Kisah Startup RI Habiskan Rp 83 Miliar Cuma Dalam 10 Bulan Lalu Tutup

Rumah Tangga Indonesia Startup Tak Bisa Berdiri Lama, Tutup dengan Kebuyuhan Rp 83 Miliar

Shox Rumahan, startup bergerak di bidang elektronik dan peralatan rumah tangga, ditutup empat tahun setelah didirikan. Pengelolaan startup yang tidak beres menimbulkan kerugian hingga akhirnya dipecat semua pegawai.

Startup Shox Rumahan didirikan pada 2019 di Indonesia dengan konsep arisan. Namun, pengelolannya tidak berhasil dan punah dalam waktu kurang dari enam tahun.

Dalam laporan Tech in Asia dan Dealstreet Asia, dimaklumkan bahwa startup ini memecat semua pegawai dan tutup operasionalnya pada 25 Februari 2023. Banyak mengharapkan bahwa tidak ada data mengenai pengelolaan modal yang pernah diterima sebelum kebangkrutan.

Pada awal berdirinya, Shox Rumahan didukung oleh lima investor: AC Ventures, Teja Ventures, Ephesus United, SGInnovate dan Partech. Sebelumnya, pihak startup menerima pendanaan sekitar Rp 83,3 miliar dari beberapa investor.

Mereka memberikan contoh bahwa jika startup tersebut bergerak dengan lebih baik, maka akan tidak ada kesulitan dalam mengatasi masalah keuangan.
 
Ooiiiee! 🤯 Startup Shox Rumahan itu kayaknya gak bisa bertahan lama kan? Mereka punya dana Rp 83 miliar tapi malah tutup operasionalnya dengan cara yang gak jelas. Saya rasa pengelolaan mereka kayaknya kurang beres, aku saksikan banyak review online tentang produk mereka yang kalah kompetitif dengan brand lain. Tapi, sayangnya, aku masih bisa menemukan banyak orang Indonesia yang suka beli produk Shox Rumahan! 🤷‍♀️ Mungkin kalau pengelolaan mereka lebih baik, mereka bisa bertahan lama dan menjadi salah satu startup elektronik terbesar di Indonesia! 😊
 
Maaf bro, startup Shox Rumahan ini malah menjadi contoh bagaimana tidak beres dalam pengelolaan bisnis 😒. Mereka didukung oleh banyak investor dan mendapatkan modal yang cukup besar, tapi malah tutup operasionalnya dengan kebanyakan pegawai disepakati untuk dibebaskan. Ini bukan contoh dari bagaimana bisnis sukses, tapi lebih seperti bagaimana kalah berarti kamu harus membayar harganya 💸. Pasti ada banyak yang bisa belajar dari kesalahan ini, kalau tidak salah arahnya adalah bagaimana pentingnya memilih pengelola yang tepat dan memiliki rencana bisnis yang jelas 📈.
 
Sudah terasa lelah lihat startup yang masih kuat di awalnya kian lambat dan tidak bisa bertahan lama. Shox Rumahan malah jadi contoh bagaimana apa yang bisa terjadi kalau pengelolanya tidak beres. Modal yang diterima sebesar Rp 83 miliar hanyalah awal dari cerita yang paling tidak menjanjikan.

Saya pikir investor-nya harus lebih teliti lagi sebelum memberi pendanaan kepada startup yang belum menunjukkan performa yang baik. Kalau tidak, maka mereka juga akan menjadi korban seperti Shox Rumahan.
 
Bisa dipikirkan siapa nanti yang bakinya dimanfaatkan karena startup ini yang awalnya dipercaya itu punah. 🤔 Mau nggak percaya, tapi pengelolannya jelas tidak bisa berdiri lama, apa lagi kalau modal yang banyak tidak bisa diamanatkan. Kita bisa belajar dari kesalahan ini, nanti siapa yang punya ide startup harus lebih berhati-hati dan strategis dalam mengelolanya.
 
Gue rasa mau banget sama Shox Rumahan 🤕! Kenapa harus tutup? Gue pikir mereka udah lama banget beroperasi, kira-kira Rp 83 miliar pengelolannya masih cukup sih kan? Belum tentu bahwa semua pegawainya udah dipecat, gimana caranya mereka udah kehabisan modal? Gue ngerasa capek baca article ini 🤯. Kenapa harus begitu?
 
Start up ini kayaknya gini aja, kita nanti mau duit apa lagi? Membangun konsep arisan sih, tapi pengelolannya nggak beres, ngomong-ngomong dipecat semua pegawai aja. Aku rasa ini kesal, tapi aku juga paham, jangan salah tujuan. Startup ini ditutup dengan kebuuhan Rp 83 miliar, itu juga keren banget! Tapi apa yang bisa kita pelajari dari kesalahan ini?
 
ini pengalaman startup yang salah. tapi apa salahnya ya? kita harus belajar dari kesalahan mereka, kalau bisa jadi kita buat startup sendiri nanti siapa tahu kita bisa berhasil. tapi kayak gini ada investor yang terlalu banyak uang, dan mereka yang berinvestasi ini tak pernah lihat hasilnya. kaya kayaknya mereka hanya main-main dengan uang orang lain. tapi ini juga menunjukkan bahwa di Indonesia masih banyak orang yang mau berinvestasi di startup, jadi mungkin kita bisa belajar dari kesalahan tersebut nanti siapa tahu kita bisa membuat startup yang lebih baik.
 
