Kementerian PU Cek Keandalan Bangunan Ponpes di Jombang dan Kediri

Kementerian PU Ulangi Insiden Ambruk Ponpes, Pengecekan Keandalan Bangunan Selesai

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya (Dirjen Cipta Karya) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan pengecekan keandalan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang dan Ponpes Lirboyo Kota Kediri, Jawa Timur.

Penyelidikan ini dilakukan sebagai tanggapan atas insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo beberapa minggu lalu. Dalam kesempatan ini, Dirjen Cipta Karya telah melakukan pengiriman laporan yang disahkan oleh Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Rakyat (Menpu) tentang hasil evaluasi keandalan bangunan di dua pondok pesantren tersebut.

Diperkirakan bahwa Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar memiliki 4.500 santri, dengan 2.500 tinggal di asrama. Sementara itu, Ponpes Lirboyo Kota Kediri memiliki sekitar 52.000 santri. Di kedua pondok pesantren tersebut, terdapat perencanaan pembangunan untuk meningkatkan akses infrastruktur, termasuk konstruksi gedung madrasah dan ruang serba guna.

Saat ini, Kementerian PU berencana melatih para santri yang memiliki ketertarikan di bidang konstruksi. Mereka akan mendapatkan sertifikat khusus sehingga mereka dapat membantu pekerjaan di bidang konstruksi secara legal.
 
Kalau nggak salah, kalau punya 4.500 santri, itu artinya bangunannya harus bisa menampung lebih dari 4.500 orang 🤯. Tapi apa yang terjadi, sih, bangunan itu ambruk? Dan sekarang ada rencana untuk melatih para santri di bidang konstruksi, tapi bagaimana caranya memastikan bahwa mereka bisa menyelesaikan proyek tersebut tanpa ada kesalahan? Mungkin harus ada perencanaan yang lebih matang dulu, ya 🤔.
 
Pesan dari kebanyakan netizen yang saya lihat adalah penasaran mengenai alasan kenapa dua ponpes lainnya tidak ikut langsung mendapatkan evaluasi keandalan bangunan seperti Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar dan Ponpes Lirboyo Kota Kediri. Saya rasakan ada sedikit ketidak pastian di latar belakang evaluasi ini, apa benar kalau hanya dua ponpes saja yang menjadi fokus dari kegiatan ini?
 
Gue pikir kalau gini bisa jadi karena kurangnya pendidikan tentang keselamatan bangunan di kalangan santri-santi, aku nggak bingung kalau ada insiden seperti itu. Seperti kalau mereka nggak tahu cara sederhana aja untuk memeriksa struktur bangunan sebelum menggunakan. Jadi, gue senang lihat Kementerian PU melakukan pengecekan keandalan bangunan, tapi aku masih ragu-ragu apakah ini cukup untuk mencegah hal seperti insiden ambruk ponpes di masa depan.
 
Ponpes tuh siapa aja? Kalau bangunan ambruk, kalau ada kesalahan, toh kira-kira siap pulih kan? Kementerian PU udah lakukan pengecekan keandalan bangunan di Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar dan Ponpes Lirboyo Kota Kediri. Jika punya masalah, jangan sabar-sabar, cek terlebih dahulu.

Aku pikir kalau konstruksi bangunan yang bagus itu tidak bisa dilakukan tanpa risiko. Tapi kalau ada perencanaan pembangunan untuk meningkatkan akses infrastruktur, kayaknya itu bagus. Karena kalau ada masalah, punya solusi jadi lebih mudah.

Kementerian PU udah melatih para santri yang memiliki ketertarikan di bidang konstruksi, itu bagus banget. Mereka akan mendapatkan sertifikat khusus sehingga mereka bisa membantu pekerjaan di bidang konstruksi secara legal. Kalau ada kesalahan lagi, punya solusi jadi lebih mudah.
 
Aku rasa giliran saat ini berada di jalur "penyerangan" yang salah untuk Ponpes-ponpes ini. Aku pikir kalau pemerintah harus lebih teliti, nggak cuma fokus pada pengecekan keandalan bangunan aja, tapi juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain seperti pengelolaan sumber daya, keseimbangan antara santri dan guru, serta bagaimana pelatihan konstruksi yang dibuat tidak cuma sekedar "pemainan" tanpa hasil yang nyata.
 
