"Rumah Kedua": Bagaimana Sekolah Rakyat Membuat Impian Annisa Nur Khofifa Terbang
Dalam dunia yang sering terlupakan, ada sebuah sekolah yang menjadi titik terang bagi seorang gadis muda bernama Annisa Nur Khofifa. Sekolah Rakyat, program yang digagas Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial, telah membawa Annisa kembali ke jalur belajar dan impian.
Annisa, yang merasa tertekan dan ingin kabur dari rumah karena kondisi keluarganya yang sulit, menemukan harapan di Sekolah Rakyat. Meskipun di awal mulai perasaan penolakan dari ayahnya, Annisa tetap bersemangat untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah ini.
Saat pertama kali masuk ke Sekolah Rakyat, Annisa masih merasakan rasa kagum karena fasilitas belajar yang begitu berbeda dari sekolah sebelumnya. Di antara lembar buku harian Annisa, tersimpan cita-citanya untuk menjadi pilot wanita di masa depan.
Annisa tidak hanya memiliki impian untuk mencapai kesuksesan dalam dunia penerbangan, tetapi juga ingin menunjukkan kepada ayahnya bahwa dia dapat melakukannya. Dia menyimpan sebuah mimpi yang hangat, kala ia lulus nanti sang ayah masih ada untuk menyaksikan keberhasilannya.
Program Sekolah Rakyat, seperti yang ditekankan oleh Annisa sendiri, bukan hanya ruang belajar, tetapi jembatan yang membawa anak-anak keluarga miskin dan miskin ekstrem kembali pada harapan dan keberanian untuk menggapai masa depan. Dengan target 165 titik di seluruh Indonesia pada 2025, Sekolah Rakyat telah menunjukkan bahwa impian dan kesempatan dapat menjadi kunci untuk keluar dari jerat kemiskinan.
Dalam dunia yang sering terlupakan, Annisa Nur Khofifa telah menemukan rumah kedua di Sekolah Rakyat. Di sana, dia dapat melanjutkan pendidikannya dan impiannya, serta memberikan harapan kepada ayahnya bahwa dia dapat mencapai kesuksesan.
Dalam dunia yang sering terlupakan, ada sebuah sekolah yang menjadi titik terang bagi seorang gadis muda bernama Annisa Nur Khofifa. Sekolah Rakyat, program yang digagas Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial, telah membawa Annisa kembali ke jalur belajar dan impian.
Annisa, yang merasa tertekan dan ingin kabur dari rumah karena kondisi keluarganya yang sulit, menemukan harapan di Sekolah Rakyat. Meskipun di awal mulai perasaan penolakan dari ayahnya, Annisa tetap bersemangat untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah ini.
Saat pertama kali masuk ke Sekolah Rakyat, Annisa masih merasakan rasa kagum karena fasilitas belajar yang begitu berbeda dari sekolah sebelumnya. Di antara lembar buku harian Annisa, tersimpan cita-citanya untuk menjadi pilot wanita di masa depan.
Annisa tidak hanya memiliki impian untuk mencapai kesuksesan dalam dunia penerbangan, tetapi juga ingin menunjukkan kepada ayahnya bahwa dia dapat melakukannya. Dia menyimpan sebuah mimpi yang hangat, kala ia lulus nanti sang ayah masih ada untuk menyaksikan keberhasilannya.
Program Sekolah Rakyat, seperti yang ditekankan oleh Annisa sendiri, bukan hanya ruang belajar, tetapi jembatan yang membawa anak-anak keluarga miskin dan miskin ekstrem kembali pada harapan dan keberanian untuk menggapai masa depan. Dengan target 165 titik di seluruh Indonesia pada 2025, Sekolah Rakyat telah menunjukkan bahwa impian dan kesempatan dapat menjadi kunci untuk keluar dari jerat kemiskinan.
Dalam dunia yang sering terlupakan, Annisa Nur Khofifa telah menemukan rumah kedua di Sekolah Rakyat. Di sana, dia dapat melanjutkan pendidikannya dan impiannya, serta memberikan harapan kepada ayahnya bahwa dia dapat mencapai kesuksesan.