Eh, sepertinya Shox Rumahan itu salah cari strategi... Mereka kira bisa jadi raja di bidang elektronik dan peralatan rumah tangga, tapi ternyata gak ada yang bisa. Saya rasa mereka butuh belajar dari kesalahan-kesalahan mereka sendiri. Tapi, Rp 83 miliar itu cukup banyak banget! Sepertinya mereka bisa buat apa saja dengan itu... Saya curiga, mungkin ada yang salah di bagian keuangan mereka? Bagaimana caranya bisa terjadi hal seperti ini?
 
Aku pikir ini salah tempat nih... startup ini harus tumbuh, tapi sebenarnya ada banyak hal yang salah. Pengelolanya tidak bisa berdiri lama dan tutup dengan cepat, itu bukan contoh baik. Tapi aku masih yakin, ada pelajaran dari kesalahan ini. Misalnya, bagaimana mengelola modal yang besar itu. Apa caranya investor bisa kehilangan banyak uang? Aku pikir harus diinvestigasi lebih lanjut. Dan juga, apa yang dibawa oleh pengelolanya sebelum kebangkrutan itu? Apakah ada yang bisa dipelajari dari kesalahan ini. Jadi, aku masih optimis...
 
Pagi ini saya baca kabar tentang Shox Rumahan yang ditutup karena tidak bisa berdiri lama. Saya rasa ini bukti bahwa berinvestasi di startup nggak mudah. Saya melihat juga mereka menerima dana Rp 83 miliar dari investor, tapi ternyata tidak cukup untuk mengatasi masalah keuangan. Saya pikir pengelolanya tidak bisa beres dan akhirnya kembali kepada awal. Saya rasa ini bisa belajar bagi kita semua, kalau mau invest di startup pasti harus siap menerima risiko.
 
Gue pikir ini benar-benar tidak terduga banget, startup yang didukung banyak investor masih bisa tutup operasionalnya karena pengelolannya tidak beres 😱. Mereka serius-serius nggak perhatikan kinerja startup mereka, hanya fokus pada investasi modal 🤑. Gue rasa ini bukti bahwa investor-nya lagi-lagi tidak punya kecerdasan 💡. Startup itu bisa saja diarahkan dengan baik jika investor-nya lebih fokus dan terlibat dalam pengelolaannya ⚖️. Tapi, kini gue rasa investor hanya sekedar membuang-buang uang mereka 😔.
 
startup ini kayaknya salah pilih konsep arisan, kalo nanti apa aja cari untung dari arisan sih? kayaknya harus lebih teliti dulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi. dan itu yang bikin kebangkrutan sih Rp 83 miliar? siapa tahu kalau tidak ada kerugian, startup ini bisa jadi masih berdiri lama juga 🤔
 
ini kayaknya salah strategi dari para investor yang mendukung Shox Rumahan, kalau dijalankan dengan baik nanti apa keberhasilannya? tapi sekarang kegagalan ini membuat banyak investor jadi pengalaman berharga untuk mereka 🤔💸.
 
ini kabar gembira kena rasa sedih banget dengerin kabar itu... tapi apa salahnya startup ini tutup? mungkin kalau sudah 4 tahun berdiri, sudah waktunya untuk mulai mencari strategi baru dan mengalirkan kekuatan yang dimiliki ke arah lain. tapi mungkin di balik semuanya ada alasan yang tidak kita ketahui... aku sendiri suka banget nih dengan produk Shox Rumahan, kayaknya kapan lagi bisa mendapatkannya? 🤔🛠️
 
Wahhh... siapa yang percaya kalau startup Shox Rumahan bisa gagal begitu cepat? Merekan lah, Rp 83 miliar! Padahal mereka masih berusaha dan memberikan konsep arisan yang keren. Gagalnya ini pasti karena tidak ada management yang baik. Wajar saja, investor-nya juga udah lulus waktu panjang ya... harus lebih teliti nih, siapa yang mau membiayai startup baru.
 
Wah ternyata Shox Rumahan itu udah tutup jangkauannya, nih 🤦‍♂️. Aku pikir mereka kayaknya punya strategi yang baik kalau bisa mendapatkan modal sebesar itu dari 5 investor, tapi ternyata pengelolonya tidak beres 😕. Aku rasa ini bisa menjadi pelajaran bagi startup lain, pentinglah mengelola modal dan keuangan dengan baik agar tidak seperti Shox Rumahan ini yang akhirnya tutup 🚫.
 
ini sangat sedih sekali, startup Shox Rumahan yang awalnya diharapkan bisa menjadi salah satu pemain besar di bidang elektronik dan peralatan rumah tangga ternyata gagal. mungkin pengelolannya tidak sesuai dengan harapan, karena banyak investor yang memberikan dukungan dengan modal besar, tapi hasilnya masih buruk banget.

aku bayangkan betapa sedihnya para pegawai yang kehilangan pekerjaan mereka. beberapa tahun belakang startup ini didirikan dengan harapan untuk menjadi salah satu contoh success story di Indonesia, tapi sekarang kalah banget.

mungkin bisa dilakukan analisis lebih lanjut mengenai pengelolaan modal yang diterima oleh startup Shox Rumahan, dan apa yang bisa dipelajari dari kesalahan ini agar tidak terulang lagi di masa depan.
 
kembali
Top