Presiden Prabowo Subianto Terus Menanamkan Idealisme Pemimpin yang Efisien, Publik Bersemi Dengan Kepercayaan 83,5%
Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo telah selesai, namun warisan efisiensi dan pengelolaan energi nasional terus diteruskan oleh penerusnya. Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM (Kementerian Energi Dan Sumber Daya) periode ini, berhasil membangun kepercayaan masyarakat dengan kinerja yang dianggap apik. Menurut data terbaru, 83,5% publik puas dengan performa pemerintahan dalam mengelola energi nasional.
Bahlil, yang juga pernah menjadi Gubernur Kalimantan Barat dan Wakil Presiden periode ini, tidak ragu-ragu untuk berbagi rahasia belakang keberhasilan ini. "Kita fokus pada efisiensi dan produktivitas dalam pengelolaan energi. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi ketergantungan dengan impor," kata Bahlil.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan ini telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Salah satunya adalah program "Energi Nasional 35%" yang bertujuan untuk meningkatkan kontribusi energi non-bahan bakar fosil dalam pembangkit listrik. Program ini berhasil menghasilkan hasil positif, termasuk penurunan emisi gas rumah kaca dan biaya operasional.
Namun, Bahlil juga menyadari bahwa masih banyak tantangan yang perlu diatasi. "Kita harus terus berinovasi dan meningkatkan inovasi teknologi untuk mencapai tujuan energi terbarukan," kata dia. "Selain itu, kita juga harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya efisiensi energi dan penggunaan sumber daya secara bertanggung jawab."
Dengan keberhasilan ini, Bahlil diharapkan dapat menjadi contoh bagi generasi muda yang ingin menjadi pekerja sama dalam mengembangkan Indonesia menjadi negara yang lebih berdaya saing.
Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo telah selesai, namun warisan efisiensi dan pengelolaan energi nasional terus diteruskan oleh penerusnya. Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM (Kementerian Energi Dan Sumber Daya) periode ini, berhasil membangun kepercayaan masyarakat dengan kinerja yang dianggap apik. Menurut data terbaru, 83,5% publik puas dengan performa pemerintahan dalam mengelola energi nasional.
Bahlil, yang juga pernah menjadi Gubernur Kalimantan Barat dan Wakil Presiden periode ini, tidak ragu-ragu untuk berbagi rahasia belakang keberhasilan ini. "Kita fokus pada efisiensi dan produktivitas dalam pengelolaan energi. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi ketergantungan dengan impor," kata Bahlil.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan ini telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Salah satunya adalah program "Energi Nasional 35%" yang bertujuan untuk meningkatkan kontribusi energi non-bahan bakar fosil dalam pembangkit listrik. Program ini berhasil menghasilkan hasil positif, termasuk penurunan emisi gas rumah kaca dan biaya operasional.
Namun, Bahlil juga menyadari bahwa masih banyak tantangan yang perlu diatasi. "Kita harus terus berinovasi dan meningkatkan inovasi teknologi untuk mencapai tujuan energi terbarukan," kata dia. "Selain itu, kita juga harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya efisiensi energi dan penggunaan sumber daya secara bertanggung jawab."
Dengan keberhasilan ini, Bahlil diharapkan dapat menjadi contoh bagi generasi muda yang ingin menjadi pekerja sama dalam mengembangkan Indonesia menjadi negara yang lebih berdaya saing.