Pemerintah mengambil keputusan menunda penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di Indonesia. Purbaya Yudhi Sadewa, menteri Keuangan, menyatakan bahwa penerapan cukai ini belum siap dan diperlukan pertimbangan untuk meningkatkan ekonomi nasional.
Ia mengatakan bahwa target penerimaan dari cukai MBDK sebesar Rp 7 triliun masih perlu dihitung dan optimis dapat dicapai. Pemerintah juga menjanjikan akan memberlakukan bea keluar emas dan batu bara untuk meningkatkan pendapatan negara.
Menurut Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), keterlambatan penerapan cukai MBDK dapat menyebabkan 8,9 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 1,3 juta kematian akibat penyakit tersebut pada 2034. CISDI juga menilai bahwa cukai MBDK sebaiknya tidak diperlakukan seperti pajak baru.
Purbaya mengakui bahwa keputusan ini tidak mau dipertaruhkan, tetapi pemerintah masih optimis dapat meningkatkan pendapatan dengan memberlakukan bea keluar. Pemerintah juga berharap dapat meminimalkan dampak dari penundaan penerapan cukai MBDK.
Cukai MBDK diterapkan di tujuh negara Asia Tenggara, dan pemerintah masih mengharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan pendapatan dengan memberlakukan bea keluar emas dan batu bara.
Ia mengatakan bahwa target penerimaan dari cukai MBDK sebesar Rp 7 triliun masih perlu dihitung dan optimis dapat dicapai. Pemerintah juga menjanjikan akan memberlakukan bea keluar emas dan batu bara untuk meningkatkan pendapatan negara.
Menurut Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), keterlambatan penerapan cukai MBDK dapat menyebabkan 8,9 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 1,3 juta kematian akibat penyakit tersebut pada 2034. CISDI juga menilai bahwa cukai MBDK sebaiknya tidak diperlakukan seperti pajak baru.
Purbaya mengakui bahwa keputusan ini tidak mau dipertaruhkan, tetapi pemerintah masih optimis dapat meningkatkan pendapatan dengan memberlakukan bea keluar. Pemerintah juga berharap dapat meminimalkan dampak dari penundaan penerapan cukai MBDK.
Cukai MBDK diterapkan di tujuh negara Asia Tenggara, dan pemerintah masih mengharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan pendapatan dengan memberlakukan bea keluar emas dan batu bara.