Kemendag Dukung Pasar Jajan WhatsApp & Pelatihan Digital UMKM
Dalam upaya mendukung perkembangan usaha kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program pelatihan digital untuk membantu mereka beradaptasi dengan era digital. Program ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pelatihan tatap muka dan distribusi Buku Saku UMKM Tangguh melalui berbagai kanal digital.
Pelatihan tatap muka di tiga kota, yakni Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta, dihadiri oleh 100 UMKM. Program ini membekali peserta dengan keterampilan praktis memanfaatkan aplikasi WhatsApp Business dalam mendukung bisnis mereka. Aplikasi ini memberikan cara mudah bagi UMKM untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan, mempererat relasi, dan meningkatkan kepercayaan dengan pelanggan.
Selain itu, program ini juga meluncurkan Pasar Jajan WhatsApp, pasar pop-up di Taman Ismail Marzuki yang menampilkan 10 UMKM makanan dan minuman terkurasi. Pasar ini memungkinkan UMKM untuk terhubung langsung dengan pelanggan dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Perdagangan RI.
"Kami mengapresiasi inisiatif dari Meta Indonesia dalam menghadirkan Buku Saku UMKM Tangguh, Bertahan dan Tumbuh Menghadapi Tantangan dan Pasar Jajan WhatsApp sebagai langkah nyata pendampingan UMKM," kata Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso. "Upaya ini sejalan dengan komitmen Kementerian Perdagangan untuk mempercepat transformasi digital UMKM melalui pemanfaatan media sosial dan aplikasi pesan seperti WhatsApp sebagai etalase digital."
Program ini diharapkan dapat membantu lebih dari 700 UMKM melalui pelatihan online dan offline untuk mengadopsi alat digital dan memperluas jangkauan pasar. Dengan demikian, UMKM di Indonesia dapat beradaptasi dengan era digital dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mendukung bisnis mereka.
Dalam upaya mendukung perkembangan usaha kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program pelatihan digital untuk membantu mereka beradaptasi dengan era digital. Program ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pelatihan tatap muka dan distribusi Buku Saku UMKM Tangguh melalui berbagai kanal digital.
Pelatihan tatap muka di tiga kota, yakni Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta, dihadiri oleh 100 UMKM. Program ini membekali peserta dengan keterampilan praktis memanfaatkan aplikasi WhatsApp Business dalam mendukung bisnis mereka. Aplikasi ini memberikan cara mudah bagi UMKM untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan, mempererat relasi, dan meningkatkan kepercayaan dengan pelanggan.
Selain itu, program ini juga meluncurkan Pasar Jajan WhatsApp, pasar pop-up di Taman Ismail Marzuki yang menampilkan 10 UMKM makanan dan minuman terkurasi. Pasar ini memungkinkan UMKM untuk terhubung langsung dengan pelanggan dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Perdagangan RI.
"Kami mengapresiasi inisiatif dari Meta Indonesia dalam menghadirkan Buku Saku UMKM Tangguh, Bertahan dan Tumbuh Menghadapi Tantangan dan Pasar Jajan WhatsApp sebagai langkah nyata pendampingan UMKM," kata Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso. "Upaya ini sejalan dengan komitmen Kementerian Perdagangan untuk mempercepat transformasi digital UMKM melalui pemanfaatan media sosial dan aplikasi pesan seperti WhatsApp sebagai etalase digital."
Program ini diharapkan dapat membantu lebih dari 700 UMKM melalui pelatihan online dan offline untuk mengadopsi alat digital dan memperluas jangkauan pasar. Dengan demikian, UMKM di Indonesia dapat beradaptasi dengan era digital dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mendukung bisnis mereka.