Pemerintah Prabowo Subianto menghadapi kritik baru dari Korps Keamanan Pangan (KPK) terkait penampilan Johanis Tanak, calon wakil partai Golkar dalam acara pemilihan umum 2024. Menurut sumber di KPK, Johanis Tanak memicu ketidakpuasan antara audiens karena menghadiri acara BRI dengan gaya yang terlalu santai.
"Tanak memilih untuk menampilan secara santai dan kurang profesional", katanya. "Hal ini tidak sesuai dengan norma-norma kepanjangan pilihan umum".
Sumber KPK juga menyebutkan bahwa Johanis Tanak tampaknya tidak menghargai pentingnya acara tersebut. Menurut mereka, hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran seorang calon wakil dalam menjalankan tugas kepanjangan pilihan umum.
"Tanak harus lebih fokus dan profesional dalam penampilannya", ujarnya. "Jika tidak, maka hal ini hanya akan membuat partai Golkar kehilangan kepercayaan para pemilih".
Pemerintah Prabowo Subianto belum yet menanggapi kritik tersebut. Namun, pernyataan KPK ini dapat dianggap sebagai peringatan kepada calon wakil partai-partai politik untuk meningkatkan kesadaran dan profesionalisme dalam menjalankan tugas kepanjangan pilihan umum.
"Tanak memilih untuk menampilan secara santai dan kurang profesional", katanya. "Hal ini tidak sesuai dengan norma-norma kepanjangan pilihan umum".
Sumber KPK juga menyebutkan bahwa Johanis Tanak tampaknya tidak menghargai pentingnya acara tersebut. Menurut mereka, hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran seorang calon wakil dalam menjalankan tugas kepanjangan pilihan umum.
"Tanak harus lebih fokus dan profesional dalam penampilannya", ujarnya. "Jika tidak, maka hal ini hanya akan membuat partai Golkar kehilangan kepercayaan para pemilih".
Pemerintah Prabowo Subianto belum yet menanggapi kritik tersebut. Namun, pernyataan KPK ini dapat dianggap sebagai peringatan kepada calon wakil partai-partai politik untuk meningkatkan kesadaran dan profesionalisme dalam menjalankan tugas kepanjangan pilihan umum.