Kemendikdasmen Ungkap Alasan TKA Ada yang Dilakukan Semi Daring

Kemendikdasmen terungkap, ada sekolah yang melaksanakan TKA dengan cara semi daring atau kombinasi antara luring dan daring. Menurut Toni Toharudin, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), total peserta yang mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebanyak 1.952.683 siswa dari 22.172 sekolah moda daring dan 4.530 sekolah moda semi daring.

Pelaksanaan TKA secara daring berarti komputer yang digunakan oleh para siswa harus terhubung internet secara penuh, sedangkan pelaksanaan TKA secara semi daring dilakukan karena beberapa daerah di Indonesia masih memiliki keterbatasan akses terhadap internet. Pada pelaksanaan TKA semi daring, komputer murid tetap digunakan untuk mengambil ujian tetapi tidak terhubung dengan internet.

Sementara itu, Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Rahmawati menjelaskan bahwa sinkronisasi data ke pemerintah pusat dilakukan sehari sebelum pelaksanaan TKA perdana, sehingga para murid bisa melaksanakan ujian secara luring. Setelah itu, komputer sekolah kembali terhubung dengan server pusat untuk mengunggah semua data respon jawaban murid.

Namun, ada beberapa daerah yang mengalami kendala teknis akibat cuaca ekstrem, sehingga keikutsertaan siswa di Nusa Tenggara Timur harus ditunda.
 
aku tahu gak bisa dipungut biaya dari sekolah yang melaksanakan tka secara daring, tapi aku pikir ini penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa, kalau kaya sekolah semi daring bisa buat siapa aja nih? πŸ€”
 
Wahhh, aku rasa ini kisah paling sedih banget! Sekolah-s sekolah di daerah semi daring lagi-lagi harus menghadapi masalah teknis, kan? Aku pikir ini sangatlah tidak adil, terutama bagi anak-anak muda yang harus berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Tapi, aku juga rasa ini adalah kesempatan bagus untuk Indonesia untuk meningkatkan infrastruktur dan akses internet di daerah-daerah tertinggal 😊. Aku berharap pemerintah bisa membantu lebih banyak sekolah di daerah semi daring agar memiliki akses internet yang lebih baik, sehingga mereka bisa melaksanakan TKA secara daring seperti sekolah modern. 🀞
 
hehe aku bayangin aja apa yang dilakukan para guru saat nanti murid-muridnya ada masalah dengan komputer, apakah mereka harus repot-repot lagi datang ke sekolah ? dan apakah ada yang suka main game online saat sedang ujian? aku tahu aku sendiri suka main game sambil ngobrol dengan temen-temen di line. mungkin aku juga nanti ikut masalah aja hehe. jadi apa yang harus dilakukan gurunya jika komputer murid tetap tidak bisa terhubung internet ? apakah mereka harus ngobrol dengan muridnya secara luring ?
 
Saya pikir ini salah satu contoh bagaimana Indonesia bisa berkembang dengan cepat. Kita punya kesempatan untuk mengakses edukasi yang lebih baik, tapi kita juga harus siap untuk menghadapi teknologi yang semakin canggih πŸ’». Mungkin ada beberapa sekolah yang memilih cara semi daring karena tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses internet yang sama 🌐. Saya harap pemerintah bisa membantu meningkatkan infrastruktur di daerah-daerah terpencil agar kita semua bisa melanggar peluang pendidikan yang lebih baik πŸ™.
 
omong omong... aku pikir ini keren banget kalau sekolah bisa melaksanakan TKA dengan cara semi daring tapi gini juga membuat aku penasaran bagaimana caranya pelaksanaan ini tidak sama di setiap daerah? aku tahu ada beberapa daerah yang masih terisolasi internetnya, jadi kalau sekolah ingin melakukan hal ini, mungkin harus ada konsultasi lebih lanjut dengan pemerintah dan otonomi daerah agar bisa membuat aturan yang sesuai. tapi overall aku rasa ini adalah langkah yang cerdas dari pemerintah untuk memastikan keadilan akses pendidikan bagi semua siswa di Indonesia πŸ€”
 
Hmm, aku pikir ini penipuan besar banget! Kemudian pelaksanaan TKA semi daring justru memadukan cara luring dan daring, kan itu aneh juga! Aku tahu beberapa sekolah moda semi daring punya koneksi internet yang lemah, tapi mau pakai cara luring aja? Apakah mereka ingin membuat data murid-nya tidak akurat? Kita harus waspada, ada hal-hal yang tidak jelas lagi... πŸ€”
 
Saya pikir ini semakin menekan untuk kita jaga kualitas akses internet di Indonesia, terutama bagi sekolah-sekolah di daerah pedesaan πŸ“Š. Jika kita ingin meningkatkan kesempatan peluang siswa, maka kita harus memastikan bahwa semua sekolah memiliki akses internet yang stabil dan cepat. Sekarang aksi ini sudah bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi 4G dan lain-lain. Kami juga perlu mendukung sekolah-sekolah untuk mengembangkan fasilitas teknis mereka agar mereka bisa bersaing dengan baik 🀩.
 
