Pos Indonesia Menghadapi Bencana Sumatera, Transfer BLT Kesra Lagi Terkendala
PT Pos Indonesia (Persero) masih menghadapi kesulitan dalam menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) 2025 di wilayah-wilayah terdampak bencana di Sumatera. Menurut Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris, beberapa kantor pos mereka sempat tidak beroperasi penuh, seperti di Langsa dan Sibolga.
Namun, sekarang operasional kantor-kantor tersebut secara bertahap kembali berjalan. Penyaluran BLT Kesra 2025 dilakukan dengan skenario layanan khusus untuk wilayah-wilayah terdampak bencana. "Memang beberapa kantor kami juga terdampak, tetapi sekarang sudah mulai beroperasi dan kami sudah mulai membayarkan," kata Haris.
Penyaluran BLT Kesra 2025 dilakukan dengan tiga pola: pembayaran di kantor pos, pembayaran di komunitas, serta pengantaran langsung kepada penerima yang lansia, sakit, atau penyandang disabilitas. Hasil penyaluran ini, sekitar 12 juta data keluarga penerima manfaat sudah diterima, dan lebih dari 10 juta telah dibayarkan atau setara 85,74 persen.
Dalam alokasi BLT Kesra untuk Sibolga sebanyak 5.537 KPM, penyaluran awal sekitar 1.200 KPM sebelum bencana, atau 20 persen dari total alokasi. Sedangkan di Langsa, dari alokasi sekitar 42.000 KPM, telah tersalurkan sekitar 10.595 KPM atau 24,59 persen per 1 Desember 2025.
PT Pos hanya membayarkan bantuan kepada penerima yang sudah ditetapkan pemerintah berdasarkan data Kementerian Sosial yang divalidasi pemerintah daerah. Verifikasi di lapangan dilakukan melalui surat pemberitahuan berkode QR untuk memastikan ketepatan sasaran.
Terdapat rencana penyaluran langsung di lokasi pengungsian, tetapi masih dikoordinasikan dengan pemerintah daerah untuk menghindari potensi masalah sosial di titik pengungsian dan memastikan akuntabilitas penyaluran.
PT Pos Indonesia (Persero) masih menghadapi kesulitan dalam menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) 2025 di wilayah-wilayah terdampak bencana di Sumatera. Menurut Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pos Indonesia, Haris, beberapa kantor pos mereka sempat tidak beroperasi penuh, seperti di Langsa dan Sibolga.
Namun, sekarang operasional kantor-kantor tersebut secara bertahap kembali berjalan. Penyaluran BLT Kesra 2025 dilakukan dengan skenario layanan khusus untuk wilayah-wilayah terdampak bencana. "Memang beberapa kantor kami juga terdampak, tetapi sekarang sudah mulai beroperasi dan kami sudah mulai membayarkan," kata Haris.
Penyaluran BLT Kesra 2025 dilakukan dengan tiga pola: pembayaran di kantor pos, pembayaran di komunitas, serta pengantaran langsung kepada penerima yang lansia, sakit, atau penyandang disabilitas. Hasil penyaluran ini, sekitar 12 juta data keluarga penerima manfaat sudah diterima, dan lebih dari 10 juta telah dibayarkan atau setara 85,74 persen.
Dalam alokasi BLT Kesra untuk Sibolga sebanyak 5.537 KPM, penyaluran awal sekitar 1.200 KPM sebelum bencana, atau 20 persen dari total alokasi. Sedangkan di Langsa, dari alokasi sekitar 42.000 KPM, telah tersalurkan sekitar 10.595 KPM atau 24,59 persen per 1 Desember 2025.
PT Pos hanya membayarkan bantuan kepada penerima yang sudah ditetapkan pemerintah berdasarkan data Kementerian Sosial yang divalidasi pemerintah daerah. Verifikasi di lapangan dilakukan melalui surat pemberitahuan berkode QR untuk memastikan ketepatan sasaran.
Terdapat rencana penyaluran langsung di lokasi pengungsian, tetapi masih dikoordinasikan dengan pemerintah daerah untuk menghindari potensi masalah sosial di titik pengungsian dan memastikan akuntabilitas penyaluran.