pixeltembok
New member
Ketua KPK Setyo Budiyanto Membandingkan BO dengan Genderuwo, Pengaruhnya Menakutkan Meski Tak Terlihat
Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto mengibaratkan Beneficial Ownership (BO) sebagai genderuwo, sosok yang tak terlihat tapi menakutkan. Dia menyatakan bahwa BO adalah individu berpengaruh yang mungkin tidak pernah tercatat secara administratif dalam korporasi, tetapi memiliki pengaruh besar di balik layar.
"Kita berbicara tentang BO atau pemilik manfaat. Pemilik manfaat ini bukan perusahaan, bukan ras, bukan badan hukum. Tapi dia manusia yang berada di balik layar, orang-orang yang sembunyi dari perusahaannya, tapi dia punya pengaruh yang luar biasa," kata Setyo dalam sambutan pada acara peluncuran aplikasi BO Gateway.
Menurutnya, BO ini sering kali menggunakan orang lain sebagai kaki tangan untuk mencapai tujuan mereka. Mereka memanfaatkan kekuasaan dan pengaruh mereka untuk melakukan berbagai tindakan yang dapat membahayakan negara.
"Orang sembunyi di belakang layar supaya orang tidak takut, tapi kemudian di samping-sampingnya mereka ini banyak pengikut-pengikutnya, banyak orang-orang yang memanfaatkan segala macam pada titik modal, investasi, titik pengaruh, dan lain-lain yang kemudian semakin memperkuat si pemilik manfaat untuk melakukan banyak tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang luar biasa," tambah Setyo.
Dia juga berharap bahwa aplikasi BO Gateway ini dapat membantu aparat penegak hukum dalam mencegah dan membasmi korupsi. Dengan teknologi ini, mereka dapat lebih mudah mengidentifikasi dan mengikuti jejak keuangan dari korporasi yang diduga melakukan korupsi.
"Dengan caranya yang kita lakukan ini, mudah-mudahan segala sesuatunya yang berhubungan dengan korporasi, entitas, dan lain-lain akan lebih mudah," pungkas Setyo.
Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto mengibaratkan Beneficial Ownership (BO) sebagai genderuwo, sosok yang tak terlihat tapi menakutkan. Dia menyatakan bahwa BO adalah individu berpengaruh yang mungkin tidak pernah tercatat secara administratif dalam korporasi, tetapi memiliki pengaruh besar di balik layar.
"Kita berbicara tentang BO atau pemilik manfaat. Pemilik manfaat ini bukan perusahaan, bukan ras, bukan badan hukum. Tapi dia manusia yang berada di balik layar, orang-orang yang sembunyi dari perusahaannya, tapi dia punya pengaruh yang luar biasa," kata Setyo dalam sambutan pada acara peluncuran aplikasi BO Gateway.
Menurutnya, BO ini sering kali menggunakan orang lain sebagai kaki tangan untuk mencapai tujuan mereka. Mereka memanfaatkan kekuasaan dan pengaruh mereka untuk melakukan berbagai tindakan yang dapat membahayakan negara.
"Orang sembunyi di belakang layar supaya orang tidak takut, tapi kemudian di samping-sampingnya mereka ini banyak pengikut-pengikutnya, banyak orang-orang yang memanfaatkan segala macam pada titik modal, investasi, titik pengaruh, dan lain-lain yang kemudian semakin memperkuat si pemilik manfaat untuk melakukan banyak tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang luar biasa," tambah Setyo.
Dia juga berharap bahwa aplikasi BO Gateway ini dapat membantu aparat penegak hukum dalam mencegah dan membasmi korupsi. Dengan teknologi ini, mereka dapat lebih mudah mengidentifikasi dan mengikuti jejak keuangan dari korporasi yang diduga melakukan korupsi.
"Dengan caranya yang kita lakukan ini, mudah-mudahan segala sesuatunya yang berhubungan dengan korporasi, entitas, dan lain-lain akan lebih mudah," pungkas Setyo.