Wahhkk, gak percaya aja kan kalau ada sekolah yang melaksanakan TKA dengan cara semi daring 😱! Aku jadi penasaran banget bagaimana caranya mereka bisa lakukan itu. Di daerah aku tinggal, internet juga tidak terlalu memadai, tapi aku tahu ada sekolah di daerah lain yang bisa melakukan hal itu πŸ€”.

Aku setuju juga dengan Kepala BSKAP, Toni Toharudin, kalau ada keikutsertaan siswa yang sembarangan tanpa sinkronisasi data ke pemerintah pusat. Gak jelas sih bagaimana caranya mereka bisa memastikan data yang diunggah itu akurat πŸ€¦β€β™‚οΈ.

Tapi aku juga rasa Kepala Pusat Asesmen Pendidikan, Rahmawati, benar banget kalau sinkronisasi data ke pemerintah pusat dilakukan sehari sebelum pelaksanaan TKA perdana. Aku rasa itu bisa membantu memastikan keadilan dan kenyamanan bagi semua murid yang mengikuti TKA πŸ’».

Wah, cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Timur juga bisa menyebabkan kendala teknis? Gak ada yang terkejut sih πŸ€·β€β™‚οΈ. Aku harap daerah itu bisa segera melanjutkan pelaksanaan TKA dan semua murid bisa ikut serta πŸ’–.
 
wahhh bro.. aku penasaran apa yang bikin pelaksanaan TKA semi daring ini bikin kesulitan aja... mungkin karena keterbatasan internet di beberapa daerah, tapi kalau komputer sekolah tetap digunakan tanpa internet, itu bukannya membuat proses ujian semakin cepat bro? πŸ€”πŸ“Š sebenarnya aku setuju bahwa ada beberapa daerah yang masih tidak terjangkau oleh teknologi modern ini, tapi aku rasa bisa dilakukan dengan cara lain aja... misalnya, menggunakan jaringan Wi-Fi umum atau sesuaikan waktu pelaksanaan TKA dengan musim yang lebih stabil bro... πŸŒžπŸ’»
 
Gak percaya kayaknya sih, ada sekolah yang melaksanakan TKA dengan cara semi daring deh! Mesti gak mudah untuk mengatur semua sekolah dan komputer untuk terhubung internet penuh aja. Jadi kayaknya itu salah satu solusi buat daerah-daerah yang nggak bisa akses internet dengan baik.

Tapi, aku penasaran juga bagaimana ini bisa terjadi di Indonesia, negara dengan raya teknologi dan sumber daya. Mungkin gak semua sekolah punya komputer yang cukup canggih atau internet yang stabil. Aku berharap pemerintah bisa membantu mengatur jaringan internet dan memberikan dukungan untuk semua sekolah agar bisa terhubung dengan baik.

Saya harap juga ini bukan jeda buat keikutsertaan siswa di Nusa Tenggara Timur, karena aku tahu sih betapa pentingnya edukasi bagi masyarakat di sana. Semoga mereka bisa segera melaksanakan ujian dan memberikan hasil yang baik!
 
Sekolah-s sekolah ini malah jadi target mereka, ahahaha. TKA semi daring itu artinya hanya sedikit akses internet, gak bakal ada yang bisa lama lirih di sana. Saya rasa ini semua untuk mempermudah pemerintah, tapi sih masih banyak masalah yang tidak teratasi. Misalnya, akses internet di daerah pedesaan masih terus berantakan, bagaimana caranya mereka bisa memenuhi kebutuhan sekolah-s sekolah itu? Semua ini hanya permainan, gak ada yang sebenarnya bisa dilakukan... πŸ€”πŸ“š
 
πŸ€”πŸ“ŠπŸ‘€
Pekan ini TKA lagi nggak bisa pas... siapa yang bilang cuaca ekstrem itu tidak pernah? πŸŒͺ️πŸ’₯
Tapi jangan khawatir, kerja sama antara sekolah dan pemerintah punya kelebihannya sendiri! πŸ‘«πŸ“ˆ
Lalu, apa yang terjadi dengan mereka yang nggak punya akses internet? Kita harus minta maaf, rasanya kita kurang berarti... πŸ€·β€β™‚οΈπŸ˜”
 
Aku pikir ini bagus banget! Sekolah-sekolah bisa menggunakan kombinasi antara luring dan daring untuk mengikuti TKA, jadi semua murid bisa ikut serta, apalagi bagi yang tinggal di daerah yang akses internetnya masih terbatas. Aku senang sekali kuasa pemerintah bisa membuat hal ini bisa terlaksana. Tapi, aku harap para sekolah konsisten dalam mengikuti prosedur ini, agar tidak ada kesalahpahaman dan semoga semua siswa bisa mendapatkan kesempatan yang sama 🀞
 
Wahhh, apa keadaan ya? Makasih informasi tentang TKA ini πŸ€”. Soalnya aku punya pertanyaan, gimana caranya kalau ada cuaca ekstrem dan internet tidak stabil? Apakah sekolah harus menunggu sampai kemudian atau ada cara lain untuk melaksanakan ujian? Aku suka sekolah di NTB juga, tapi aku tidak tahu apa yang salah dengan cuaca itu πŸ˜…. Dan, gimana caranya kalau ada siswa yang tidak punya komputer sendiri di rumah? Apakah mereka bisa menggunakan komputer sekolah atau apa?
 
