Kimia Farma Rugi Rp 234 Miliar hingga Kuartal III 2025

Kimia Farma, Perusahaan Farmasi Terbesar di Indonesia, Tersandung dalam Kekurangan dan Meningkatkan Laba.

Pada periode Januari-September 2025, Kimia Farma (KAEF) mengakumulir keuntungan sebesar Rp 234 miliar atau turun dari Rp 550,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Dalam periode yang sama ini, penjualan bersih KAEF mencapai Rp 7 triliun dan menurun dari Rp 7,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Penyebab utama kekurangan ini berada di dalam pengeluaran pokok. Berdasarkan informasi yang diberikan manajemen KAEF, beban pokok penjualan seluruh perusahaan turun dari Rp 5,5 triliun pada September 2024 menjadi Rp 4,5 triliun hingga September 2025. Selanjutnya, laba bruto KAEF tercatat sebesar Rp 2,4 triliun dan meningkat dari Rp 2,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dalam proses penjualan aset di Cikarang, Jawa Barat ini, manajemen KAEF mengatakan hasil penjualan aset senilai Rp 347 miliar akan digunakan untuk penyelesaian utang dagang dan pembayaran utang serta memenuhi kebutuhan pembayaran berkaitan dengan regulasi.
 
Wahhh, gimana caranya sih Kimia Farma bisa begitu mudah diprediksi kurusnya keuntungannya? Sepertinya mereka harus banyak belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu. Tapi aku pikir itu bagus juga, karena kalau tidak ada kesalahan, maka kita tidak akan belajar. Sekarang harusnya mereka fokus untuk memperbaiki segala kekurangan dan meningkatkan laba. Dan aku rasa itu penting banget! Kalau laba meningkat, maka bisnis mereka pun akan lebih kuat lagi πŸ’ͺ.
 
Aku pikir ini kenapa? Kenapa biaya pokok turun tapi laba nggak boleh naik? Aku bayangin kalau perusahaan ini harus banyak lagi mengelola utang yang udah mereka terima, kayak kayak ngerasa sedih banget sih. Dan apa artinya kalau laba meningkat tapi masih harus bayar utang? Aku rasa ini perlu diawasi lebih dekat, biar nggak ada masalah lagi ya... πŸ€”
 
Kurang aja di mana? πŸ€” Mau kaya gitu, kan? πŸ˜‚ Padahal pengeluaran pokok turun banget! Rp 5,5 triliun ke Rp 4,5 triliun... itu seperti mau jual rambut untuk mendapatkan uang. πŸ€‘ Tapi laba bruto masih meningkat, apa artinya kawan? πŸ˜’ Bayar utang juga nih, siapa bilang kimia farma punya uang banyak sekali? πŸ’Έ Aset yang dijual itu untuk apa sih? Nah, aku justru percaya kalau kimia farma masih memiliki potensi besar di Indonesia. Tapi kayaknya perlu diawasi dan diatur agar tidak kalah dengan produsen farmasi lain ya... πŸ€·β€β™‚οΈ
 
Aku pikir ini bukti nyata kalau Indonesia nggak punya sistem pajak yang baik. Jika Kimia Farma bisa menurun laba karena beban pokok penjualan turun, itu berarti mereka berhasil mengoptimalkan produksi dan efisiensi biaya. Tapi apa gunanya jika tidak ada sistem pajak yang adil? Mereka bisa terus meningkatkan laba tanpa harus membayar pajak yang seharusnya. Aku harap pemerintah bisa memperbaiki sistem ini agar kita semua bisa mendapatkan keadilan. :(((
 
ini gak jelas kok kalau kimia farma punya laba yang turun tapi masih bisa meningkatkan laba bruto. apa artinya lagi? mau tidak mengeluhin kekurangan pokok tapi bisa saja laba bruto masih stabil ya πŸ€”πŸ’Έ
 
Kurang aja ya... perusahaan farmasi terbesar ini semakin kaya tapi apa yang mereka lakukan dengan keuntungan itu? Mereka beli aset senilai ratusan miliar dan berapa lagi biayanya? Tapi gini punya efeknya, laba meningkat aja tapi aku masih ragu. Berapa banyak uang yang mereka simpan di bank ya? Aku rasa perusahaan farmasi ini harus lebih adat, bukan sembarangan beli aset dan biarkan laba tinggal setengahnya...
 
Maksudnya, apa yang terjadi sama Kimia Farma di Indonesia? Dulu mereka sangat sukses dan banyak orang percaya padanya, tapi sekarang mereka punya masalah keterbatasan biaya pokoknya. Saya ingat saat-saat itu mereka punya laba yang begitu besar, tapi sekarang laba mereka lebih kecil. Mungkin karena ada perubahan dalam industri farmasi yang membuat biaya pokok semakin tinggi. Saya rasa ini juga bisa dilihat pada penjualan bersih mereka, karena meningkat tapi juga tidak sebesar sebelumnya. Dan apa yang paling seru, mereka harus menggunakan laba dari penjualan aset untuk membiayai utang dan pembayaran, bukan untuk investasi atau mendukung operasional perusahaan. Ini seperti perubahan besar dalam bisnis farmasi di Indonesia, mungkin kita harus lebih berhati-hati saat menanam uang di industri ini.
 
