Pembakaran hutan karhutla di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, telah menyala selama dua hari. Api yang sangat berat dan liar itu diperkirakan tidak hanya merupakan kecelakaan alam, melainkan juga memiliki unsur kesengajaan.
Saat ini, tim Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru, bersama TNI-Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) masih berjuang untuk memadamkan api. Perjalanan mereka sangat sulit, karena mereka harus berhadapan dengan lapisan gambut yang sangat dalam dan tidak terduga apapun bisa menghambat perjalanan mereka.
Saat ini, fokus utama mereka adalah untuk memadamkan bara di dalam gambut. Pekerjaan itu memakan waktu dan membutuhkan banyak air, tetapi masih menantang karena ketersediaan air di lokasi sangat minim dan kedalaman gambut cukup ekstrem.
Pembakaran hutan karhutla di Kampar ini sekali lagi mengingatkan Riau pada bahaya laten yang selalu mengintai. Bukan hanya kerusakan lingkungan dan kerugian materi, tetapi juga ancaman kesehatan akibat kabut asap yang dapat melumpuhkan aktivitas publik.
"Api yang tadi sempat loncat membakar semak belukar, saya harus memanjat tembok untuk memadamkan api," kata Darmawan, Komandan Regu I Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru.
Saat ini, tim Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru, bersama TNI-Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) masih berjuang untuk memadamkan api. Perjalanan mereka sangat sulit, karena mereka harus berhadapan dengan lapisan gambut yang sangat dalam dan tidak terduga apapun bisa menghambat perjalanan mereka.
Saat ini, fokus utama mereka adalah untuk memadamkan bara di dalam gambut. Pekerjaan itu memakan waktu dan membutuhkan banyak air, tetapi masih menantang karena ketersediaan air di lokasi sangat minim dan kedalaman gambut cukup ekstrem.
Pembakaran hutan karhutla di Kampar ini sekali lagi mengingatkan Riau pada bahaya laten yang selalu mengintai. Bukan hanya kerusakan lingkungan dan kerugian materi, tetapi juga ancaman kesehatan akibat kabut asap yang dapat melumpuhkan aktivitas publik.
"Api yang tadi sempat loncat membakar semak belukar, saya harus memanjat tembok untuk memadamkan api," kata Darmawan, Komandan Regu I Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru.