Sekitar ratus unit dapur makan bergizi gratis (MBG) di Sumatra Utara dan Barat terdampak kesulitan kontak karena bencana banjir dan longsor. Menurut Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, tidak hanya SPPG saja yang terkena dampak, melainkan juga relawan dapur yang beroperasi di daerah tersebut.
Dalam pernyataannya di Yogyakarta, Kamis (12/3), Dadan menyebutkan bahwa sekitar 44 unit SPPG di Sumatra Utara tidak aktif setelah bencana. Sementara itu, di Aceh, jumlahnya mencapai sekitar 180 unit. Namun, Dadan belum bisa memastikan apakah semua SPPG ini terdampak langsung atau hanya daerahnya mengalami gangguan sinyal.
Kemudian, Dadan menambahkan bahwa masih ada SPPG yang aktif dan beroperasi sebagai dapur umum untuk masyarakat pengungsian di beberapa titik. Jumlahnya mencapai 319 unit di tiga provinsi terdampak. Ia juga menyatakan bahwa akan dilakukan pelaksanaan kembali MBG di daerah bencana secara bertahap, tetapi semua sumber daya dialokasikan untuk menangani pengungsi.
Dalam pernyataannya di Yogyakarta, Kamis (12/3), Dadan menyebutkan bahwa sekitar 44 unit SPPG di Sumatra Utara tidak aktif setelah bencana. Sementara itu, di Aceh, jumlahnya mencapai sekitar 180 unit. Namun, Dadan belum bisa memastikan apakah semua SPPG ini terdampak langsung atau hanya daerahnya mengalami gangguan sinyal.
Kemudian, Dadan menambahkan bahwa masih ada SPPG yang aktif dan beroperasi sebagai dapur umum untuk masyarakat pengungsian di beberapa titik. Jumlahnya mencapai 319 unit di tiga provinsi terdampak. Ia juga menyatakan bahwa akan dilakukan pelaksanaan kembali MBG di daerah bencana secara bertahap, tetapi semua sumber daya dialokasikan untuk menangani pengungsi.