Gue punya kabar khusus yang nggak dipublikasikan di media, kalau KAEF ini benar-benar banyak utangnya ya! Meningkatkan laba dan penjualan bersih juga nggak berarti ada uang lebih untuk dibagikan kepada pihak manajemen atau pemilik, tapi mungkin aja gunakan untuk membiayai pembayaran utang dagang yang udah besar banget! Gue rasa ini kayaknya cara mereka cari "kelebihan" keuntungan, ya... πŸ€‘
 
😊 Mungkin suatu saat nanti Kimia Farma bisa meningkatkan laba dan keuntungannya lagi... tapi harusnya mereka juga harus lebih berhati-hati dalam pengeluaran pokok ya, gak ingin jadi perusahaan farmasi lain yang terkena bengkai πŸ˜…. Tapi aku masih rasa Kimia Farma cukup kuat untuk bisa bertahan dan terus berkembang...🀞
 
Maksudnya siapa yang bilang perusahaan farmasi makin banyak uang? Saya pikir makin banyak uang tidak berarti lebih baik, tapi kalau mau membayar bunga utang dan apa-apa lagi, itu tidak masalah. Tapi kenapa harus mencuri aset sendiri di Cikarang? Mungkin ada yang salah dengan perencanaan keuangan KAEF. Saya rasa biro akuntansi mereka sedang nongol...
 
Hmm, kabar gembira aku sih! 😊 Kimia Farma masih bisa meningkatkan laba meskipun ada kekurangan. Aku pikir itu menunjukkan bahwa perusahaan ini sudah cukup maju dan bisa mengelola risikonya dengan baik. Beban pokok penjualan turun, itu pasti bukti bahwa mereka berhasil mengoptimalkan produksi dan distribusi produknya.

Aku juga senang melihat laba bruto KAEF meningkat! 😊 Itu berarti bahwa perusahaan ini bisa menghasilkan pendapatan yang lebih dari sebelumnya. Dan aku rasa itu juga bisa menunjukkan bahwa mereka berhasil mengelola biaya-biayanya dengan baik.

Tapi, sepertinya ada beberapa masalah yang perlu diatasi, seperti utang dagang dan pembayaran utang. Aku harap manajemen KAEF bisa menyusun rencana yang efektif untuk menghadapi masalah ini dan tidak membuat kekurangan menjadi lebih parah lagi. πŸ€”
 
Makasih ya gue bisa liat update kalau-klauen ini! Gue rasa nggak sabar sama sekali kalau-klauen ini, tapi juga makasih ya gue bisa melihat perusahaan farmasi terbesar di Indonesia ini masih berjalan dengan baik meskipun ada kesulitan. Rp 234 miliar itu cukup besar kok, tapi juga makin kecil dari Rp 550,8 miliar yang diprioritaskan untuk laba pada tahun lalu.

Gue rasa perlu diingat bahwa penurunan ini terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah beban pokok penjualan yang menurun. Gue lihat itu sebenarnya bagus kok, karena itu berarti mereka bisa lebih fokus pada investasi dan pengembangan bisnis.

Tapi, gue juga rasa perlu diingat bahwa penyelesaian utang dagang ini tidak boleh terlambat. Gue harap manajemen Kimia Farma bisa segera menyelesaikan masalah ini agar bisnis mereka bisa kembali semakin stabil dan berkembang.
 
aku pikir kalau ini menunjukkan bahwa industri farmasi di Indonesia masih banyak menghadapi tekanan, apalagi sekarang nanti harus mulai membayar utang yang besar 🀯. dari data yang diberikan manajemen KAEF, ini benar-benar makin masuk akal ya... kekurangan dan laba bruto yang meningkat semua punya satu alasan yaitu beban pokok penjualan yang turun drastis πŸ˜…. tapi gini aja, kalau aku harus tahu bagaimana cara menyelesaikan utang besar itu? πŸ€”. memang aku rasa manajemen KAEF ini sudah sangat berhati-hati dengan keuangan perusahaan, tapi aku masih ragu-ragu dulu, mau nggak ada lagi kerugian yang tidak terduga 😬.

satu hal yang aku ketahui ya, dari data tersebut laba bruto KAEF meningkat sebesar 0,1% dari periode sebelumnya πŸ“ˆ. tapi ini gak cukup aja, kalau mau jadi perusahaan farmasi yang serius dan kompetitif, lebih baik lagi mengejar target pertumbuhan yang lebih tinggi πŸš€.

sudah waktunya mungkin untuk aku memberikan beberapa data lain juga, misalnya seperti penjualan produk farmasi atau jumlah pasien yang diobati di Indonesia. apa kira-kira perusahaan farmasi besar seperti KAEF ini bisa mengatasi kekurangan yang serius ini? πŸ€”
 
BIAR NYAWANYA KEMBALI! KEMBALIAN TAUHAN DARI KIMIA FARMYA πŸ˜…. SANGAT MAKIN YAKIN ANGKA LABA TAKUR SEBANYAK ITU, BIASA NYATA NYA. SANGAT SEDikit KEKURANGAN DUIT DEWA YAH... AKHIRNYA NYAWA KEMBALI! πŸ’ΈπŸ‘
 
πŸ€” Mungkin siapa yang punya rencana bisnis harus sabar dulu, kan? πŸ™ Kekurangan itu normal banget, bahkan ada perusahaan lain juga mengalami hal ini. Tapi apa yang penting adalah laba bruto KAEF meningkat, wajar ya! πŸ’Έ Rp 2,4 triliun itu bukan kecil-kecilan, kan? πŸ˜… Dan hasil penjualan aset senilai Rp 347 miliar itu akan membantu memenuhi kebutuhan pembayaran, asalkan tidak terlalu banyak biaya yang harus dibayar. 🀞
 
kembali
Top