Kemenhub Diminta Jamin Kesiapan Garuda dan Saudia di Haji 2026, Tidak Ada Kesempatan untuk "Korban" Keterlambatan Penerbangan
Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko menyatakan kekhawatiranannya terhadap kesiapan maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines yang telah ditunjuk sebagai penyedia layanan penerbangan jamaah haji 2026. Pemerintah harus menjamin pelayanan dan fasilitas penerbangan haji berjalan optimal, sehingga jamaah dapat mendapatkan pelayanan yang aman, nyaman, dan bermartabat.
Koordinasi lintas kementerian dan lembaga perlu diperkuat sejak dini untuk memastikan seluruh aspek penerbangan jamaah haji dapat berjalan lancar. Sudjatmiko menekankan pentingnya sistem pemantauan real-time untuk mengantisipasi keterlambatan dan menyajikan langkah konkret, termasuk uji kesiapan armada dan skema pelayanan di bandara.
Penyelenggaraan haji 2025 yang mengalami keterlambatan keberangkatan hingga 19 jam harus menjadi pelajaran berharga. Sudjatmiko tidak ingin melihat jamaah menjadi korban ketidakpastian penerbangan lagi. Dia berharap penunjukan dua maskapai tersebut diiringi peningkatan mutu layanan secara nyata.
Tentang hal ini, Menteri Haji dan Umrah Gus Irfan menyatakan bahwa Garuda dan Saudia Airlines telah memenuhi seluruh persyaratan administratif, teknis, dan operasional yang telah ditetapkan.
Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko menyatakan kekhawatiranannya terhadap kesiapan maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines yang telah ditunjuk sebagai penyedia layanan penerbangan jamaah haji 2026. Pemerintah harus menjamin pelayanan dan fasilitas penerbangan haji berjalan optimal, sehingga jamaah dapat mendapatkan pelayanan yang aman, nyaman, dan bermartabat.
Koordinasi lintas kementerian dan lembaga perlu diperkuat sejak dini untuk memastikan seluruh aspek penerbangan jamaah haji dapat berjalan lancar. Sudjatmiko menekankan pentingnya sistem pemantauan real-time untuk mengantisipasi keterlambatan dan menyajikan langkah konkret, termasuk uji kesiapan armada dan skema pelayanan di bandara.
Penyelenggaraan haji 2025 yang mengalami keterlambatan keberangkatan hingga 19 jam harus menjadi pelajaran berharga. Sudjatmiko tidak ingin melihat jamaah menjadi korban ketidakpastian penerbangan lagi. Dia berharap penunjukan dua maskapai tersebut diiringi peningkatan mutu layanan secara nyata.
Tentang hal ini, Menteri Haji dan Umrah Gus Irfan menyatakan bahwa Garuda dan Saudia Airlines telah memenuhi seluruh persyaratan administratif, teknis, dan operasional yang telah ditetapkan.