Kesal Ditegur Tak Ikut Tahlilan 7 Hari Wafatnya Kakek, Anak di Jember Pukul Ibu hingga Tewas

Tersangka di Jember Duga Penganiayaan Ibu Kandung Hingga Meninggal Dunia, Korban Dimarahi Berkali-Kali.

Dalam kasus yang membantu mempertanyakan perilaku kepolisian Polres Jember (Polisi Residen), seorang ibu kandung bernama Susiati diperkasa oleh anaknya yang menjadi tersangka, IG. Korban dibawa ke rumahnya Desa Kertonegoro dan dimarahi berkali-kali di mana bahkan menggunakan alat pemanas vulkanisir untuk menganiaya hingga korban meninggal dunia.

Pihak Polres Jember telah menangkap tersangka dan mengamankan barang bukti yang digunakan dalam kasus tersebut. Korban diperkasa karena tidak mengikuti acara tahlilan, kakeknya selama 7 hari wafat.

Berselang beberapa hari sebelum kejadian, pelaku berbicara sendiri dan diketahui memiliki gejala depresi setelah bercerai dari istri. Oleh karena itu, Polres Jember melakukan pemeriksaan lanjutan bersama petugas kesehatan untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku yang telah berani menganiaya ibu kandungnya hingga meninggal dunia.
 
ini kasus yang membuat saya bingung dan sedih banget, siapa bilang bahwa orang bisa melakukan hal seperti itu padanya keluarganya? kayaknya mereka yang dihukum tidak sadar kalau pelaku tersebut memiliki gejala depresi itu, tapi gokil sekali aja... saya pikir ini kasus yang harus dibicarakan lebih lanjut oleh lembaga sosial dan psikologis agar bisa membantu orang-orang yang memiliki masalah seperti itu.
 
Makasih ya Polda, kalau tidak ada polisi yang peduli, korban ini pasti jadi korban lagi. Si pelaku ngeremari ibunya itu kayaknya udah siap-siap untuk berbohong tentang kondisinya. Tapi aku rasa penting banget buat polisi memastikan si pelaku udah siap pysik dan mental sebelum dibebaskan. Aku juga penasaran kenapa pihak keluarga ini tidak langsung melaporkan kejahatan yang dialami ibu kandung Susiati, kayaknya ada kesepakan yang ngecuali.
 
ini kabar nyata banget 🤯! siapa bilang kepolisian Indonesia bisa percaya? kasus ini benar-benar bikin perasaan tidak nyaman, apalagi kalau kita pikir orang yang dihakimi itu salah. tapi apa yang terjadi sebenarnya? apakah ada yang ada di balik kejadian ini? kalau korban buat kesal karena tidak bisa mengikuti acara tahlilan, toh mungkin ada cara lain untuk mengatasi masalahnya, gak perlu bunuh-bunuh! dan paling penting, apa yang terjadi dengan anaknya yang menjadi tersangka? apakah dia juga tidak beres? ini gak cuma tentang korban aja, tapi juga tentang keluarga yang terkena dampak 🤕.
 
ini casusnya makin seru, siapa tahu korban nanti bisa di ajak pulang ke surga 😊👻. tapi jangan dibuat drama untuk membuat kasus ini semakin viral, apa yang penting adalah keluarga korban mendapatkan kenyataan benar & mereka mendapat bantuan dari pemerintah 💸👍. polres jember harus lebih berhati-hati saat menangani kasus seperti ini, kalau ada kesalahan bisa gak nanti korban terkena kerugian lagi 🤦‍♀️💔.
 
Makasih tuh, kasus ini jadi gue pikir apa kepolisian Jember siapa? Belum bisa percaya kalau ada polisi yang bisa begitu berani melanggar hukum dan menganiaya korban sendiri. Gue rasa ini seperti buku fiktif aja, tapi ternyata ini terjadi di dunia nyata! 🤯

Gue juga penasaran sih, apa yang dilakukan polisi sebelumnya? Mereka tidak pernah nangkap pelaku atau melakukan penyelidikan yang baik. Gue rasa ini bisa jadi ada kesalahan sistem, tapi gue harap Polres Jember bisa belajar dari kesalahan tersebut dan membuat perubahan untuk mencegah hal seperti ini terjadi lagi di masa depan. 🤞

Dan apa dengan pasangan korban yang bernama anak pelaku? Gue rasa mereka juga perlu dibantu dan mendapatkan bantuan psikologis karena harus menghadapi kasus ini. Semoga korban bisa segera pulih dan tidak pernah melupakan tragedi yang dialami. 💔
 
Wow! Kalau ini benar kayaknya tidak ada kata baik di antara lelucon keluarga 🤯. Mending terjadi hal seperti ini jangan biarkan dia berbohong di hadapan umum aja 😳. Dan kalau korban memang wafat itu pasti harus ada sengaja, siapa tahu dia nggak bisa kembali lagi 💀.
 
ini kasus yang bikin rasanya emosi gak bisa dikontrol lagi 🤕. siapa yang akan menerpa seseorang dengan cara itu? bahkan menggunakan alat pemanas vulkanisir 🚫, itulah kejahatan yang tidak bisa diterima. tapi apa yang diinginkan oleh polres jember adalah bukti yang cukup untuk menangkap pelaku, tapi apa yang terjadi di desa kertonegoro itu? mereka sendiri yang harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepadanya. sementara itu, saya rasa perlu ada penanganan yang lebih baik dari korban, jangan hanya karena tidak mengikuti acara tahlilan, tapi juga harus diingat bahwa korban adalah ibu kandung yang telah meninggal dunia. 🙏
 
Wah keren banget kasus ini! Polres Jember benar-benar gampang untuk menangkap pelaku, tapi apa lagi yang bisa dilakukan? Aku pikir perlu ada aplikasi monitoring online untuk kasus-kasus seperti ini, supaya pembaca bisa langsung tahu tentang perkembangan kasusnya. Dan aku rasa polisi harus lebih berhati-hati dalam menangani kasus-kasus seperti ini, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di balik layar.
 
kembali
Top