Kemlu RI Harap Gencatan Senjata Hamas-Israel Langkah Awal Menuju Fase Damai
Dalam kesempatan yang sangat bersejarah, Hamas dan Israel sepakat menandatangani fase pertama perjanjian perdamaian. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyambut baik kesepakatan tersebut dan berharap bahwa langkah ini akan berlanjut ke tahap-tahap berikutnya dalam menuju perdamaian yang kuat dan berkelanjutan.
Menurut Nabyl, Wakil Menteri Kemlu RI, Indonesia menganggap kesepakatan ini sebagai langkah positif yang perlu diikuti dengan hati-hati. "Kita harapkan langkah ini bisa berlanjut ke fase-fase berikutnya," katanya dalam kementerian.
Pada bulan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama rencana perdamaian mereka. Trump menyatakan bangga dengan kesepakatan tersebut dan menekankan bahwa "semua pihak akan diperlakukan secara adil".
Kesepakatan ini dianggap sebagai hari yang luar biasa bagi dunia Arab dan Islam, bagi Israel, bagi semua negara tetangga, dan bagi Amerika Serikat. Trump juga mengucapkan terima kasih kepada para pembawa perdamaian dari Qatar, Mesir, dan Turki yang telah bekerja sama untuk mencapai peristiwa bersejarah ini.
Namun, perlu diingat bahwa kesepakatan ini masih dalam tahap awal dan memerlukan dukungan dan kerja sama dari semua pihak yang terlibat. Indonesia akan terus mengawasi situasi di Gaza dan menunggu informasi lebih lanjut tentang langkah-langkah yang akan dilakukan oleh kedua belah pihak untuk mencapai perdamaian yang sebenarnya.
Dalam kesempatan yang sangat bersejarah, Hamas dan Israel sepakat menandatangani fase pertama perjanjian perdamaian. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyambut baik kesepakatan tersebut dan berharap bahwa langkah ini akan berlanjut ke tahap-tahap berikutnya dalam menuju perdamaian yang kuat dan berkelanjutan.
Menurut Nabyl, Wakil Menteri Kemlu RI, Indonesia menganggap kesepakatan ini sebagai langkah positif yang perlu diikuti dengan hati-hati. "Kita harapkan langkah ini bisa berlanjut ke fase-fase berikutnya," katanya dalam kementerian.
Pada bulan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama rencana perdamaian mereka. Trump menyatakan bangga dengan kesepakatan tersebut dan menekankan bahwa "semua pihak akan diperlakukan secara adil".
Kesepakatan ini dianggap sebagai hari yang luar biasa bagi dunia Arab dan Islam, bagi Israel, bagi semua negara tetangga, dan bagi Amerika Serikat. Trump juga mengucapkan terima kasih kepada para pembawa perdamaian dari Qatar, Mesir, dan Turki yang telah bekerja sama untuk mencapai peristiwa bersejarah ini.
Namun, perlu diingat bahwa kesepakatan ini masih dalam tahap awal dan memerlukan dukungan dan kerja sama dari semua pihak yang terlibat. Indonesia akan terus mengawasi situasi di Gaza dan menunggu informasi lebih lanjut tentang langkah-langkah yang akan dilakukan oleh kedua belah pihak untuk mencapai perdamaian yang sebenarnya.