Kasus dua kerangka manusia yang ditemukan di Kwitang, Jakarta Pusat, akhirnya terungkap. Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) menyatakan bahwa pengungkapan kasus ini bukti transparansi Polda Metro.
Kasus ini telah dibuka dengan kerja sama antara Polda Metro, masyarakat, dan KontraS. Polda Metro juga berkonsultasi dengan Komnas HAM dan Kompolnas dalam mengusut kasus ini. Pengungkapan kasus ini memberikan kepastian kepada masyarakat, kata Ketum KAMMI Ahmad Jundi.
Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati telah mengidentifikasi kerangka di Gedung Kwitang. Dua korban yang ditemukan adalah Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo. Setelah identitas korban terbentuk, RS Polri menyerahkan jenazah kedua orang itu ke keluarganya masing-masing. Prosesi dilakukan langsung oleh Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru dan Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis Aryana.
Pekerja yang hendak melakukan renovasi gedung tersebut kaget saat menemukan dua kerangka manusia. Korban ditemukan dalam kondisi tertimbun plafon. Gedung tersebut sempat terbakar selama kerusuhan akhir Agustus.
Kasus ini telah dibuka dengan kerja sama antara Polda Metro, masyarakat, dan KontraS. Polda Metro juga berkonsultasi dengan Komnas HAM dan Kompolnas dalam mengusut kasus ini. Pengungkapan kasus ini memberikan kepastian kepada masyarakat, kata Ketum KAMMI Ahmad Jundi.
Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati telah mengidentifikasi kerangka di Gedung Kwitang. Dua korban yang ditemukan adalah Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo. Setelah identitas korban terbentuk, RS Polri menyerahkan jenazah kedua orang itu ke keluarganya masing-masing. Prosesi dilakukan langsung oleh Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru dan Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis Aryana.
Pekerja yang hendak melakukan renovasi gedung tersebut kaget saat menemukan dua kerangka manusia. Korban ditemukan dalam kondisi tertimbun plafon. Gedung tersebut sempat terbakar selama kerusuhan akhir Agustus.