Kemenhut Hentikan Sementara Pengangkutan Kayu di Aceh, Sumut dan Sumbar, Ini Alasannya

Selasa, 9 Desember 2025
Kemenhut Hentikan Seluruh Kegiatan Pengangkutan Kayu di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat

Dalam rangka mencegah kerawanan bencana longsor dan banjir bandang, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengambil keputusan sementara untuk menghentikan semua kegiatan pengangkutan kayu bulat di provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Keputusan ini diambil usai terdampaknya banjir bandang dan longsor yang menyebabkan sorotan publik terhadap temuan kayu hanyut.

Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kemenhut, Laksmi Wijayanti, cuaca ekstrem membuat sektor kehutanan harus menyesuaikan operasional. "Agar menyesuaikan dengan serius seluruh kegiatan operasional yang berpengaruh kerawanan bencana dengan langkah-langkah mitigasi serius," ujarnya kepada wartawan.

Pemerintah meminta pelaku usaha kehutanan mengevaluasi rencana kerja tahunan (RKT), memastikan infrastruktur pengendalian air berfungsi, dan menghentikan penebangan serta pengangkutan kayu di wilayah terdampak. Patroli area rawan longsor juga diperketat.

Fokus prioritas adalah pada penanganan kayu hanyut guna mendukung proses pemulihan pasca-bencana, kata Laksmi. Semua stok kayu di lokasi penimbunan (TPK) saat ini harus diamankan dan dilaporkan secara berkala kepada badan pengawas. Regulasi ini diharapkan dapat menjaga integritas kehutanan sambil memulihkan kepercayaan publik.

Selain itu, Kemenhut juga mengizinkan pemanfaatan kayu hanyut yang menumpuk pascabanjir besar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk kebutuhan darurat.
 
Aku pikir ini banget sekali! 🀯 Mereka harus lebih berhati-hati lagi dengan pengangkutan kayu. Kayaknya cuaca ekstrem itu bukan mainan, tapi gampang banget banjir bandang dan longsor terjadi. Kita semua pasti ingin menghindari kerusakan hutan dan membantu masyarakat yang terkena dampak. Saya harap pemerintah bisa membuat regulasi yang lebih baik lagi agar tidak ada hal seperti ini kembali terjadi di masa depan. 🀞
 
Sampah banget ya kena ngerasa banjir lagi deh 🌧️. Mereka minta pelaku usaha kehutanan mengevaluasi RKT, tapi sepertinya masih banyak yang nggak ngerti apa-apa πŸ€”. Penebangan kayu di daerah rawan longsor juga harus dihentikan, tapi sepertinya masih ada yang nggak peduli dengan lingkungan 🌳.

Saya pikir pemerintah harus lebih serius dalam mengatur kegiatan pengangkutan kayu. Kalau nggak, bakalan banjir lagi dan longsor terus terjadi 😩. Dan siapa yang ngerasa ganti rugi? Masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sudah mengalami kerugian besar πŸ€•.

Tapi, saya juga senang melihat bahwa pemerintah mengizinkan pemanfaatan kayu hanyut untuk kebutuhan darurat. Sepertinya ada kemajuan di sana 🌈. Yang penting adalah kita harus bekerja sama untuk mencegah banjir dan longsor, bukan? 🀝
 
AKU RASA TAK UTAMANYA KEMENHUT MEMUTUSKAN KEGIATAN PENGANGKUTAN KAYU UNTUK MENCEGAH BENCANA LONGSOR DAN BANJIR BANDANG, SAYANGNYA INI AKAH TAMPILAN KEMBALI KEBIJAKAN KEHUTANAN YANG SELESAHI. KEMENHUT HAMBIAN MEMBASTIKAN INFRASTRUKTUR PENGENDALIAN AIR TERTYASAI, PADAHAL BEZA NYA DARI PERNYATAAN PELAKU USHA KEHUTANAN. AKU YAKIN BISI BANYAK WARGA YANG TERJADI DAMPAK BANJIR DAN LONGSOR TIDAK PERNAH MENGETAHUI JAWABAN KEHUTANAN SEBAGAI MULIAHNYA.
 
ini kayaknya banget ya... kalau gak ada aturan yang ketat, kayaknya kayu hanyut bisa bikin bencana longsor semakin parah... tapi sampe sekarang, gak ada masalah sama sekali, kayak banjir bandang lagi aja... biar nanti bisa jadi contoh bagaimana caranya membuat penanganan banjir bandang di daerah rawan longsor itu benar-benar efektif...
 
