Kemenperin Sebut Tarif Trump Biang Kerok Industri Lesu Q2-2025

Menurut Kemenperin, penyebab melemahnya kinerja industri domestik di kuartal kedua 2025 adalah kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat. Juru bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan bahwa turunnya IKI (Indeks Kinerja Industri) pada bulan April 2025 sebesar 52,26 poin ekspor dan 51,40 poin domestik, terutama dipengaruhi oleh pengumuman tarif resiprokal Trump.

Selain itu, kebijakan tersebut juga mempengaruhi industri karena banjir barang impor yang masuk ke Indonesia dan memanasnya konflik di Timur Tengah, seperti serangan Iran ke Israel. Kondisi ini menyebabkan distupsi rantai global, terutama pada sisi bahan baku dan pengiriman, sehingga menekan kinerja industri.
 
Bola punya masalah dengan Amerika, kan? Tarif resiprokal yang membuat impor makin murah dan semuanya masuk ke sini 🤦‍♂️. Saya tidak ngerti bagaimana bisa mereka lalu buat tarif sendiri, ayo cari ganti rugi dulu ya! 🤑. Saya bayangkan kalau Indonesia buat tarif sendiri, aja kan? Dulu kalau kita terlalu bergantung pada impor, kini kita sudah bisa membuat barang sendiri dengan baik 💪. Kita harus lebih sadar akan kekuatan internal kita sendiri, ya! 🙏.
 
Makasih bro, aku pikir kalau ini salah arah! Kita terlalu tergantung pada impor dan jangan ambil kebijakan tarif resiprokal sebagai penyelesaian. Aku rasa kita harus lebih fokus pada meningkatkan industri nasional kita sendiri, bukan selalu mencari solusi di luar negeri. Jika kita bisa meningkatkan efisiensi industri kita sendiri, pasti kita tidak lagi terlalu dipengaruhi oleh hal-hal yang dilakukan orang lain.
 
Sudah lama akrab dengan globalisasi ya... tapi ternyata masih banyak masalah. Kebijakan tarif resiprokal itu nggak baik sama sekali 🤦‍♂️. Indonesia kalau punya kebijakan ekonomi sendiri, nggak akan ada masalah seperti ini. Dan apa yang dimaksud dengan distupsi rantai global? Jadi banjir barang impor yang masuk dan konflik di Timur Tengah... itu nggak bisa diingatkan dalam 1 jam aja.

Coba cari sumbernya dari Kemenperin ya, aku ingin tahu lebih banyak tentang data IKI yang turun sebesar 52,26 poin ekspor dan 51,40 poin domestik. Mungkin ada solusi yang bisa diambil... tapi harus lihat kebijakan apa aja yang bisa diubah 🤔


 
Gak bisa dipungkiri kalau tarif Amerika Serikat memang bikin kerugian kita nih 🤕. Tapi, aku rasa kita juga perlu ngeliat-ngeliat dulu, apakah kita benar-benar perlu menyerah? Kita harus ngobrol lebih lanjut dengan Amerika Serikat dan lihat apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampaknya 🤝. Dan, kita juga harus waspada terhadap masalah distupsi rantai global itu, karena itu bukan hanya masalah Amerika Serikat aja, tapi juga kita sendiri 😬. Kita perlu bekerja sama dengan negara lain dan industri untuk mengatasi masalah ini bersama-sama 💪.
 
Saya rasa makin banyak lagi alasan lain yang bikin produksi industri kami melemah, kalau tidak ada masalah dengan Amerika Serikat, apa lagi dengar kabar tentang ekonomi Cina yang semakin menurun? Tapi ayo, kita jangan terlalu cepat menyerang teman-teman di barat. Mungkin kemerdekaan kita dari import impor masih ada yang perlu kita perbaiki. Dan apa lagi dengar kabar tentang pemberdayaan industri lokal? Jika kita bisa membuat teknologi manufaktur sendiri, pasti produksi kami bisa kembali meningkat secepat capaian di tahun 2008!
 
Kalau apa kabar tarif resiprokal Amerika Serikat itu banget ya! Selalu bikin masalah bagi Indonesia. Saya pikir kebijakan seperti ini gampangnya akan merusak industri kita. Dan kini, saya lihat pula data yang menunjukkan kondisi ekonomi kita benar-benar melemah. Saya rasa kita harus berhati-hati dengan kebijakan-kebijakan seperti ini dan tidak boleh terburu-buru dalam mengambil keputusan yang tidak tepat. Dan kalau kita mau tetap ingin meningkatkan kinerja ekonomi, maka kita harus mencari solusi alternatif, bukan hanya bergantung pada kebijakan luar.
 
Aku pikir kemenperin justru harus ngawasi lebih serius apa yang terjadi di Amerika Serikat, tapi juga penting buat Indonesia untuk tidak mau terlambat dalam mengambil tindakan. Aku pikir itu penting banget buat kita Indonesia, bukan hanya tentang kinerja industri domestik aja, tapi juga tentang bagaimana kita bisa menjaga stabilitas dunia ekonomi.

Aku lihat kalau Amerika Serikat sendiri sudah mengalami banyak masalah, mulai dari konflik di Timur Tengah hingga distupsi rantai global. Aku rasa itu juga berpengaruh pada kinerja industri kita sendiri. Jadi, aku pikir kemenperin harus lebih proaktif dalam menangani situasi ini, bukan hanya menunggu turunnya IKI aja.

Aku also bingung kalau apa yang diakibatkan dari tarif resiprokal itu benar-benar perlu kita ikuti. Aku rasa kita harus mencari solusi yang lebih baik, bukan hanya menyerah pada kebijakan Amerika Serikat. Kita juga harus mempertimbangkan bagaimana kita bisa meningkatkan kinerja industri domestik kita sendiri, jangan hanya bergantung pada kebijakan lainnya.
 
kembali
Top