Kebutuhan Perempuan dan Anak Korban Banjir Sumatera Sudah Dikabulkan Pemerintah
Pemerintah telah memastikan bahwa kebutuhan perempuan korban banjir bandang di Sumatera akan dipenuhi. Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, kebutuhan ini sangat penting karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan laki-laki, seperti keperluan reproduksi yang lebih mendalam.
"Kebutuhan reproduksi perempuan itu, kan, berbeda dengan laki-laki, ya, seperti pembalut, pakaian dalam," kata Arifah saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Ia juga menyatakan bahwa lembaganya akan memenuhi kebutuhan anak-anak yang terdampak banjir di Sumatera.
Semua kebutuhan untuk perempuan dan anak-anak segera dipenuhi oleh pemerintah dengan berbagai upaya yang maksimal. Kemudian, makanan untuk anak-anak kan berbeda dengan untuk orang dewasa. Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas dan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa masih banyak korban yang terdampak banjir di Sumatera. Menurut Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), jumlah korban jiwa akibat bencana telah mencapai 974 orang. Selain itu, ada 298 orang yang masih dalam pencarian, sedangkan 10.957 orang telah dievakuasi dan 9.983 orang telah selamat.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii berujar bahwa data yang dilaporkan oleh Basarnas memiliki selisih dengan data yang dimiliki oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, ia optimistis bahwa data-data mengenai korban bencana pada akhirnya akan memiliki akumulasi yang sama.
Pemerintah telah memastikan bahwa kebutuhan perempuan korban banjir bandang di Sumatera akan dipenuhi. Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, kebutuhan ini sangat penting karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan laki-laki, seperti keperluan reproduksi yang lebih mendalam.
"Kebutuhan reproduksi perempuan itu, kan, berbeda dengan laki-laki, ya, seperti pembalut, pakaian dalam," kata Arifah saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Ia juga menyatakan bahwa lembaganya akan memenuhi kebutuhan anak-anak yang terdampak banjir di Sumatera.
Semua kebutuhan untuk perempuan dan anak-anak segera dipenuhi oleh pemerintah dengan berbagai upaya yang maksimal. Kemudian, makanan untuk anak-anak kan berbeda dengan untuk orang dewasa. Pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas dan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa masih banyak korban yang terdampak banjir di Sumatera. Menurut Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), jumlah korban jiwa akibat bencana telah mencapai 974 orang. Selain itu, ada 298 orang yang masih dalam pencarian, sedangkan 10.957 orang telah dievakuasi dan 9.983 orang telah selamat.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii berujar bahwa data yang dilaporkan oleh Basarnas memiliki selisih dengan data yang dimiliki oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, ia optimistis bahwa data-data mengenai korban bencana pada akhirnya akan memiliki akumulasi yang sama.