Anak Muda Indonesia Dijak Aktif Mengambil Bagian dalam Program Prioritas Pemerintah
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin, mengajak anak muda Indonesia untuk turut aktif mengambil bagian dalam program prioritas pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Ia menekankan bahwa anak muda Indonesia tidak boleh gampang mengeluh, putus asa, apalagi putus harapan di tengah dinamika kebangsaan akibat ketidakpastian ekonomi global.
"Presiden Prabowo Subianto sudah menyiapkan berbagai program prioritas yang secara sosial dan bisnis sangat relevan dan membutuhkan kontribusi anak muda. Kita semua memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam setiap program prioritas tersebut, baik program beasiswa, program Magang Nasional, Sekolah Rakyat, MBG (Makan Bergizi Gratis), hingga program Koperasi Merah Putih," ujar Sultan.
Fenomena demografi Indonesia yang mayoritas diisi anak muda adalah peluang sekaligus tantangan. Tapi kami percaya anak muda Indonesia mampu menjadi penentu atau katalisator bagi loncatan kemajuan Indonesia sebelum 2045," tegas mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bengkulu tersebut.
Sultan juga mengungkapkan DPD RI akan terus mengkaji dan menyusun kebijakan yang pro anak muda (pro youth). Di banyak kesempatan, DPD RI bersama pemerintah melalui kementerian terkait mendiskusikan perihal pemberdayaan terhadap anak muda Indonesia di era bonus demografi dan digitalisasi.
Indonesia terlalu luas, kaya, indah dan luar biasa untuk menjadikan kita sebagai anak muda untuk putus asa dan menyalahkan keadaan. Mari kita jaga dan bangun Indonesia, dengan menyiapkan atau men-design masa depan kita semua sejak saat ini," pungkasnya.
Sultan Baktiar Najamudin mengajak anak muda Indonesia untuk turut aktif mengambil bagian dalam program prioritas pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Ia menekankan bahwa anak muda Indonesia tidak boleh gampang mengeluh, putus asa, apalagi putus harapan di tengah dinamika kebangsaan akibat ketidakpastian ekonomi global.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin, mengajak anak muda Indonesia untuk turut aktif mengambil bagian dalam program prioritas pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Ia menekankan bahwa anak muda Indonesia tidak boleh gampang mengeluh, putus asa, apalagi putus harapan di tengah dinamika kebangsaan akibat ketidakpastian ekonomi global.
"Presiden Prabowo Subianto sudah menyiapkan berbagai program prioritas yang secara sosial dan bisnis sangat relevan dan membutuhkan kontribusi anak muda. Kita semua memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam setiap program prioritas tersebut, baik program beasiswa, program Magang Nasional, Sekolah Rakyat, MBG (Makan Bergizi Gratis), hingga program Koperasi Merah Putih," ujar Sultan.
Fenomena demografi Indonesia yang mayoritas diisi anak muda adalah peluang sekaligus tantangan. Tapi kami percaya anak muda Indonesia mampu menjadi penentu atau katalisator bagi loncatan kemajuan Indonesia sebelum 2045," tegas mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bengkulu tersebut.
Sultan juga mengungkapkan DPD RI akan terus mengkaji dan menyusun kebijakan yang pro anak muda (pro youth). Di banyak kesempatan, DPD RI bersama pemerintah melalui kementerian terkait mendiskusikan perihal pemberdayaan terhadap anak muda Indonesia di era bonus demografi dan digitalisasi.
Indonesia terlalu luas, kaya, indah dan luar biasa untuk menjadikan kita sebagai anak muda untuk putus asa dan menyalahkan keadaan. Mari kita jaga dan bangun Indonesia, dengan menyiapkan atau men-design masa depan kita semua sejak saat ini," pungkasnya.
Sultan Baktiar Najamudin mengajak anak muda Indonesia untuk turut aktif mengambil bagian dalam program prioritas pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Ia menekankan bahwa anak muda Indonesia tidak boleh gampang mengeluh, putus asa, apalagi putus harapan di tengah dinamika kebangsaan akibat ketidakpastian ekonomi global.