Kemenimipas Perkuat Budaya Sadar Risiko Lewat Pengawasan Tiga Lini

Penerapan Model Tiga Lini di Kemenimipas Meningkatkan Budaya Sadar Risiko

Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) terus memperkuat tata kelola dan sistem pengawasan internal dengan menerapkan Model Tiga Lini berbasis manajemen risiko. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan budaya sadar risiko di setiap unit kerja dan memperkuat integritas serta akuntabilitas birokrasi.

Menurut Sekretaris Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenimipas, Ika Yusanti, Model Tiga Lini bertujuan untuk menegaskan pembagian peran yang jelas dalam pengawasan. Lini pertama berperan sebagai pelaksana kegiatan dan pemilik risiko, sedangkan lini kedua melalui Unit Pengendalian Intern (UPI) melakukan pemantauan dan mitigasi. Lini ketiga melalui Itjen memberikan ultimate assurance melalui audit dan evaluasi.

Ika menekankan bahwa setiap lini memiliki tanggung jawab moral dan struktural untuk memastikan pengawasan berjalan efektif dan berintegritas. Namun, peningkatan kasus pelanggaran disiplin di lingkungan Kemenimipas menjadi peringatan bagi seluruh pegawai.

"Budaya sadar risiko bukan sekadar konsep administratif, melainkan sikap mental yang harus dimulai dari pimpinan," kata Ika. "Dengan memahami risiko, setiap keputusan akan lebih bijak, transparan, dan berorientasi pada kepentingan publik."

Ika mengajak seluruh pegawai untuk menjauhi pungli, gratifikasi, dan penyalahgunaan wewenang. Menurutnya, sudah seharusnya seluruh jajaran Kemenimipas menegakkan nilai integritas dalam bekerja.

Penerapan Model Tiga Lini di Kemenimipas menjadi momentum bagi seluruh jajaran Kemenimipas khususnya pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Bali untuk memperkuat tata kelola pengawasan intern. Kegiatan ini juga menjadi katalis dalam membangun budaya sadar risiko sebagai fondasi pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
 
iya aja, model 3 lini itu jelas perlu di implementasikan di semua kantor, tapi aku khawatir kalau tidak ada tindakan yang lebih serius untuk pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin... 😒 banyak kasus yang dilaporkan dan belum terjadi peningkatan yang signifikan. kalau ingin memperkuat budaya sadar risiko, mungkin harus ada konsekuensi yang lebih keras bagi mereka yang tidak mau berubah. tapi aku setuju bahwa budaya sadar risiko itu penting untuk pemerintahan yang bersih dan akuntabel... 🙏
 
Gue pikir model tiga lini kemenimipas itu udah keren banget 🤩! Gue senang liat pemerintah memperkuat budaya sadar risiko di kemenimipas, karna kalau demikian semua pegawai lebih jaga hati dan tidak ngepolusi birokrasi. Ika Yusanti itu gue penghargai banget, dia benar-benar peduli dengan integritas dan akuntabilitas birokrasi. Gue rasa model tiga lini ini harus dijalankan dengan serius dan semua pegawai harus terlibat dalam hal ini 😊.
 
Saya pikir model ini kayaknya penting banget. Kalau kita punya budaya sadar risiko, gak akan terjadi banyak kasus korupsi atau pelanggaran. Tapi, kenapa harus pungli dan gratifikasi begitu banyak di Kemenimipas? Mungkin karena ada masih sisa-sisa budaya yang tidak baik. Nah, model ini jadi harapan bagi kita semua untuk memiliki pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel. Saya harap model ini bisa menjadi contoh bagi semua lembaga di Indonesia. 🤞
 
aku rasa model 3 lini itu kayaknya benar, tapi apa yang perlu dihati adalah bagaimana implementasinya sih, apakah pegawaiya benar-benar mau mengikuti dan memahami pentingnya budaya sadar risiko itu. kalau tidak, maka semuanya akan menjadi kosong. aku juga penasaran bagaimana Kemenimipas akan mewujudkan nilai integritas di setiap unit kerjanya, misalnya melalui pengawasan dan evaluasi yang lebih baik.
 
aku senang sekali liat kemenimipas makin serius dengan model tiga lini ini, kalau gak ada model seperti ini nanti kita akan jadi korban dari pelanggaran disiplin di kantor 🤦‍♂️. aku percaya bahwa Ika Yusanti benar-benar bikin kebijakan yang tepat dengan memfokuskan budaya sadar risiko dan integritas di setiap unit kerja, kalau gak ada semangat dari pimpinan kita tidak akan pernah bisa menghormati aturan 🙏. aku yakin model tiga lini ini akan membawa perubahan positif dalam Kemenimipas dan membuat kita lebih sadar akan risiko yang dihadapi 💪
 
Gue pikir model 3 lini itu kayak banget, tapi gue rasa masih ada sisi lain yang harus diantisipasi ya... Seperti bagaimana kebijakan ini bisa diterapkan secara luas dan efektif? Kalau begitu, tidak hanya Kemenimipas yang harus mengadopsinya, tapi juga beberapa organisasi lainnya di Indonesia. Gue rasa perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan pegawai-pegawai di lingkungan ini, biar mereka bisa menerapkan model 3 lini itu dengan baik. 🤔💡
 
Gue pikir model 3 lini di kemeniminipas agak susah dibuat ya, harus ada sistem yang jelas dan efisien untuk mengawasi segala kegiatan di dalamnya, tapi secara keseluruhan, gue rasa ini akan membantu meningkatkan budaya sadar risiko di kemeniminipas 😊. Gue senang melihat bahwa sekretaris itjen menekankan pentingnya integritas dan akuntabilitas birokrasi, tapi gue harap ada langkah yang lebih cepat untuk mengurangi kasus pungli dan gratifikasi di kemeniminipas 🚨.
 
Penerapan Model Tiga Lini di Kemenimipas nampaknya sudah benar-benar efektif untuk meningkatkan budaya sadar risiko, tapi apa sebenarnya arti dari itu? 🤔
Saat ini, banyak sekali korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang terjadi di Kemenimipas. Jadi, bagaimana Model Tiga Lini bisa membantu meningkatkan integritas birokrasi? 🤷‍♂️

Saya pikir, penting buat kita semua memahami bahwa budaya sadar risiko itu tidak hanya tentang kebijakan administratif, tapi juga tentang sikap mental yang harus dimulai dari pimpinan. 👊
Tapi, apa sebenarnya tanggung jawab moral dan struktural dari setiap lini dalam Model Tiga Lini? 🤔
Saya masih ragu-ragu, apa benar-benar ada peningkatan kasus pelanggaran disiplin di lingkungan Kemenimipas? 🤑
 
Aku pikir kalau ada model tiga lini di kemenimipas itu, pasti akan lebih efektif untuk meningkatkan budaya sadar risiko. Tapi aku juga rasanya kurangnya kesadaran dari pimpinan sendiri, kayaknya jadi respons dari bawah ke atas. Kalau pihak pimpinan sudah memahami risiko dan mengambil langkah-langkah yang tepat, pasti akan lebih baik dari sekarang. Misalnya, kita butuh pelatihan untuk memperkuat integritas dan moral di setiap unit kerja, kayaknya sangat penting.
 
kembali
Top