Fajar Alfian, Nama Terkini Ganda Putra Dunia, Bagaimana Kisah Beliau Awalnya Tak Diketahui Umum
Di balik kesuksesan Fajar Alfian sebagai salah satu ganda putra terbaik dunia, ada kisah unik yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Fajar hanya fokus pada bulu tangkis setelah lulus SMA dan memanggil dirinya ke Pelatnas PBSI setelah bermain sambil kuliah.
Saat ini, Fajar dihadapkan pada kekecewaan, karena ia harus menerima kenyataan dikalahkan oleh juniornya di final Australia Open 2025. Meski begitu, kisah beliau masih menarik untuk dibaca.
Fajar Alfian baru benar-benar fokus pada bulu tangkis setelah lulus SMA dan memanggil dirinya ke Pelatnas PBSI setelah bermain sambil kuliah. Namun, ia tidak pernah merasa terbebani atau berambisi keras untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
"Fajar hanya mengikuti alur, dan takdir membawanya ke puncak ganda putra dunia," kata Fajar. "Tiba-tiba saja juara Kejurnas, terus tiba-tiba mungkin pelatih juga suka."
Fajar menduga bahwa keberhasilannya menjuarai Kejurnas dan disukai oleh pelatih saat itu, Koh Herry IP menjadi kunci pemanggilannya. Ia hanya mengikuti alur dan tidak pernah berpikir untuk ngejar yang lain.
"Enggak, saya enggak terpikirkan buat ngejar. Apakah saya pengen ngejar yang lain? Itu enggak. Saya menjalani kayak air mengalir aja," tuturnya Fajar.
Kisah Fajar Alfian masih menarik dan dapat menjadi inspirasi bagi para pemuda yang ingin mencoba olahraga bulu tangkis.
Di balik kesuksesan Fajar Alfian sebagai salah satu ganda putra terbaik dunia, ada kisah unik yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Fajar hanya fokus pada bulu tangkis setelah lulus SMA dan memanggil dirinya ke Pelatnas PBSI setelah bermain sambil kuliah.
Saat ini, Fajar dihadapkan pada kekecewaan, karena ia harus menerima kenyataan dikalahkan oleh juniornya di final Australia Open 2025. Meski begitu, kisah beliau masih menarik untuk dibaca.
Fajar Alfian baru benar-benar fokus pada bulu tangkis setelah lulus SMA dan memanggil dirinya ke Pelatnas PBSI setelah bermain sambil kuliah. Namun, ia tidak pernah merasa terbebani atau berambisi keras untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
"Fajar hanya mengikuti alur, dan takdir membawanya ke puncak ganda putra dunia," kata Fajar. "Tiba-tiba saja juara Kejurnas, terus tiba-tiba mungkin pelatih juga suka."
Fajar menduga bahwa keberhasilannya menjuarai Kejurnas dan disukai oleh pelatih saat itu, Koh Herry IP menjadi kunci pemanggilannya. Ia hanya mengikuti alur dan tidak pernah berpikir untuk ngejar yang lain.
"Enggak, saya enggak terpikirkan buat ngejar. Apakah saya pengen ngejar yang lain? Itu enggak. Saya menjalani kayak air mengalir aja," tuturnya Fajar.
Kisah Fajar Alfian masih menarik dan dapat menjadi inspirasi bagi para pemuda yang ingin mencoba olahraga bulu tangkis.