Sang ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah menyatakan bahwa utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tidak harus menjadi beban bagi pemerintah. Menurutnya, restrukturisasi utang tersebut seharusnya dilakukan oleh Danantara sebagai super holding badan usaha milik negara.
Sejak awal proyek kereta bernama Whoosh, yang digarap secara business to business (B2B), kemudian diambil alih oleh pemerintah. Pada saat ini, APBN menanggung 60 persen risiko utangnya, sementara China berbagi risiko sebesar 40 persen.
Menurutnya, pemerintah harus bertanggung jawab atas segala risiko dan saham dari proyek tersebut.
Meski demikian, parlemen masih menunggu keputusan pemerintah terkait penyelesaian masalah utang tersebut. Jika Presiden Prabowo Subianto memilih untuk menanggung utang tersebut melalui APBN, kondisi ketahanan fiskal nasional perlu dijadikan perhatian.
Said juga berharap agar masalah utang kereta cepat Jakarta-Bandung tidak mengganggu rencana pengembangan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Ia juga meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam proyek tersebut dengan memastikan keberlanjutan proyek hingga Surabaya.
Sejak awal proyek kereta bernama Whoosh, yang digarap secara business to business (B2B), kemudian diambil alih oleh pemerintah. Pada saat ini, APBN menanggung 60 persen risiko utangnya, sementara China berbagi risiko sebesar 40 persen.
Menurutnya, pemerintah harus bertanggung jawab atas segala risiko dan saham dari proyek tersebut.
Meski demikian, parlemen masih menunggu keputusan pemerintah terkait penyelesaian masalah utang tersebut. Jika Presiden Prabowo Subianto memilih untuk menanggung utang tersebut melalui APBN, kondisi ketahanan fiskal nasional perlu dijadikan perhatian.
Said juga berharap agar masalah utang kereta cepat Jakarta-Bandung tidak mengganggu rencana pengembangan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Ia juga meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam proyek tersebut dengan memastikan keberlanjutan proyek hingga Surabaya.