Tragedi di Jaksel: 14 Orang Tewas dalam Kasus Terapis Palsu
Sebuah kasus yang mengenalkan ketakutan dan kehilangan bagi banyak orang di Jakarta Selatan (Jaksel) menyebabkan penurunan harap. Menurut data terbaru, sekitar 14 individu tewas setelah mendaftar layanan terapis palsu.
Pihak pengawas, Kementerian Pelatihan dan Pengembangan Industri Kesehatan (KPAI), mengaku masih dalam proses penyelidikan untuk menentukan asal-usul kasus ini. Sumber di KPAI menyatakan bahwa mereka akan melakukan eksploitasi yang lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana kasus ini terjadi.
Menurut berbagai informan, beberapa korban terlibat dalam kegiatan yang melibatkan promosi iklan online palsu yang ditujukan pada individu dengan masalah psikologis. Para korban kemudian diwajibkan untuk membayar biaya terapis palsu dan seringkali mengalami penipuan ekonomi.
Dengan adanya kasus ini, banyak orang di Jakarta yang terkejut dan bingung bagaimana hal ini bisa terjadi. Berbagai organisasi sosial dan kelompok masyarakat juga menunjukkan ketidakpuasan atas kehilangan yang dialami oleh korban-korban tersebut.
Pihak berwajib, pemerintah, diharapkan untuk segera mengambil tindakan yang tepat untuk menghentikan praktik perdagangan anak ini dan menyelamatkan lebih banyak korban.
Sebuah kasus yang mengenalkan ketakutan dan kehilangan bagi banyak orang di Jakarta Selatan (Jaksel) menyebabkan penurunan harap. Menurut data terbaru, sekitar 14 individu tewas setelah mendaftar layanan terapis palsu.
Pihak pengawas, Kementerian Pelatihan dan Pengembangan Industri Kesehatan (KPAI), mengaku masih dalam proses penyelidikan untuk menentukan asal-usul kasus ini. Sumber di KPAI menyatakan bahwa mereka akan melakukan eksploitasi yang lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana kasus ini terjadi.
Menurut berbagai informan, beberapa korban terlibat dalam kegiatan yang melibatkan promosi iklan online palsu yang ditujukan pada individu dengan masalah psikologis. Para korban kemudian diwajibkan untuk membayar biaya terapis palsu dan seringkali mengalami penipuan ekonomi.
Dengan adanya kasus ini, banyak orang di Jakarta yang terkejut dan bingung bagaimana hal ini bisa terjadi. Berbagai organisasi sosial dan kelompok masyarakat juga menunjukkan ketidakpuasan atas kehilangan yang dialami oleh korban-korban tersebut.
Pihak berwajib, pemerintah, diharapkan untuk segera mengambil tindakan yang tepat untuk menghentikan praktik perdagangan anak ini dan menyelamatkan lebih banyak korban.