Wah, gak percaya sih... Merekan kiri kanan ya, siapa tahu ada yang ngerasa kaget. Tapi, ngomongin, apa kejadian ini benar-benar diperlukan? Kalau sekolah bisa laksanakan TKA dengan cara semi daring, berarti apa hasilnya? Atau sih hanya mainan gengsi pribadi aja... Aku rasa yang penting adalah kesuksesan siswa, bukan cara bagaimana ujian diadakan.
 
Sekolah-schoolnya malah seru banget! 🀩 Total 22.172 sekolah lagi yang ikut lakukan tes akademik daring, tapi ada juga 4.530 sekolah semi daring aja. Saya rasa itu nggak bisa diragukan lagi, kan teknologi sudah terlampau maju di Indonesia sekarang πŸ˜…. Tapi, apa keberadaan sinkronisasi data ke pemerintah pusat itu? Mungkin ada yang tidak menyadari, ya? πŸ€” Menurutku, keikutsertaan siswa di Nusa Tenggara Timur harusnya nggak masalah, cuaca ekstrem itu bisa berubah kapan aja πŸŒͺ️. Saya lihat data dari tahun 2022 hingga 2024, peserta TKA sebanyak 1.942.115 siswa, jadi ini tahun ke-3 yang lebih banyak lagi πŸ“ˆ! Ada beberapa daerah di Indonesia masih memiliki keterbatasan akses terhadap internet? Saya lihat data dari 22 provinsi di Indonesia, total 4 provinsi dengan penakluman 1%. Saya lihat juga bahwa jumlah peserta TKA meningkat sebesar 2.5% dari tahun 2022 hingga 2024 πŸ“Š.

Sekolah-schoolnya benar-benar maju sekali, tapi apa itu dampaknya bagi murid-murid? Saya lihat data dari 3 tahun terakhir, rata-rata nilai TKA meningkat sebesar 1.5% πŸ“ˆ. Saya rasa itu bisa dianggap baik, tapi kita juga harus memperhatikan kesempatan yang dihadapi oleh murid-murid yang tidak memiliki akses terhadap teknologi yang sama πŸ’».
 
Makasih kabarannya tentang hasil TKA 2025! Aku pikir kurangnya kesempatan siswa di daerah tertentu untuk ikut TKA bisa diatasi dengan memperbaiki infrastruktur internet di sana, gini kalau ada sekolah yang tidak terhubung dengan internet, maka komputer murid harus jadi offline ya! Dan aku senang melihat bahwa keikutsertaan siswa di Nusa Tenggara Timur akhirnya bisa dilaksanakan, meskipun keterlambatan. Aku harap pemerintah bisa terus mengawasi dan memperbaiki kebijakan ini agar semua siswa bisa ikut TKA dengan baik! πŸ“šπŸ’»
 
Maksudnya sih, TKA kali ini agak berbeda dari biasanya πŸ€”. Saya pikir itu bagus sekali karena ada yang belajar dari kesalahan lama. Bayangin aja, beberapa tahun yang lalu TKA juga terjadi dengan cara yang sama 😩. Padahal cuma sekarang kita liat aksi mereka, ada yang benar-benar "mengikuti" standar itu πŸ™Œ. Dan wajar banget kalau ada daerah yang masih kurang akses internet, karena masih banyak sekolah di pedesaan yang belum terhubung 😊. Tapi saya masih penasaran, apa sih kebijakan ini nanti? Apakah semua sekolah harus terhubung internet atau bisa beradaptasi? πŸ€”
 
Aku penasaran sih, apa dengan pelaksanaan TKA semi daring itu... kalau ada daerah yang keterbatasan akses internet, kenapa harus membuat komputer murid tidak terhubung dengan internet? Aku pikir kalau cuma sifatnya akses internet yang berbeda-beda, tapi jangan bikin kurang aksi ya...

Aku rasa pelaksanaan TKA semi daring itu seharusnya bisa diadaptasi dengan baik, jadi jangan membuat daerah-daerah yang sulit akses internet menjadi kambing unta. Kalau punya teknologi yang ada, pasti ada cara untuk mengaturnya agar bisa sync dengan pemerintah pusat...
 
kembali
Top