Pemerintah meluncurkan penyelidikan keandalan bangunan di dua Pondok Pesantren (Ponpes) yang merupakan bagian dari insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny beberapa hari lalu. Penyelidikan ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya (Dirjen Cipta Karya) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Direktur Utama Dirjen Cipta Karya, Dewi Chomistriana, mengatakan bahwa penyelidikan ini diperlukan karena Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan instruksi untuk melakukan pengecekan keandalan bangunan di beberapa Ponpes. "Inistruksi dari Presiden yang disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) dan Menteri PU kami diminta untuk melakukan pengecekan terhadap keandalan bangunan di sejumlah pondok pesantren," kata Dewi.
Dalam penyelidikan ini, tim Dirjen Cipta Karya memeriksa aspek penambahan bangunan di dalam Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang dan Ponpes Lirboyo Kota Kediri. Di Ponpes Mamba'ul Ma'arif, tengah dibangun beberapa infrastruktur seperti sanitasi LPK dengan 6 bilik wudhu, tempat cuci tangan, tempat cuci bersama, IPALD, dan menara air. Pembangunan ini dilaksanakan menggunakan metode swakelola tipe IV dan Perjanjian Kerja Sama sejak Oktober hingga Desember 2025 dengan anggaran Rp250 juta.
Sementara itu, di Ponpes Lirboyo, tengah melakukan konstruksi berupa gedung madrasah 4 lantai, ruang serba guna, kamar mandi, dan ruang penginapan santri. Dewi menyebut bahwa pembangunan di Ponpes Lirboyo memerlukan penguatan dinding serta perencanaan yang lebih baik.
Kementerian PU juga berencana melatih para santri yang memiliki ketertarikan di bidang konstruksi untuk meningkatkan kompetensi mereka. Dengan demikian, secara legal para santri itu bisa membantu pekerjaan di bidang konstruksi.
Direktur Utama Dirjen Cipta Karya, Dewi Chomistriana, mengatakan bahwa penyelidikan ini diperlukan karena Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan instruksi untuk melakukan pengecekan keandalan bangunan di beberapa Ponpes. "Inistruksi dari Presiden yang disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) dan Menteri PU kami diminta untuk melakukan pengecekan terhadap keandalan bangunan di sejumlah pondok pesantren," kata Dewi.
Dalam penyelidikan ini, tim Dirjen Cipta Karya memeriksa aspek penambahan bangunan di dalam Ponpes Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang dan Ponpes Lirboyo Kota Kediri. Di Ponpes Mamba'ul Ma'arif, tengah dibangun beberapa infrastruktur seperti sanitasi LPK dengan 6 bilik wudhu, tempat cuci tangan, tempat cuci bersama, IPALD, dan menara air. Pembangunan ini dilaksanakan menggunakan metode swakelola tipe IV dan Perjanjian Kerja Sama sejak Oktober hingga Desember 2025 dengan anggaran Rp250 juta.
Sementara itu, di Ponpes Lirboyo, tengah melakukan konstruksi berupa gedung madrasah 4 lantai, ruang serba guna, kamar mandi, dan ruang penginapan santri. Dewi menyebut bahwa pembangunan di Ponpes Lirboyo memerlukan penguatan dinding serta perencanaan yang lebih baik.
Kementerian PU juga berencana melatih para santri yang memiliki ketertarikan di bidang konstruksi untuk meningkatkan kompetensi mereka. Dengan demikian, secara legal para santri itu bisa membantu pekerjaan di bidang konstruksi.