Gimana caranya kalau kita lupa sekali kalau bangunan Ponpes bisa ambruk? Saya rasa pemerintah harus lebih serius lagi dalam memantau kondisi Ponpes, terutama yang menggunakan anggaran dari belasan triliun. Tapi aku senang banget kalau kementerian pu mau melatih santri dengan sertifikat konstruksi. Mungkin ini bisa menjadi solusi bagus untuk masalah infrastruktur di Indonesia, tapi aku masih curiga bagaimana kualitas pelatihan itu? Apakah benar-benar ada pelatihan yang serius atau hanya sekedar logo aja?
 
ini gak bijak banget, ponpes ini seharusnya harus diliputi pemerintah. insiden ambruk seperti itu nggak bisa terjadi lagi. kita harus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keamanan dan perawatan bangunan. siapa yang bertanggung jawab atas hal ini? kita harus minta klarifikasi dari pemerintah. sementara itu, pelatihan untuk santri di bidang konstruksi memang bagus, tapi nggak pasti apakah mereka sudah memiliki kompetensi yang cukup 🤔💪
 
Gue pikir ini seru banget! Kementerian PU udah lakukan pengecekan keandalan bangunan 2 ponpes lagi setelah insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny. Ini menunjukkan bahwa pemerintah serious2 dengan keselamatan santri dan kondisi infrastruktur di ponpes. Tapi, apa yang terjadi dengan konstruksi gedung madrasah ini? Kalau ada perencanaan pembangunan, kenapa tidak segera dibuat?

Gue kira ini juga bisa menjadi kesempatan bagus bagi para santri yang ingin belajar konstruksi dan meningkatkan kemampuan mereka. Mereka bisa mendapatkan sertifikat dan membantu pekerjaan di bidang konstruksi secara legal. Itu yang penting!
 
heya, siapa tahu insiden ambruk ponpes itu bukanlah kejadian yang jarang terjadi kan? tapi kayaknya pemerintah jujur dalam mengadakan penyelidikan dan pengecekan keandalan bangunan di 2 ponpes tersebut. aku rasa itu penting banget, terutama saat ada santri yang masih kecil dan belum memiliki pengalaman yang cukup tentang konstruksi. kalau mau, aku punya ide untuk membuat konten mengenai ini, kayaknya bisa jadi viral di media sosial 😂💡
 
iya, aku lihat kalau pemerintah juga harus memikirkan keamanan bangunan ponpes ini, tapi aku rasa masih banyak hal yang perlu diperhatikan. misalnya konsep desain bangunan sekarang sudah sangat berubah, tapi masih banyak ponpes yang tidak mau mengikuti perkembangan teknologi. aku lihat kalau kementerian PU juga harus memastikan bahwa santri-santri ini mendapatkan pengetahuan tentang keamanan dan teknik konstruksi yang tepat.

di sisi lain, aku senang kalau pemerintah mau melatih para santri agar mereka bisa menjadi profesional di bidang konstruksi. tapi aku rasa perlu ada prioritas lebih kepada peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan kemampuan para guru. kalau gak begitu, para santri hanya akan menjadi pekerja kontrak saja tanpa memiliki pengetahuan yang sebenarnya. 🤔
 
Hmm, kabar gembira sih kalau pemerintah finally melakukan pengecekan keandalan bangunan ponpes-ponpes tersebut 😊. Tapi apa yang membuatku curiga adalah karena pihak pemerintah sendiri yang menyebabkan masalah ini terjadi. Kalau bangunan ambruk, kayaknya tidak perlu ada pengecekan yang berat ya? 🤔

Dan kalau kita lihat, beberapa ponpes masih menggunakan metode pembangunan yang kuno dan tidak sesuai dengan standar modern 😐. Maka dari itu, kalau pemerintah ingin meningkatkan akses infrastruktur di pondok pesantren, harus ada perubahan dalam cara mereka belajar dan berpraktik 📚💪.

Dan aku rasa pihak pemerintah juga harus memperhatikan kualitas pendidikan yang dihasilkan oleh para santri tersebut. Kalau hanya sekedar sertifikat saja tanpa pengetahuan yang benar, tidak akan ada manfaatnya 😐.
 
kembali
Top