Pemerintah melaksanakan pengecekan keandalan bangunan di dua Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Timur, setelah terjadi insiden ambruknya sebuah Ponpes di Kabupaten Sidoarjo. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan pengecekan keandalan bangunan Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang dan Ponpes Lirboyo Kota Kediri.
Direktur Jenderal Cipta Karya, Dewi Chomistriana, menyatakan bahwa pengecekan dilakukan atas instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Instruksi tersebut disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Menteri PU.
Dalam kegiatan tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya juga memperhatikan aspek penambahan bangunan di dalam kedua Ponpes. Di Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar, tengah dibangun sanitasi LPK yang meliputi tempat wudhu, tempat cuci tangan, tempat cuci bersama, dan IPALD. Pembangunan itu dilaksanakan menggunakan metode swakelola dengan anggaran sebesar Rp250 juta.
Sementara di Ponpes Lirboyo Kota Kediri, tengah dilakukan konstruksi berupa gedung madrasah 4 lantai, ruang serba guna, dan kamar mandi serta ruang penginapan santri. Dewi menyebutkan bahwa pembangunan di Ponpes Lirboyo memerlukan penguatan dinding dan perencanaan yang baik.
Kementerian PU berencana melatih para santri yang memiliki ketertarikan di bidang konstruksi, sehingga mereka bisa membantu pekerjaan di bidang konstruksi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kompetensi mereka melalui sertifikat khusus.
Direktur Jenderal Cipta Karya, Dewi Chomistriana, menyatakan bahwa pengecekan dilakukan atas instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Instruksi tersebut disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Menteri PU.
Dalam kegiatan tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya juga memperhatikan aspek penambahan bangunan di dalam kedua Ponpes. Di Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar, tengah dibangun sanitasi LPK yang meliputi tempat wudhu, tempat cuci tangan, tempat cuci bersama, dan IPALD. Pembangunan itu dilaksanakan menggunakan metode swakelola dengan anggaran sebesar Rp250 juta.
Sementara di Ponpes Lirboyo Kota Kediri, tengah dilakukan konstruksi berupa gedung madrasah 4 lantai, ruang serba guna, dan kamar mandi serta ruang penginapan santri. Dewi menyebutkan bahwa pembangunan di Ponpes Lirboyo memerlukan penguatan dinding dan perencanaan yang baik.
Kementerian PU berencana melatih para santri yang memiliki ketertarikan di bidang konstruksi, sehingga mereka bisa membantu pekerjaan di bidang konstruksi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kompetensi mereka melalui sertifikat khusus.