Makasih atis banget sih, gue rasa keputusan Kemenhut ini wajar banget. Banjir bandang dan longsor pasti bisa mengejutkan kita semua, tapi kalau sudah terjadi, jangan sabar-sabar aja, ya? Gue pikir pemerintah udah berusaha keras untuk mengatasi masalah ini. Mengevaluasi RKT, memastikan infrastruktur pengendalian air, dan patroli area rawan longsor itu kayaknya wajib banget!

Gue juga suka sekali kalau Kemenhut diizinkan pemanfaatan kayu hanyut yang menumpuk pascabanjir besar. Gue rasa ini bisa membantu mendukung proses pemulihan pasca-bencana, dan nggak cuma nonton aja dari jauh. Tapi, kalau stok kayu di lokasi penimbunan harus diamankan dan dilaporkan secara berkala, itu kayaknya wajib banget juga!
 
Maksudnya banjir bandang dan longsor di Aceh itu serius sekali πŸŒͺ️. Kalau jangan sibuk, aku rasa semua orang pasti ingin nyaman dengan air yang tetap stabil. Saya pikir pemerintah sudah benar-benar sibuk dengan hal ini. Aku juga setuju kalau mereka meminta para pelaku usaha kehutanan untuk mengevaluasi rencana kerja tahunan mereka πŸ“.

Aku rasa pihak Kemenhut juga harus berhati-hati, jangan sampai mereka terlalu keras dengan regulasi ini. Tapi, aku juga tidak ingin kayakanya yang diakui karena kayu hanyut itu bisa menumpuk dan menyebabkan banjir bandang lagi πŸ€¦β€β™‚οΈ.

Aku rasa yang penting adalah pemerintah harus berkomunikasi dengan masyarakat tentang hal ini. Jangan sampai orang-orang tidak tahu apa yang sedang terjadi di daerah mereka. Mereka harus memberitahu kita semua apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan untuk mencegah banjir bandang lagi πŸ“Ί.

Aku juga harap pihak Kemenhut bisa memantau situasi ini dengan baik dan memberikan informasi yang akurat tentang hal ini. Jangan sampai kita semua kehilangan kepercayaan dengan mereka πŸ€”.
 
Saya rasa ini semua nggak perlu, kayaknya udah cukup aja buat ngeluh dulu banget sebelum harus menyesuaikan operasional... Aku pikir ini nanti bakal jadi pola yang baru lagi gini, banjir bandang dan longsor, udah terjadi apa lagi keuntungan? Bayar biaya pengendalian air tapi nggak ada hasilnya... Dan pemanfaatan kayu hanyut untuk kebutuhan darurat? Saya rasa ini hanya cara untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang sebenarnya.
 
Gue banget kaget deh nih! Banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat... gue pernah becak di jalan sama kayaknya πŸš΄β€β™‚οΈ. Tapi paham banget kalau harus melindungi lingkungan kita. Cuaca ekstrem pasti membuat logistik kehutanan menjadi sulit, tapi juga harus ada jalan keluar untuk mengatur kayu hanyut.

Gue pikir itu ide yang bagus kalau pemerintah meminta usaha kehutanan mengevaluasi rencana kerja tahunan dan memastikan infrastruktur pengendalian air berfungsi. Gue sering banget melihat gudeg Aceh di pasar, tapi kayaknya harus ada langkah yang lebih baik untuk mengatur kayu hanyut agar tidak menyebabkan banjir lagi πŸ˜….
 
aku pikir nanti kayaknya lagi ari banjir bandang di daerah kaya kayu... apa sih logika kalau kita ambil keputusan seperti ini? kalau cuaca ekstrem itu kan sudah terduga, bukan? dan kemudian ada patroli area rawan longsor juga diperketat... tapi kayaknya gak ada yang mau mengambil risiko untuk melihat apa masalahnya dengan kegiatan pengangkutan kayu di daerah tersebut... toh nanti siapa yang dijawab kalau terjadi lagi banjir bandang? πŸ€”
 
Gue pikir ini keputusan yang tepat banget, nih... banjir bandang dan longsor itu bisa membawa bahaya besar bagi masyarakat di daerah rawan. Kita harus prihatin terhadap lingkungan dan pastikan kita tidak lagi mengambil risiko yang berbahaya seperti ini.

