Kapolda Metro Jaya: 'Starling' Jadi Mata dan Telinga Polisi

Jakarta, Kepolisian Metro Jaya berusaha untuk meningkatkan komunikasi dengan masyarakat melalui cara yang unik. Mereka telah menugaskan para pedagang kopi keliling sebagai mata dan telinga polisi di lapangan.

Mereka tidak hanya menjual kopi, tetapi juga berinteraksi langsung dengan rakyat dan memberikan informasi kepada pihak kepolisian tentang hal-hal yang mencurigakan. Jika ada kejadian yang menarik perhatian mereka, maka pedagang kopi keliling akan melapor kepada pihak kepolisian.

Inilah salah satu contoh pendekatan humanis dari Polri dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga ini. Mereka juga berharap bahwa semangat kebersamaan ini dapat menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan antara polisi dan warga.

Wakil Kapolda Metro Jaya, Brigjen Dekananto, mengatakan bahwa ojol telah menjadi mitra strategis mereka dalam menjaga keamanan masyarakat. Ia berharap para pengemudi ojol tidak takut untuk merekam aksi kriminal dan memberikan informasi kepada pihak kepolisian.

Ia juga menawarkan reward sebesar Rp500 ribu bagi pengemudi ojol yang merekam aksi kriminal dan membantu dalam pengungkapan kasus. Ini adalah contoh bagaimana Polri berusaha untuk meningkatkan kerjasama dengan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Jakarta.
 
aku berasa sedih banget, aku masih ingat saat-saat wektunya gerakan mahasiswa di Indonesia, kita semua begitu bersemangat dan peduli terhadap isu-isu yang kita kuakui pentingnya... tapi sekarang aku lihat di Jakarta ada pula pedagang kopi keliling yang bergabung dengan polisi, itu sedikit inspiratif, tapi juga memang bukan hal yang baru kan, apa yang perlu kita lakukan adalah bagaimana cara kita bisa membuat banyak orang seperti pedagang kopi tersebut yang mau bergabung dan berperan dalam menjaga keamanan masyarakat 🤔
 
Makasih bro, penanganan ini dari Polri benar-benar luar biasa. Siapa saja yang tidak suka diteriakan oleh polisi melalui pedagang kopi keliling? Saya pikir cara ini jadi 'mata dan telinga' mereka di lapangan. Dan penghargaan Rp500 ribu untuk pengemudi ojol yang membantu dalam kasus itu juga lumayan deh, gak keberatan sih bro 😊
 
Aku pikir ide ini sangat kreatif banget! Pedagang kopi keliling sebagai mata dan telinga polisi, itu seperti cerita fiksi, tapi ternyata jadi realitas 😂. Mereka bisa mendengar hal-hal yang tidak pernah terdengar oleh polisi sebelumnya, apalagi kalau ada aksi kriminal yang menarik perhatian mereka.

Aku senang juga mendengar bahwa Polri berharap para pengemudi ojol tidak takut untuk merekam aksi kriminal. Mereka harus dihargai karena sudah menjadi mitra strategis dalam menjaga keamanan masyarakat. Reward Rp500 ribu itu cukup menarik, tapi aku harap reward itu tidak hanya sekedar berlaku untuk pengemudi ojol saja, tapi juga untuk semua warga Jakarta yang membantu Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di kota.
 
Mereka kayaknya udah cari cara yang cerdas buat meningkatkan komunikasi dgn masyarakat, ya? Pedagang kopi keliling sebagai mata dan telinga polisi itu genius banget! Kalau ada rasa tidak nyaman, mereka bisa langsung melapor ke polisi. Sama sekali tidak pakai bahasa slang atau mainmainan. Wakil Kapolda itu benar-benar ingin membuat kerjasama dgn masyarakat semakin baik, dan aku setuju dengan pilihan mereka. Tapi, siapa tahu kapan aksi kriminal itu gak bisa dihindari?
 
Aku rasa kalau Polri menggunakan para pedagang kopi keliling sebagai mata dan telinga mereka itu buat apa? Kalau bukan untuk memperbaiki reputasi Polri yang sedang menurun, tapi juga untuk mengumpulkan data tentang kegiatan kriminal di Jakarta. Mereka nggak bisa terus meminta public trust kalau gini.

Aku rasa ini juga bikin orang warga lebih nyaman untuk berbicara dengan pedagang kopi keliling, tapi sebenarnya apa yang mereka inginkan? Bisa dipercaya bahwa mereka akan merekam aksi kriminal dan memberikan informasi kepada Polri? Mereka nggak hanya sekedar pedagang kopi aja, tapi juga memiliki kompetensi untuk membedakan antara orang baik dan buruk?

Kalau aku harus bilang, aku rasa ini adalah langkah yang positif. Jika mau diterapkan dengan benar, kalau bukan.
 
hebat banget ya kalau polda jaya bisa menggunakan pedagang kopi keliling sebagai mata dan telinga polisi 🤔. aku rasa ini cara yang kreatif dan efektif untuk meningkatkan komunikasi dengan masyarakat. aku senang lihat Polri berusaha meningkatkan kepercayaan publik, tapi aku harap mereka juga fokus pada masalah yang lebih serius seperti korupsi dan kekerasan 😊.
 
ini gak masuk akal kan? pedagang kopi keliling sebagai mata polisi? tapi aku rasa itu nggak terlalu buruk, kalau punya ide yang baik, maka aja jalankannya. saya ingat ketika masih SMA, kita diwajibkan untuk mengenali simbol-simbol nasional, dan itu salah satunya adalah logo polri. sekarang aku melihat pedagang kopi keliling mengenakan jaket dengan logo polri, itu gak kejutan kan? tapi yang penting, ini menunjukkan bahwa polri sedang berusaha untuk lebih dekat dengan masyarakat.
 
kembali
Top