Kemensos Santuni Korban Robohnya Atap Pesantren di Situbondo

Sosial RI Menyalurkan Dukungan Besar untuk Korban Robohnya Atap Pesantren di Situbondo

Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) telah menyalurkan dukungan besar-besaran bagi korban yang terdampak insiden runtuhnya atap Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Basuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Pihak Kemensos telah menugaskan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Supomo, untuk menyampaikan dukungan kepada korban.

Supomo mengunjungi kediaman salah satu santriwati yang meninggal dunia, Putri Helmilia (kelas 1 SMP), dan memberikan duka dari Kemensos secara langsung kepada keluarga. Ia juga menyerahkan bantuan luar biasa bagi para korban, termasuk 16 santri putri yang mengalami luka ringan akibat tertimpa puing-puing reruntuhan atap.

Selain itu, Supomo juga menjenguk dua santriwati yang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Besuki Situbondo. Keduanya mengalami luka di bagian kaki dan membutuhkan perawatan tim medis. Pihak Kemensos telah mengalokasikan santunan kematian sebesar Rp15 juta untuk keluarga korban yang wafat, santunan luka berat sebesar Rp5 juta, dan santunan luka ringan sebesar Rp2 juta.

Supomo menegaskan bahwa upaya pendampingan tidak akan berhenti pada bantuan awal ini. Kemensos akan segera melaksanakan penilaian komprehensif untuk menentukan kebutuhan dukungan lanjutan bagi para santri maupun keluarga mereka. Pihak Kemensos juga akan melakukan asesmen bagi para santri maupun keluarga yang terdampak, agar mereka dapat memperoleh pendampingan rehabilitasi sosial, bantuan aksesibilitas peralatan bila dibutuhkan, serta program pemberdayaan bagi keluarga korban.
 
Hmmpp 🤔 kalau nanti gini sengaja aku buat kesal karena aku terlambat banget 🙈. Tapi sih, jangan salah paham, aku punya opini tentang ini. Aku rasa Kemensosnya harus cepat-cetep dalam memberikan bantuan, tapi juga harus ada langkah yang lebih lanjut untuk mencegah hal seperti ini terjadi lagi. Aku pikir kalau ada sistem pengawasan yang lebih ketat, misalnya, pasti insiden seperti ini tidak bisa terjadi lagi 🤷‍♂️. Tapi aku rasa itu juga harus dilakukan dengan cara yang lebih bijak dan tidak hanya soal dana aja, tapi juga tentang kebijakan dan perubahan struktur 📝. Aku yakin kalau korban-nya akan lebih siap jika mereka mendapatkan bantuan yang lebih komprehensif dan jangka panjang, bukan hanya sekadar santunan dan bantuan awal 😊
 
Atap runtuh itu kan apa yang harus dipikirin orang banget, siapa yang nggak sabarnya? Kenapa atap tuh runtuh bisa saja karena gila angin atau apa yang lebih parah lagi karena kekerasan. Saya kayaknya tidak ingin berada di situasi seperti itu kan, kalau kayaknya saya pasti ngecut dan bingung apa yang harus dilakukan.

Tapi apa yang khas dengan Indonesia sih, kita teruskan hidup dan nggak pernah menyerah. Kemensos ini kayaknya benar-benar peduli dengan korban atap runtuh itu. Mereka memberikan dukungan besar-besaran, mulai dari duka, bantuan uang, hingga penilaian komprehensif untuk menentukan kebutuhan lanjutan. Saya rasa ini adalah contoh bagus bagi kita semua.

Tapi apa yang harus diingat sih, atap runtuh itu bukanlah akhir dari segalanya. Yang penting adalah kita bisa belajar dari kesalahan itu dan membuat perubahan agar tidak terjadi lagi di masa depan. Saya harap para korban bisa pulih kesehatannya dan bisa melanjutkan hidup mereka dengan lebih baik lagi.
 
😱 gue kayaknya kemensos malah nggabung sama kalangan pesantren, seharusnya kasih bantuan ke korban yang terdampak, bukan sama sekali! 16 santri putri yang mengalami luka ringan? itu masih banyak! seharusnya mereka diawasi lebih dekat agar tidak ada lagi kecelakaan! dan apa dengan dana Rp15 juta untuk keluarga korban yang wafat? itu masih jarang sekali! 🤔
 
aku rasa kalau ini bikin kesan sama kekerasan nih... atap runtuh dan 16 santri putri terluka ringan... bagaimana caranya mereka bisa tidak terlempar atau jatuh? seharusnya ada pengecekan sebelum membangun di tempat itu juga...

maksudnya, kalau gak ada kesalahan saat pengerjaan pembangunan, ini pasti bisa mencegah hal seperti ini. nanti kemensos harus melakukan evaluasi yang lebih baik lagi supaya tidak ada korban lagi

aku juga pikir ini bikin kesan sama ketidakjelasan tentang konstruksi bangunan... seharusnya ada inspeksi yang lebih matang sebelum memulai proyek seperti ini nih...
 
Maksudnya kalau gini bisa terjadi dgn atap pesantren runtuh😱. Saya paham bahwa kementerian sosial memang harus menolong korban ini, tapi kalau nggak ada pengecekan sebelum-nya apakah atapnya itu sudah lemah banget?🤔. Mungkin perlu diinvestigasi lebih jauh sih...
 
aku pikir kayaknya golembung atap itu buat kantor negara sibuk banget! 16 santri putri luka ringan, tapi masih ada yang wafat? nanti kalau aja mantan jagoan atap gini sih mau ngomong apa aja? aku pikir pihak korban lebih penting banget dari pihak kantor. kalau kemensos seriusin lha, mereka harus seriusin buat membuat sistem yang jujur dan cepat untuk mendampingi korban gini.
 
Atap Pesantren itu nggak bisa runtuh sendiri, kan? Kita masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi di sana, tapi Kemensos udah menyalurkan dukungan besar-besaran ya. Saya penasaran, bagaimana asesmen komprehensif itu? Mereka udah ngalokasikan Rp15 juta untuk keluarga korban yang wafat, tapi apa yang lainnya? Apakah ada lagi biaya yang harus diatasi oleh keluarga korban atau tidak? Dan siapa nanti yang bertanggung jawab atas keseluruhan program pendampingan ini? Saya harap bisa mendapatkan informasi lebih lanjut tentang hal ini. 🤔
 
aku penasaran apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah jadi bukannya sudah ada sistem penilaian kematian dan santunan yang cukup? tapi sepertinya ini masih jauh dari solusi, lebih baik jika pemerintah melakukan evaluasi yang lebih dalam dan memberikan solusi yang lebih tepat. sayangnya ini hanya sekedar bantuan kecil aja yang di berikan 🤷‍♂️
 
Maksudnya kayaknya Kemensos mau ngajak diri sendiri, tapi coba lihat aja bagaimana pelan-pelan mereka mau mengelola dana yang banyak itu 😒. Aku bayangin kalau mungkin ada beberapa korban yang belum terdaftar atau ada yang mencuri bantuan ya? Dan 16 santri putri dengan luka ringan, itu udah cukup banyak, tapi apa nanti mereka harus membayar biaya kenyamanan di pesantren lagi? Kekayaanku sederhana aja, aku hanya khawatirin kalau dana tersebut tidak akan efisien digunakan...
 
kembali
Top