Menurut Kemenperin, penyebab melemahnya kinerja industri domestik di kuartal kedua 2025 adalah kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat. Juru bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan bahwa turunnya IKI (Indeks Kinerja Industri) pada bulan April 2025 sebesar 52,26 poin ekspor dan 51,40 poin domestik, terutama dipengaruhi oleh pengumuman tarif resiprokal Trump.
Selain itu, kebijakan tersebut juga mempengaruhi industri karena banjir barang impor yang masuk ke Indonesia dan memanasnya konflik di Timur Tengah, seperti serangan Iran ke Israel. Kondisi ini menyebabkan distupsi rantai global, terutama pada sisi bahan baku dan pengiriman, sehingga menekan kinerja industri.
Selain itu, kebijakan tersebut juga mempengaruhi industri karena banjir barang impor yang masuk ke Indonesia dan memanasnya konflik di Timur Tengah, seperti serangan Iran ke Israel. Kondisi ini menyebabkan distupsi rantai global, terutama pada sisi bahan baku dan pengiriman, sehingga menekan kinerja industri.