Pria Ngaku Anak Propam Polri Menggunakan Mobil Barang Bukti Buat Jalan-Jalan, Akhirnya Minta Maaf
Akibat menonton video viral di media sosial, seorang pria berkemeja hitam akhirnya mengeluarkan klarifikasi. Ia mengakui bahwa pengakuannya sebelumnya sebagai anak Propam Polda Metro Jaya adalah palsu.
Sejumlah orang diduga debt collector mendatangi pria berkemeja tersebut di sebuah parkir di Bogor dan bertanya tentang mobil yang dibawa oleh pria tersebut. Pengakuannya pada saat itu, "BB mobil Polsek," menyebutkan bahwa mobil tersebut adalah barang bukti.
Namun, pengakuannya tidak benar. Ia mengakui bahwa mobil tersebut bukan kendaraan barang bukti. Yang terjadi, ia mendapat tekanan dan intimidasi dari Debt Collector sehingga ia mengaku-ngaku sebagai anak Propam Polda Metro Jaya.
Pengakuannya di video yang viral ini akhirnya membuatnya meminta maaf kepada insititusi Polri karena telah mencemarkan nama baik Polri. "Terakhir saya ingin meminta maaf kepada institusi Polri karena sudah mencemarkan nama baik Polri. Terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb," kata dia.
Pengakuannya palsu menyebabkan terkena panas dan akhirnya ia membuat klarifikasi. Pengakuan palsunya mengancam nama baik institusi Polri, padahal seharusnya tidak demikian.
Akibat menonton video viral di media sosial, seorang pria berkemeja hitam akhirnya mengeluarkan klarifikasi. Ia mengakui bahwa pengakuannya sebelumnya sebagai anak Propam Polda Metro Jaya adalah palsu.
Sejumlah orang diduga debt collector mendatangi pria berkemeja tersebut di sebuah parkir di Bogor dan bertanya tentang mobil yang dibawa oleh pria tersebut. Pengakuannya pada saat itu, "BB mobil Polsek," menyebutkan bahwa mobil tersebut adalah barang bukti.
Namun, pengakuannya tidak benar. Ia mengakui bahwa mobil tersebut bukan kendaraan barang bukti. Yang terjadi, ia mendapat tekanan dan intimidasi dari Debt Collector sehingga ia mengaku-ngaku sebagai anak Propam Polda Metro Jaya.
Pengakuannya di video yang viral ini akhirnya membuatnya meminta maaf kepada insititusi Polri karena telah mencemarkan nama baik Polri. "Terakhir saya ingin meminta maaf kepada institusi Polri karena sudah mencemarkan nama baik Polri. Terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb," kata dia.
Pengakuannya palsu menyebabkan terkena panas dan akhirnya ia membuat klarifikasi. Pengakuan palsunya mengancam nama baik institusi Polri, padahal seharusnya tidak demikian.