapat saya sendiri. Saya tidak ingin menjadi benda yang bisa dipeluk dan disimpan", katanya.
Dengan kata lain, Kluivert ingin menunjukkan bahwa ia adalah seorang pemain yang kuat dan dapat menghadapi tekanan dari luar maupun dalam lapangan. Ia juga ingin menunjukkan bahwa ia memiliki jati diri sendiri yang tidak tergantung pada pendapat orang lain.
"Saya akan terus berusaha untuk menjadi pemain terbaik di lapangan, dan jika ada yang merasa kecewa dengan saya, itu bukan masalah saya. Saya hanya ingin bisa menjadi pemain yang dapat membuat fansnya bangga", ujar Kluivert dengan penuh keyakinan.
Menurut sumber-sumber terdekatnya, Kluivert merasa tidak adil karena banyak fans yang menyalahkan dirinya atas keseluruhan performansa di lapangan. Namun, ia tetap berpegang pada prinsip bahwa setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing.
"Kamu tidak bisa memutuskan saya atas satu pertandingan saja. Saya memiliki hari baik dan buruk seperti apa pun pemain lainnya", kata Kluivert dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh salah satu media sepak bola Indonesia.
Ia juga menyatakan bahwa ia tidak merasa bersalah atas keseluruhan performansa di klubnya. "Saya berusaha sekuat tenaga untuk menjadi pemain terbaik di lapangan, tapi tidak semua hari itu bisa berjalan dengan baik. Saya harus tetap fokus dan tidak membiarkan kekecewaan mengganggu saya", ujar Kluivert.
Kluivert juga menyatakan bahwa ia menghargai pendapat fansnya, tapi tidak selalu setuju dengan segala opini yang mereka berikan. "Saya mengerti bahwa penggemar memiliki hak untuk memberikan pendapat mereka, tapi saya juga memiliki hak untuk memberikan pendapat saya sendiri. Saya tidak ingin menjadi benda yang bisa dipeluk dan disimpan", katanya.
Dengan kata lain, Kluivert ingin menunjukkan bahwa ia adalah seorang pemain yang kuat dan dapat menghadapi tekanan dari luar maupun dalam lapangan. Ia juga ingin menunjukkan bahwa ia memiliki jati diri sendiri yang tidak tergantung pada pendapat orang lain.
"Saya akan terus berusaha untuk menjadi pemain terbaik di lapangan, dan jika ada yang merasa kecewa dengan saya, itu bukan masalah saya. Saya hanya ingin bisa menjadi pemain yang dapat membuat fansnya bangga", ujar Kluivert dengan penuh keyakinan.