Pada peristiwa bersejarah yang dikenal sebagai penumpasan PKI, Jenderal Sarwo Edhie Wibowo menjadi salah satu tokoh penting yang dipilih untuk memimpin operasi penumpasan. Alasannya karena kematian sahabatnya, Jenderal TNI Ahmad Yani, yang juga berasal dari Purworejo seperti dirinya sendiri.
Sarwo Edhie adalah ayah dari Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono, istri Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Ia merupakan orang kepercayaan Jenderal TNI Soeharto untuk menumpas gerakan yang didalangi komunis PKI. Menurut laporan Sarwo Edhie pada tahun 1989, operasi penumpasan PKI memakan hingga 3 juta korban jiwa.
Sarwo Edhie pernah didatangi oleh Brigjen Sabur, Komandan Resimen Tjakrabirawa, sebagai pengamanan Presiden Soekarno yang bertanggung jawab atas G30S PKI. Namun, Sarwo Edhie sempat diajak bergabung dalam kubu G30S, namun hal tersebut ditolaknya.
Setelah operasi penumpasan dilancarkan, Sarwo Edhie langsung diberikan tugas merebut beberapa lokasi strategis yang telah dikuasai kelompok separatis komunis. Pengamanan wilayah Jakarta menjadi misi utama dalam tugas awal Sarwo Edhie sebelum bergerak menguasai Gedung RRI dan Kantor Telekomunikasi serta Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Dengan keberanian dan ketekunan, Sarwo Edhie berhasil menumpas PKI dan memburu hingga tumpasnya. Ia merupakan salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam peristiwa penumpasan PKI.
Sarwo Edhie adalah ayah dari Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono, istri Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Ia merupakan orang kepercayaan Jenderal TNI Soeharto untuk menumpas gerakan yang didalangi komunis PKI. Menurut laporan Sarwo Edhie pada tahun 1989, operasi penumpasan PKI memakan hingga 3 juta korban jiwa.
Sarwo Edhie pernah didatangi oleh Brigjen Sabur, Komandan Resimen Tjakrabirawa, sebagai pengamanan Presiden Soekarno yang bertanggung jawab atas G30S PKI. Namun, Sarwo Edhie sempat diajak bergabung dalam kubu G30S, namun hal tersebut ditolaknya.
Setelah operasi penumpasan dilancarkan, Sarwo Edhie langsung diberikan tugas merebut beberapa lokasi strategis yang telah dikuasai kelompok separatis komunis. Pengamanan wilayah Jakarta menjadi misi utama dalam tugas awal Sarwo Edhie sebelum bergerak menguasai Gedung RRI dan Kantor Telekomunikasi serta Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Dengan keberanian dan ketekunan, Sarwo Edhie berhasil menumpas PKI dan memburu hingga tumpasnya. Ia merupakan salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam peristiwa penumpasan PKI.