Paspor Malaysia menjadi yang terkuat ke-12 di dunia dan ke-2 di Asia Tenggara, namun masih kalah dari paspor Singapura, Korea Selatan dan Jepang. Namun, apa sih yang membuat paspor Malaysia ini kuat? Apakah Indonesia juga bisa memiliki paspor seperti itu?
Paspor Malaysia kuat karena beberapa hal. Pertama, hubungan diplomatik yang baik dengan negara-negara lain. Kedua, kebijakan luar negeri yang seimbang dan stabil, sehingga tidak banyak negara yang menganggap warga Malaysia sebagai risiko migrasi yang tinggi.
Selain itu, paspor Malaysia juga memiliki beberapa inovasi keamanan seperti paspor biometrik, yang memperkenalkan fitur-fitur keamanan seperti kamera optik dan scanner. Hal ini membuat dokumen tersebut sulit dipalsukan.
Malaysia juga telah menjadi anggota pendiri ASEAN pada 1967, sehingga perjalanan regional menjadi lebih mudah. Kampanye "Malaysia, Truly Asia" juga meningkatkan reputasi negara tersebut sebagai destinasi yang aman dan multikultural.
Sementara itu, paspor Indonesia disebut lemah karena pemegang paspor Indonesia hanya dapat memasuki 78 negara bebas visa. Berdasarkan jumlah tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-5 di ASEAN dan ke-66 di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas paspor, seperti mengadopsi teknologi keamanan yang lebih canggih. Namun, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas paspor dan mempertahankan posisi Indonesia di dunia.
Dalam kesimpulan, paspor Malaysia kuat karena hubungan diplomatik yang baik, kebijakan luar negeri yang seimbang, inovasi keamanan, dan reputasi negara sebagai destinasi yang aman dan multikultural. Namun, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas paspor Indonesia dan mempertahankan posisi di dunia.
Paspor Malaysia kuat karena beberapa hal. Pertama, hubungan diplomatik yang baik dengan negara-negara lain. Kedua, kebijakan luar negeri yang seimbang dan stabil, sehingga tidak banyak negara yang menganggap warga Malaysia sebagai risiko migrasi yang tinggi.
Selain itu, paspor Malaysia juga memiliki beberapa inovasi keamanan seperti paspor biometrik, yang memperkenalkan fitur-fitur keamanan seperti kamera optik dan scanner. Hal ini membuat dokumen tersebut sulit dipalsukan.
Malaysia juga telah menjadi anggota pendiri ASEAN pada 1967, sehingga perjalanan regional menjadi lebih mudah. Kampanye "Malaysia, Truly Asia" juga meningkatkan reputasi negara tersebut sebagai destinasi yang aman dan multikultural.
Sementara itu, paspor Indonesia disebut lemah karena pemegang paspor Indonesia hanya dapat memasuki 78 negara bebas visa. Berdasarkan jumlah tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-5 di ASEAN dan ke-66 di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas paspor, seperti mengadopsi teknologi keamanan yang lebih canggih. Namun, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas paspor dan mempertahankan posisi Indonesia di dunia.
Dalam kesimpulan, paspor Malaysia kuat karena hubungan diplomatik yang baik, kebijakan luar negeri yang seimbang, inovasi keamanan, dan reputasi negara sebagai destinasi yang aman dan multikultural. Namun, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas paspor Indonesia dan mempertahankan posisi di dunia.