Kemenkeu Maksimalkan Aset Olahraga Demi Cegah Kerugian Negara

Kemenkeu Pastikan Aset Olahraga Tak Menimbulkan Kerugian Negara

Dalam upaya memaksimalkan pengelolaan aset di bidang olahraga, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan meningkatkan komitmen untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas-fasilitas tersebut. Hal ini bertujuan agar aset-aset tersebut tidak menjadi beban bagi negara dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Dalam acara Indonesia Sport Summit (ISS) 2025, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Askolani, menyatakan bahwa pemerintah sangat aktif dalam memperkuat aset dan infrastruktur olahraga di dalam negeri. Pada pasca tragedi Kanjuruhan, pemerintah pusat telah membangun 22 stadion dengan nilai kurang lebih Rp 2 triliun.

Namun, penambahan fasilitas olahraga seperti stadion tetap menimbulkan tantangan. Karena pada saat event atau kompetisi selesai, stadium menjadi sepi dan tidak ada kegiatan. Pengelolaan stadium yang biasanya adalah pemerintah daerah (pemda) harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk perawatan sarana dan prasarana.

"Yang menjadi tantangan pemda selama ini adalah maintenance. Aset itu dianggap beban," ujar Askolani. Dia juga menyatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta sangat diperlukan agar aset-aset berupa fasilitas olahraga bisa terus dimanfaatkan dan tidak menjadi beban.

Pengelolaan stadium yang baik dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Askolani mengutip contoh kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) yang pengelolaannya dikolaborasikan antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta. Dengan sistem pengelolaan yang profesional, kawasan stadion GBK dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi, baik dari ajang olahraga maupun konser.

Dalam upaya meningkatkan komitmen pengelolaan aset olahraga, Kemenkeu juga aktif menyediakan berbagai dukungan seperti appraisal dan pemberian insentif fiskal. Insentif fiskal ini dapat memberikan manfaat bagi penyelenggara event olahraga internasional di Indonesia.
 
Kemarin aku lihat postingan tentang stadion-stadion baru yang dibangun, tapi aku pikir ada hal lain yang perlu diperhatikan yaitu efisiensi penggunaannya. Aku sendiri suka olahraga, tapi kadang aku merasa frustrasi dengan stadium yang kosong setelah kompetisi selesai.

Mungkin itu karena pengelolaan stadion masih belum maksimal, sehingga tidak ada manfaat bagi masyarakat. Yang perlu diusahakan adalah agar pengelolaan stadium menjadi lebih efisien dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. ๐Ÿค”๐Ÿ’ธ
 
Pokoknya aset olahraga harus diatur dengan baik ya, kalau tidak akan jadi beban sama negara! Pemerintah sudah mulai membangun banyak stadion tapi ternyata pengelolaannya masih banyak masalah. Biaya perawatan yang tinggi dan stadium menjadi sepi setelah kompetisi jadi masalah. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta harus diperhatikan agar aset-aset berupa fasilitas olahraga bisa terus dimanfaatkan. Contoh Stadion GBK yang dikolaborasikan itu punya keuntungan banyak ya! Kemenkeu harus terus memberikan dukungan seperti appraisal dan insentif fiskal untuk meningkatkan komitmen pengelolaan aset olahraga. Saya harap pengembangan infrastruktur olahraga di Indonesia bisa lebih baik lagi ๐Ÿคž๐Ÿ’ช
 
Aku nggak bisa tidak terkejut banget dengan cara kerja Kemenkeu kayak ini ๐Ÿคฏ! Mereka bilang mau meningkatkan komitmen penggunaan fasilitas olahraga tapi apa lagi yang mereka ngerasa harus dilakukan? ๐Ÿค” Pada saat event selesai, stadium itu langsung kosong dan tidak ada kegiatan... seperti aku tahu kalau sih, stadium itu bukan lagi kantor atau sekolah, tapi tempat olahraga ya! ๐ŸŸ๏ธ

Dan apa yang terjadi? Biaya perawatan sarana dan prasarana yang banyak-banyakan! Aku bayangkan, kalau aku memiliki uang 2 triliun, aku pasti akan menggunakan untuk hal-hal yang lebih penting dari biaya perawatan stadium... atau aku akan membeli properti lain! ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ

Apa yang aku harapkan? Kemenkeu harus membuat sistem pengelolaan stadium yang baik, jadi tidak ada lagi beban bagi negara. Dan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta itu apa-apa ya! ๐Ÿค Yang penting adalah penggunaan fasilitas olahraga untuk manfaat masyarakat, bukan hanya biaya-biayanya aja! ๐Ÿ’ธ
 
Aku pikir biaya pembangunan stadium itu cuma bagian kecil dari biaya yang diboroskan oleh pemerintah, kan? Aset-aset olahraga itu sebenarnya hanya menimbulkan kerugian bagi negara karena banyak biaya tambahan yang harus ditanggung oleh pemerintah daerah nanti. Misalnya, perawatan sarana dan prasarana yang tidak bisa dimaksimalisasi dengan pengelolaan profesional.

