Kemensos Membuat Acara Peringatan HDI 2025 Lebih Menyenangkan dengan Panggung Inklusif
Acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 di Mall FX Sudirman, Rabu (4/12/2025), dimeriahkan oleh pentas spesial dari para talent difabel. Acara tersebut diprakarsai oleh Penasihat DWP Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf.
Selama acara tersebut, 12 model difabel menampilkan koleksi pakaian "Motif Lukis Disabilitas" yang dibuat oleh beberapa desainer ternama. Pada saat yang sama, 10 model Puteri Indonesia juga memeragakan rancangan para desainer terkenal dari APPMI, IFC, Khayae, Dariku, IMFD, dan IPBM dengan perpaduan lukis printing, batik ciprat, lukis kain.
Selain itu, ada pula 10 model Puteri Indonesia yang menampilkan kerajinan tangan dibuat oleh para difabel. Acara tersebut juga diiringi oleh para musisi difabel yang memainkan alat musik seperti saxophone dan biola. Mereka adalah Salwa Aris, Rifky, dan Raoul.
Pada saat yang sama, penghargaan diserahkan kepada 4 orang yang dianugerahi atas kiprah di bidang masing-masing. Orang-orang tersebut adalah difabel yang mendapat apresiasi atas kiprah di bidang masing-masing, yaitu Hikari Pride (18) yang mengalami autism, Yustitia M. Arief (56), Ali Muslimin (62), dan Achmad Sugik (50).
Selain itu, Ahmad Sugik juga dianugerahi sebagai pelaku usaha dari Lumajang yang mempekerjakan 25 difabel. Selain membuka usaha, dia pun mendorong difabel lain lebih mandiri melalui berbagai cara.
Menurut Penasihat I Dharma Wanita Persatuan Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf, perayaan HDI 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan ruang bagi beragam kisah tentang kebersamaan dan kolaborasi yang inklusif.
Acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 di Mall FX Sudirman, Rabu (4/12/2025), dimeriahkan oleh pentas spesial dari para talent difabel. Acara tersebut diprakarsai oleh Penasihat DWP Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf.
Selama acara tersebut, 12 model difabel menampilkan koleksi pakaian "Motif Lukis Disabilitas" yang dibuat oleh beberapa desainer ternama. Pada saat yang sama, 10 model Puteri Indonesia juga memeragakan rancangan para desainer terkenal dari APPMI, IFC, Khayae, Dariku, IMFD, dan IPBM dengan perpaduan lukis printing, batik ciprat, lukis kain.
Selain itu, ada pula 10 model Puteri Indonesia yang menampilkan kerajinan tangan dibuat oleh para difabel. Acara tersebut juga diiringi oleh para musisi difabel yang memainkan alat musik seperti saxophone dan biola. Mereka adalah Salwa Aris, Rifky, dan Raoul.
Pada saat yang sama, penghargaan diserahkan kepada 4 orang yang dianugerahi atas kiprah di bidang masing-masing. Orang-orang tersebut adalah difabel yang mendapat apresiasi atas kiprah di bidang masing-masing, yaitu Hikari Pride (18) yang mengalami autism, Yustitia M. Arief (56), Ali Muslimin (62), dan Achmad Sugik (50).
Selain itu, Ahmad Sugik juga dianugerahi sebagai pelaku usaha dari Lumajang yang mempekerjakan 25 difabel. Selain membuka usaha, dia pun mendorong difabel lain lebih mandiri melalui berbagai cara.
Menurut Penasihat I Dharma Wanita Persatuan Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf, perayaan HDI 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan ruang bagi beragam kisah tentang kebersamaan dan kolaborasi yang inklusif.