Tentang Masa Lalu dan Pelajaran dari Kegagalan: Kenapa 13 Oktober Dibuat Sebagai Hari Internasional Kegagalan?
Pada tanggal 12 Desember 2019, Pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Isi dan Tujuan Dunia (Sustainable Development Goals - SDGs) mengakui bahwa kegagalan sebagai bagian integral dari proses belajar-mengajar. Sekarang, enam tahun kemudian, PBB telah menetapkan tanggal 13 Oktober sebagai Hari Internasional Kegagalan.
Keputusan ini mungkin terkesan aneh bagi beberapa orang, karena bagaimana bisa sebuah hari diresmikan untuk mengakui kegagalan? Namun, ada alasan yang cukup kuat. Dalam perjalanan menuju SDGs, PBB telah menyadari bahwa kesuksesan sering kali dipandang sebagai tujuan tunggal, tetapi tidak menampakan realitas di lapangan.
Kegagalan bukanlah sesuatu yang dapat dihindari atau disembunyikan. Kegagalan adalah bagian dari proses belajar-mengajar yang tidak bisa dihilangkan. Dengan mengakui kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan yang lebih baik.
Dengan demikian, Hari Internasional Kegagalan pada tanggal 13 Oktober ditujukan untuk menyoroti pentingnya mengakui dan belajar dari kegagalan. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan yang lebih baik dan menjadi lebih siap hadapi tantangan di masa depan.
Menurut Presiden Indonesia Joko Widodo, "Kegagalan adalah bagian dari proses belajar-mengajar. Dengan mengakui kegagalan, kita dapat meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan yang lebih baik." Ini menunjukkan bahwa pemerintah juga memahami pentingnya mengakui kegagalan dalam proses belajar-mengajar.
Pada tanggal 12 Desember 2019, Pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Isi dan Tujuan Dunia (Sustainable Development Goals - SDGs) mengakui bahwa kegagalan sebagai bagian integral dari proses belajar-mengajar. Sekarang, enam tahun kemudian, PBB telah menetapkan tanggal 13 Oktober sebagai Hari Internasional Kegagalan.
Keputusan ini mungkin terkesan aneh bagi beberapa orang, karena bagaimana bisa sebuah hari diresmikan untuk mengakui kegagalan? Namun, ada alasan yang cukup kuat. Dalam perjalanan menuju SDGs, PBB telah menyadari bahwa kesuksesan sering kali dipandang sebagai tujuan tunggal, tetapi tidak menampakan realitas di lapangan.
Kegagalan bukanlah sesuatu yang dapat dihindari atau disembunyikan. Kegagalan adalah bagian dari proses belajar-mengajar yang tidak bisa dihilangkan. Dengan mengakui kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan yang lebih baik.
Dengan demikian, Hari Internasional Kegagalan pada tanggal 13 Oktober ditujukan untuk menyoroti pentingnya mengakui dan belajar dari kegagalan. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan yang lebih baik dan menjadi lebih siap hadapi tantangan di masa depan.
Menurut Presiden Indonesia Joko Widodo, "Kegagalan adalah bagian dari proses belajar-mengajar. Dengan mengakui kegagalan, kita dapat meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan yang lebih baik." Ini menunjukkan bahwa pemerintah juga memahami pentingnya mengakui kegagalan dalam proses belajar-mengajar.