Kemenko PM tidak mematikan Indomaret-Alfamart, tapi melakukan pemerataan rantai bisnis. Menurut Deputi Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Leontinus Alpha Edison, pernyataan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat tentang ritel besar seperti Indomaret dan Alfamart yang mengancam UMKM sebenarnya bukan upaya mematikan perusahaan ritel besar, melainkan melakukan pemerataan rantai bisnis yang adil.
Tugas Kemenko PM adalah melakukan pemberdayaan masyarakat, salah satunya melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan akses usaha. UMKM menjadi sasaran utama untuk diberdayakan, termasuk memastikan mereka dapat berusaha di arena pasar yang adil. Pemerintah melakukan upaya-upaya seperti menjaga kondusifitas iklim usaha dan menciptakan keadilan usaha bagi semua pelaku usaha.
UMKM, terutama usaha mikro seperti warung Madura dan warung kelontong lain, memiliki banyak keterbatasan yang membuat sulit tumbuh dalam situasi kondusif di tengah persaingan dengan penetrasi ritel-ritel besar yang ditopang modal jumbo. Dampak terburuk dari kondisi tersebut adalah UMKM berpotensi mati.
Pemerintah berharap UMKM bisa tetap tangguh dan naik kelas untuk terus mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Melalui kebijakan ini, pemerintah juga akan memastikan UMKM hingga konglomerasi ritel besar bisa berada dalam satu rantai bisnis untuk memenuhi kebutuhan konsumen dari beragam daya beli.
Kemenko PM melihat ekspansi besar-besaran jaringan ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart telah mengancam keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama di perdesaan. Ritel-ritel raksasa tersebut membunuh ekonomi rakyat dan UMKM.
Tugas Kemenko PM adalah melakukan pemberdayaan masyarakat, salah satunya melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan akses usaha. UMKM menjadi sasaran utama untuk diberdayakan, termasuk memastikan mereka dapat berusaha di arena pasar yang adil. Pemerintah melakukan upaya-upaya seperti menjaga kondusifitas iklim usaha dan menciptakan keadilan usaha bagi semua pelaku usaha.
UMKM, terutama usaha mikro seperti warung Madura dan warung kelontong lain, memiliki banyak keterbatasan yang membuat sulit tumbuh dalam situasi kondusif di tengah persaingan dengan penetrasi ritel-ritel besar yang ditopang modal jumbo. Dampak terburuk dari kondisi tersebut adalah UMKM berpotensi mati.
Pemerintah berharap UMKM bisa tetap tangguh dan naik kelas untuk terus mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Melalui kebijakan ini, pemerintah juga akan memastikan UMKM hingga konglomerasi ritel besar bisa berada dalam satu rantai bisnis untuk memenuhi kebutuhan konsumen dari beragam daya beli.
Kemenko PM melihat ekspansi besar-besaran jaringan ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart telah mengancam keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terutama di perdesaan. Ritel-ritel raksasa tersebut membunuh ekonomi rakyat dan UMKM.