Kementerian Haji yang baru berdiri masih dikritik karena cara kerjanya tidak membawa semangat perubahan. Menurut ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, pola kerja kementerian ini masih sama seperti Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) yang sebelumnya.
"Saya belum melihat semangat Kementerian Haji. Belum," kata Marwan saat rapat kerja bersama Kementerian Haji dan Umrah di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. Dia juga menyoroti bahwa belum jelasnya mekanisme verifikasi jemaah haji yang berhak berangkat.
Marwan menyinggung seleksi penyediaan transportasi udara yang dinilai belum transparan. Dia juga menilai penurunan biaya haji yang baru mencapai Rp 1 juta belum cukup signifikan. "Ini belum masuk angka bancakan, kalau kita masukan angka bancakan harus turun Rp 5 triliun dari Rp 17 triliun," ujarnya.
Dia juga mengingatkan pentingnya transparansi dalam menentukan paket layanan haji agar tidak menimbulkan kecurigaan publik terhadap adanya potensi penyimpangan anggaran. "Layanan kita kelasnya kelas apa, paket yang kita ambil," ujarnya.
Marwan berharap Kementerian Haji dapat membuat terobosan yang signifikan dalam penyelenggaraan haji, khususnya terkait pelayanan dan efisien biaya.
"Saya belum melihat semangat Kementerian Haji. Belum," kata Marwan saat rapat kerja bersama Kementerian Haji dan Umrah di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. Dia juga menyoroti bahwa belum jelasnya mekanisme verifikasi jemaah haji yang berhak berangkat.
Marwan menyinggung seleksi penyediaan transportasi udara yang dinilai belum transparan. Dia juga menilai penurunan biaya haji yang baru mencapai Rp 1 juta belum cukup signifikan. "Ini belum masuk angka bancakan, kalau kita masukan angka bancakan harus turun Rp 5 triliun dari Rp 17 triliun," ujarnya.
Dia juga mengingatkan pentingnya transparansi dalam menentukan paket layanan haji agar tidak menimbulkan kecurigaan publik terhadap adanya potensi penyimpangan anggaran. "Layanan kita kelasnya kelas apa, paket yang kita ambil," ujarnya.
Marwan berharap Kementerian Haji dapat membuat terobosan yang signifikan dalam penyelenggaraan haji, khususnya terkait pelayanan dan efisien biaya.