Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan perintah baru terkait penanganan kekerasan di sekolah. Pada tahun ini, pemerintah menetapkan bahwa siswa yang merokok di sekolah akan diperlakukan sama seperti pelanggaran kesekatan, yaitu akan diberhentikan segera.
Namun, pernyataan tersebut telah menimbulkan kontroversi. Banyak orang berpendapat bahwa langkah ini tidak adil, karena siswa yang melarik di sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan untuk mengelola konsekuensi kekerasan fisik seperti pelanggaran kesekatan.
"Dengan memperlakukan siswa merokok sekarang, kita akan membuat mereka menjadi korban kedua setelah pelanggaran kesekatan," katanya. "Siswa yang melarik di sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan untuk mengelola konsekuensi kekerasan fisik seperti pelanggaran kesekatan."
Banyak orang berpendapat bahwa langkah ini tidak adil, karena siswa yang melarik di sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan untuk mengelola konsekuensi kekerasan fisik seperti pelanggaran kesekatan. Mereka menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada penanganan kekerasan fisik di sekolah, sehingga siswa yang melarik tidak menjadi korban kedua.
"Kita harus lebih sadar akan konsekuensi kekerasan fisik di sekolah," katanya. "Siswa yang melarik di sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan untuk mengelola konsekuensi kekerasan fisik seperti pelanggaran kesekatan."
Namun, pernyataan tersebut telah menimbulkan kontroversi. Banyak orang berpendapat bahwa langkah ini tidak adil, karena siswa yang melarik di sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan untuk mengelola konsekuensi kekerasan fisik seperti pelanggaran kesekatan.
"Dengan memperlakukan siswa merokok sekarang, kita akan membuat mereka menjadi korban kedua setelah pelanggaran kesekatan," katanya. "Siswa yang melarik di sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan untuk mengelola konsekuensi kekerasan fisik seperti pelanggaran kesekatan."
Banyak orang berpendapat bahwa langkah ini tidak adil, karena siswa yang melarik di sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan untuk mengelola konsekuensi kekerasan fisik seperti pelanggaran kesekatan. Mereka menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada penanganan kekerasan fisik di sekolah, sehingga siswa yang melarik tidak menjadi korban kedua.
"Kita harus lebih sadar akan konsekuensi kekerasan fisik di sekolah," katanya. "Siswa yang melarik di sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan untuk mengelola konsekuensi kekerasan fisik seperti pelanggaran kesekatan."