Pengusaha Bolivia Diwajarkan Bagaimana Meningkatkan Perdagangan dengan Indonesia
Dalam upaya meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Bolivia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima telah mengadakan temu bisnis "Indonesia Update" yang digelar pada 28 November. Dalam acara tersebut, didampingi Duta Besar RI untuk Peru dan Bolivia, Ricky Suhendar, ia memaparkan bahwa potensi ekonomi kedua negara sangat besar, namun nilai perdagangan saat ini belum mencerminkan kapasitas tersebut.
Menurut Ricky, Indonesia memiliki posisi sebagai ekonomi terbesar di ASEAN yang ditawarkan. Ia mengajak para pelaku usaha Bolivia untuk mengikuti Trade Expo Indonesia ke-41 tahun depan guna melihat langsung peluang investasi dan perdagangan yang ditawarkan Indonesia.
KBRI Lima juga menekankan bahwa Bolivia merupakan pasar menjanjikan bagi produk unggulan Indonesia seperti kendaraan, kopi, sabun, alas kaki, dan produk farmasi. Data dari Kementerian Perdagangan RI menunjukkan bahwa nilai perdagangan Indonesia-Bolivia pada 2024 mencapai 25,1 juta dolar AS.
Ricky juga menegaskan bahwa Indonesia siap memperkuat kolaborasi ekonomi melalui forum bisnis lanjutan, promosi investasi, dan fasilitasi perdagangan yang lebih intensif dengan Bolivia.
Dalam upaya meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Bolivia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima telah mengadakan temu bisnis "Indonesia Update" yang digelar pada 28 November. Dalam acara tersebut, didampingi Duta Besar RI untuk Peru dan Bolivia, Ricky Suhendar, ia memaparkan bahwa potensi ekonomi kedua negara sangat besar, namun nilai perdagangan saat ini belum mencerminkan kapasitas tersebut.
Menurut Ricky, Indonesia memiliki posisi sebagai ekonomi terbesar di ASEAN yang ditawarkan. Ia mengajak para pelaku usaha Bolivia untuk mengikuti Trade Expo Indonesia ke-41 tahun depan guna melihat langsung peluang investasi dan perdagangan yang ditawarkan Indonesia.
KBRI Lima juga menekankan bahwa Bolivia merupakan pasar menjanjikan bagi produk unggulan Indonesia seperti kendaraan, kopi, sabun, alas kaki, dan produk farmasi. Data dari Kementerian Perdagangan RI menunjukkan bahwa nilai perdagangan Indonesia-Bolivia pada 2024 mencapai 25,1 juta dolar AS.
Ricky juga menegaskan bahwa Indonesia siap memperkuat kolaborasi ekonomi melalui forum bisnis lanjutan, promosi investasi, dan fasilitasi perdagangan yang lebih intensif dengan Bolivia.