Dan aku juga pikir biaya insentif fiskal itu sebenarnya tidak cukup untuk memotivasi pemerintah daerah untuk mengelola aset-aset olahraga dengan baik. Mereka harus diharuskan untuk berinvestasi lebih dalam pengelolaan stadium yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Dan aku pikir stadium-stadium itu sebenarnya tidak perlu dibangun lagi nanti, kan? Biaya pembangunan itu sudah cukup mahal dan kita sudah memiliki banyak stadion yang sudah selesai.
 
Aku pikir pemerintah sebenarnya punya ide yang baik dengan membangun 22 stadion, tapi aja kalau gini terus terjadi, stadium apa lagi bermanfaat? Kita lihat stadium setelah kompetisi berakhir padem banget! Mungkin ayo ganti sapaan, pengelolaan stadium harus lebih profesional, tapi apa kalau pemerintah daerah dan swasta bekerja sama dengan lebih baik, mungkin stadium bisa dimanfaatkan lebih lama. Tapi, aku tidak yakin apakah insentif fiskal itu benar-benar membantu atau hanya mengumpulkan uang tanpa hasil yang signifikan? ๐Ÿค”
 
Pikir saya, kalau kita buat sistem pengelolaan aset olahraga yang cerdas, tapi masih banyak hal yang tidak jelas. Misalnya, bagaimana cara pemerintah daerah harus membayar biaya perawatan stadium yang sudah dibangun? Dan bagaimana pula cara membuat sistem pengelolaan yang baik agar aset-aset tersebut tidak menjadi beban bagi negara?

Saya juga pikir, kalau kita buat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta yang lebih serius, kita bisa membuat stadium-stadium olahraga di Indonesia menjadi tempat yang lebih baik. Tapi, kalau sistem pengelolaan tersebut belum jelas, maka akan sulit untuk mencapai tujuan tersebut.

Dan, saya pikir, apa daya saing aset-aset olahraga kita terhadap negara-negara lain? Kalau kita tidak bisa membuat stadium-stadium yang baik dan efisien, maka bagaimana kita bisa menarik investor atau penyelenggara event internasional di Indonesia?

Saya rasa, hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan dengan lebih serius agar aset-aset olahraga di Indonesia dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. ๐Ÿค”๐Ÿ’ก
 
Banyak yang salah paham bahwa aset tidak bisa membawa keuntungan ๐Ÿค”๐Ÿ’ธ. Aset itu seperti kunci untuk membangun kemakmuran, tapi harus digunakan dengan bijak ๐Ÿ•Š๏ธ๐Ÿ‘. Biar-biar ada kelebihan atau kekurangan, aset itu tetap penting untuk perkembangan negara dan masyarakat ๐ŸŒˆ๐Ÿ’ช
 
Gue pikir biaya pembangunan stadion itu lumayan besar lah, tapi apa lagi kalau harus ngurus maintenance dan perawatan sarana? Tapi gue juga paham kalau stadium yang baik dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Gue buat sketsa tentang ini :
```
+---------------+
| biaya |
| pembangunan |
+---------------+
|
|
v
+---------------+
| maintenance |
| dan perawatan |
+---------------+
|
|
v
+---------------+
| manfaat bagi masyarakat |
| (seperti pemanfaatan stadium |
| selama musim olahraga) |
+---------------+
```
Gue rasa pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta agar aset-aset berupa fasilitas olahraga bisa terus dimanfaatkan.
 
Pertandingan antar stadion harus disusun dengan tepat, biaya perawatan stadium tidak boleh sama sehari-hari ๐Ÿค‘. Sementara itu, Kemenkeu memang harus berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan aset olahraga agar jangan menimbulkan kerugian bagi negara ๐Ÿ˜. Aset-aset tersebut seharusnya dimanfaatkan dengan lebih baik, seperti kompleks Stadion GBK yang dijalankan dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta ๐Ÿค. Dengan demikian, pengelolaan stadium dapat lebih efisien dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang lebih banyak ๐Ÿ’ช.
 
Pernah lihat stadion-stadion baru yang dibangun pasca tragedi Kanjuruhan? Sepertinya banyak biaya yang keluar, tapi apa yang dibawa kembali? Yang jadi tantangan adalah maintenance stadium, gak ada kegiatan setelah kompetisi berakhir. Pengelolaan stadium harus mengeluarkan biaya yang banyak. Mungkin kolaborasi antara pusat dan daerah, swasta bisa membantu. Contohnya kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), pengelolaannya jadi kolaborasi antara tiga pihak, bisa memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat ๐Ÿค”๐Ÿ’ธ
 
Kangen nih, aku suka nonton anime apa aja sih? Aku sedang lihat Naruto dan aku jadi suka dengan karakter Sasuke lagi. Mungkin aku akan melanjutkan menontonnya besoknya. Apakah kalian punya anime favorit apa? Aku suka anime Jepang banget! ๐Ÿค”๐Ÿ‘€
 
biar nggak jadi beban, nanti giliran daerah harus membayar utang aset olahraga yang sudah banyak dibuat kan?
 
