Laporan Kecelakaan Kapal Ambulans yang Menghantam Batu Beranggunjung, Penyebab Utama Hilangnya Kontak
Pada tanggal 12 Februari 2023, sebuah kapal ambulan yang melayani kebutuhan darurat di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kecelakaan yang berat. Menurut sumber keamanan pantauan, kapal tersebut terkena batu beranggunjung dan akhirnya tenggelam di Selat Makassar.
Menurut informasi yang diterima oleh Tim Pantau, kecelakaan terjadi saat kapal ambulan yang membawa 20 orang pasien melakukan perjalanan dari Pelabuhan Semarang menuju Pelabuhan Surabaya. Pada pukul 16:00 WIB, kapal tersebut mengalami kerusakan parah dan akhirnya tenggelam di tengah-tengah Selat Makassar.
"Kapal ambulan tersebut terkena batu beranggunjung yang mengakibatkan kehilangan kontak dengan kapal lain," kata Kepala Tim Pantau. "Tim penyelamat dan penyewaan layanan darurat langsung segera hadir untuk menangani situasi tersebut."
Dalam pernyataan resmi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Prenas) mengakui bahwa kapal ambulan tersebut melayani kebutuhan pasien dengan kondisi kritis. "Kita sangat khawatir atas kemungkinan hilangnya kontak dengan kapal lain dan potensi kerugian lebih besar bagi penumpang kapal," kata Kepala Prenas.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan pihak penyedia layanan darurat telah langsung mengadakan upacara pengibaran batu beranggunjung untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepatuhan terhadap peraturan nautika.
Pada tanggal 12 Februari 2023, sebuah kapal ambulan yang melayani kebutuhan darurat di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kecelakaan yang berat. Menurut sumber keamanan pantauan, kapal tersebut terkena batu beranggunjung dan akhirnya tenggelam di Selat Makassar.
Menurut informasi yang diterima oleh Tim Pantau, kecelakaan terjadi saat kapal ambulan yang membawa 20 orang pasien melakukan perjalanan dari Pelabuhan Semarang menuju Pelabuhan Surabaya. Pada pukul 16:00 WIB, kapal tersebut mengalami kerusakan parah dan akhirnya tenggelam di tengah-tengah Selat Makassar.
"Kapal ambulan tersebut terkena batu beranggunjung yang mengakibatkan kehilangan kontak dengan kapal lain," kata Kepala Tim Pantau. "Tim penyelamat dan penyewaan layanan darurat langsung segera hadir untuk menangani situasi tersebut."
Dalam pernyataan resmi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Prenas) mengakui bahwa kapal ambulan tersebut melayani kebutuhan pasien dengan kondisi kritis. "Kita sangat khawatir atas kemungkinan hilangnya kontak dengan kapal lain dan potensi kerugian lebih besar bagi penumpang kapal," kata Kepala Prenas.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan pihak penyedia layanan darurat telah langsung mengadakan upacara pengibaran batu beranggunjung untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepatuhan terhadap peraturan nautika.