pixeltembok
New member
PENYELESAIAN KASUS PESANTREN AMBRUK DI SIDOARJO: Cak Imin Ungkap Usia Ponpes yang Tewas dan Kurang Anggaran
Jakarta, CNN Indonesia - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk dan menewaskan 67 orang telah berusia 125 tahun. Menurut Cak Imin, ponpes yang berusia tua umumnya memang tidak memiliki perencanaan yang baik, salah satunya karena keterbatasan anggaran.
"Pesantren yang baru saja mengalami musibah seperti di Sidoarjo beberapa waktu yang lalu memang usianya 125 tahun," kata Cak Imin setelah bertemu Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Selasa (7/10).
Cak Imin menyebutkan bahwa skema pembangunan yang dilakukan oleh pesantren seringkali tidak efektif karena menggunakan cara tambal sulam. Keterbatasan anggaran juga menjadi penyebab utama keterlambatan dalam melakukan renovasi atau perawatan bangunan pesantren.
"Kita akan prioritaskan pesantren-pesantren yang memang sangat rawan dan tua usianya," kata Cak Imin. Dia juga menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi kondisi ponpes-ponpes tua untuk mencegah insiden serupa terulang.
Saat ini, Indonesia memiliki jumlah lembaga pendidikan berbentuk pesantren sebanyak 344.130 ribu dengan jumlah santri atau peserta didik mencapai 9,8 juta dan peserta didik 1,16 juta. Cak Imin bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar akan terus bekerja dalam menyelesaikan kasus ini dan melakukan pendataan ponpes-ponpes tua untuk mengambil langkah-langkah penanganan yang secepat-cepatnya.
Jakarta, CNN Indonesia - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk dan menewaskan 67 orang telah berusia 125 tahun. Menurut Cak Imin, ponpes yang berusia tua umumnya memang tidak memiliki perencanaan yang baik, salah satunya karena keterbatasan anggaran.
"Pesantren yang baru saja mengalami musibah seperti di Sidoarjo beberapa waktu yang lalu memang usianya 125 tahun," kata Cak Imin setelah bertemu Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Selasa (7/10).
Cak Imin menyebutkan bahwa skema pembangunan yang dilakukan oleh pesantren seringkali tidak efektif karena menggunakan cara tambal sulam. Keterbatasan anggaran juga menjadi penyebab utama keterlambatan dalam melakukan renovasi atau perawatan bangunan pesantren.
"Kita akan prioritaskan pesantren-pesantren yang memang sangat rawan dan tua usianya," kata Cak Imin. Dia juga menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi kondisi ponpes-ponpes tua untuk mencegah insiden serupa terulang.
Saat ini, Indonesia memiliki jumlah lembaga pendidikan berbentuk pesantren sebanyak 344.130 ribu dengan jumlah santri atau peserta didik mencapai 9,8 juta dan peserta didik 1,16 juta. Cak Imin bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar akan terus bekerja dalam menyelesaikan kasus ini dan melakukan pendataan ponpes-ponpes tua untuk mengambil langkah-langkah penanganan yang secepat-cepatnya.