Gue setuju dengan keputusan Kemenhut untuk memantau infrastruktur pengendalian air dan memastikan bahwa rencana kerja tahunan (RKT) di daerah rawan longsor sudah benar-benar dilaksanakan. Ini akan membantu mencegah bencana lagi di masa depan.

Tapi, gue masih khawatir tentang efektivitas patroli area rawan longsor. Kita harus pastikan bahwa petugas yang melakukan patroli sudah memiliki kemampuan dan alat yang cukup untuk menangani situasi darurat.

Saya juga harap pemerintah bisa lebih proaktif dalam mencegah bencana, bukan hanya membalas dengan keputusan-keputusan tertunda. Kita perlu bekerja sama untuk membuat Indonesia lebih aman dan berkelanjutan... πŸŒΏπŸ’š
 
omg sih banget kayaknya peraturan kemenhut tentang pengangkutan kayu di aceh. kalau sementara aja kayaknya biaya dan waktu operasional juga akan masuk akal. tapi rasanya kalau kita tidak bisa menggunakan kayu yang ada untuk memulihkan daerah yang terdampak bencana itu, nggak jadi efisien juga nih πŸ˜’. tapi ayo kita sabar dulu dan tunggu terlebih dahulu apa yang diusulkan oleh kemenhut, mungkin ada kebijakan yang lebih baik lagi.
 
hebu jangan lupa kalau cuaca ekstrem ini bisa menyebabkan kerusakan lingkungan kita πŸŒͺ️! apa yang dibutuhkan bukan hanya menghentikan kegiatan pengangkutan kayu, tapi juga memastikan bahwa infrastruktur kami lebih baik lagi πŸ’‘. kayaknya perlu ada sistem yang lebih baik untuk mencegah kerawanan bencana seperti ini nanti πŸ€”. dan siapa tahu, kayu hanyut bisa jadi alternatif yang bagus buat kebutuhan darurat πŸ”. tapi apa yang kita pelajari dari kesalahan ini? 🀝
 
omg banget! apa sih logika banget banjir bandang karena kegiatan pengangkutan kayu bulat 🀯 padahal ada regulasi yang jelas sekali untuk menghindari hal ini πŸ˜… pemerintah harus fokus utama memastikan bahwa semua rencana kerja tahunan benar-benar sesuai dengan target dan tidak hanya membengkeng dalam waktu 1 bulanπŸ“† kayaknya giliran kemenhut untuk mengoptimalkan teknologi pengelolaan hutan lestari dan mendapatkan data yang akurat tentang kegiatan pengangkutan kayu πŸ’‘
 
Saya pikir itu gampang banget deh πŸ€”. Sebelumnya kayaknya aku jadi penasaran nih kenapa kayak kayaknya banjir di Aceh πŸ˜…. Saya ingat banjir pas 2018, aku nggak percaya ketika itu terjadi banjir di Aceh, tapi sepertinya itu pernyataan Kemenhut deh yang membuat semua kegiatan pengangkutan kayu berhenti. Aku rasa itu bukan hal sederhana kok, kayaknya kita harus lebih hati-hati dengan lingkungan 🌿.
 
Aku pikir ini keren banget, biar nggak terjadi longsor dan banjir lagi, kita harus berhati-hati dulu πŸ€”. Sementara itu, kayaknya kalau kita paksa penebangan kayu hanyut, pasti akan merusak kelembaban di daerah tersebut, jadi ini wajib benar-benar diawasi 😬. Tapi aku senang banget kalau mereka memperketat patroli area rawan longsor, biar gak ada lagi penyebaran kerusakan 🚨.
 
kembali
Top