Kemenkeu ya gini kayaknya penting banget buat ngoptimalkan penggunaan fasilitas olahraga nih... kalau stadion kayaknya menjadi sepi setelah kompetisi, itu biaya perawatan yang tidak sedikit ya... pemerintah daerah harus mengeluarkan uang banyak untuk perawatan sarana dan prasarana. Kolaborasi antara pusat, daerah, dan swasta penting buat aset-aset berupa fasilitas olahraga bisa terus dimanfaatkan.

Aset-aset yang sudah dibangun juga harus diperhatikan buat tidak menjadi beban... kalau pengelolaan stadion yang baik dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Contoh Stadion Utama Gelora Bung Karno kayaknya bisa jadi inspirasi buat lain-lain stadion di Indonesia.

Pengelolaan aset olahraga harus lebih profesional dan efisien... Kemenkeu harus terus meningkatkan komitmen untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas-fasilitas tersebut. Insentif fiskal juga penting buat memberikan manfaat bagi penyelenggara event olahraga internasional di Indonesia.

Aset-aset olahraga harus dimanfaatkan buat kepentingan masyarakat... kalau tidak, itu akan menjadi dana yang sia-sia dan tidak berfungsion. Kemenkeu harus terus monitoring pengelolaan aset-aset tersebut agar bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat ๐ŸŸ๏ธ๐Ÿ’ธ
 
ini cerita dari Kemenkeu, gue penasaran juga kalau ada yang terkena dampak dari stadium kanjuruhan, tapi gue rasa ini aset-aset olahraga harus dimanfaatkan dengan baik biar tidak menjadi beban bagi negara. tapi ternyata pengelolaannya masih banyak tantangan, seperti maintenance yang harus dibiayai oleh pemerintah daerah. siapa yang bilang kalau kompleks stadion GBK bisa menghasilkan pendapatan tinggi? tapi kalau benar juga, itu adalah contoh bagus untuk kita lakukan. gue harap Kemenkeu bisa memberikan dukungan yang baik untuk pengelolaan aset-aset olahraga agar tidak menjadi beban bagi negara ๐Ÿค”
 
Kalau udah ada 22 stadion baru, kenapa masih banyak kalahan dari kompetisi internasional? Stadium-stadium itu punya kalibrasi dan fasilitas yang nggak terlalu bagus. Kita udh bawa Stadion GBK jadi contoh bagusnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta, tapi masih banyak kalahan dari kompetisi internasional. Mungkin karena pengelolaannya nggak terlalu profesional kayak yang pernah dibesarkan oleh Jokowi. Biar stadium-stadium itu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, harusnya sudah ada sistem pengelolaan yang lebih baik dan efisien.
 
aku pikir kemenkeu punya ide yang keren banget nih! kalau pemerintah daerah bisa bebas dari beban maintenance stadion, tentu akan membuat stadium tersebut lebih baik dan sering digunakan bukan hanya saat kompetisi laga. sementara itu, kolaborasi antar pemerintah pusat, daerah, dan swasta memang solusi yang tepat buat meningkatkan manfaat dari aset olahraga. aku juga senang banget kalau kompleks GBK bisa jadi contoh yang baik untuk pengelolaan stadium di Indonesia ๐ŸŸ๏ธ๐Ÿ’ช
 
Gue pikir aset-aset olahraga harus dimanfaatkan lebih baik lagi! Jangan biarkan stadium hanya jadi tempat untuk kompetisi, tapi buat juga kawasan yang nyaman dan aman untuk masyarakat sekitar. Gue ingat kalau kompleks Stadion GBK bisa menghasilkan pendapatan yang tinggi, gak ada alasan stadium lain tidak bisa seperti itu ๐Ÿค”๐ŸŸ๏ธ
 
Aku pikir kalau stadium-stadion yang dibangun kan jadi sekedar membuang-buang biaya, tapi sekarang kayaknya ada strategi untuk mengoptimalkan penggunaannya. Sepertinya pemerintah dan Kemenkeu sudah mau tahu bahwa stadium-stadion itu harus dijalankan dengan baik, bukan hanya biar orang kaya-kuaya bisa datang, tapi juga agar umum bisa menikmati fasilitas yang dibangun.

Dan aku senang melihat Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta. Kalau kita kerja sama, kita bisa jadi lebih baik dalam mengelola aset olahraga itu. Aku ingat saat-saat stadium-stadion yang dibangun masih sedekah, tapi sekarang kayaknya ada rencana untuk mengoptimalkan penggunaannya.

Saya pikir juga penting sekali pengelolaan stadium yang baik dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Kalau kita bisa menghasilkan pendapatan yang tinggi dari ajang olahraga dan konser, itu akan sangat membantu.
 
Kalau lihat kabar ini kayaknya masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah dan pemda. Konsep aset-aset olahraga itu nggak sederhana banget, tapi kalau bisa dikelola dengan baik, tentu akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Saya penasaran siapa yang nanti bakal bertanggung jawab atas pengelolaan stadion-stadion ini. Jangan salah lagi, pemerintah harus berkontribusi lebih banyak dalam hal ini. ๐Ÿค”๐Ÿ’ฐ
 
kembali
Top