Pemilu di Kamerun yang digelar beberapa hari lalu mengakibatkan kerusuhan dan protes massal setelah Presiden Paul Biya kembali terpilih untuk masa jabatan kedua. Rakyat Kamerun sangat marah atas kekambuhan Biya, yang sekarang berusia 92 tahun, dan merasa bahwa ia tidak lagi memiliki kemampuan untuk memimpin negara dengan efektif.
Bahkan beberapa kota di Kamerun menjadi tempat pertengkaran antara massa oposisi dan aparat keamanan. Polisi harus menggunakan kekuatan besar untuk menjaga ketertiban dan mencegah aksi-aksi vandalisme yang melanda berbagai daerah.
Sementara itu, di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengakui bahwa tidak mudah mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan di tanah air. Pemerintah saat ini menargetkan untuk menghentikan impor sejumlah komoditas pokok seperti beras, jagung, dan garam. Namun, tantangannya adalah lahan pertanian yang terbatas.
"Mungkin itu adalah tujuan kami yang perlu dicapai," kata Zulkifli Hasan. "Tapi kita harus bersikap realistis dan mengakui bahwa tidak semua orang dapat menjadi petani atau memiliki lahan pertanian sendiri."
Ketika ditanya tentang kemampuan pemerintah untuk mencapai tujuan swasembada dan kedaulatan pangan, Zulkifli Hasan merasa optimis. "Kita telah melakukan beberapa langkah yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir," katanya.
Namun, banyak orang di Indonesia yang masih khawatir tentang kemampuan pemerintah untuk mencapai tujuan ini. Mereka berharap bahwa pemerintah dapat menemukan solusi yang efektif dan efisien dalam mengatasi tantangan yang dihadapi.
Bahkan beberapa kota di Kamerun menjadi tempat pertengkaran antara massa oposisi dan aparat keamanan. Polisi harus menggunakan kekuatan besar untuk menjaga ketertiban dan mencegah aksi-aksi vandalisme yang melanda berbagai daerah.
Sementara itu, di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengakui bahwa tidak mudah mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan di tanah air. Pemerintah saat ini menargetkan untuk menghentikan impor sejumlah komoditas pokok seperti beras, jagung, dan garam. Namun, tantangannya adalah lahan pertanian yang terbatas.
"Mungkin itu adalah tujuan kami yang perlu dicapai," kata Zulkifli Hasan. "Tapi kita harus bersikap realistis dan mengakui bahwa tidak semua orang dapat menjadi petani atau memiliki lahan pertanian sendiri."
Ketika ditanya tentang kemampuan pemerintah untuk mencapai tujuan swasembada dan kedaulatan pangan, Zulkifli Hasan merasa optimis. "Kita telah melakukan beberapa langkah yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir," katanya.
Namun, banyak orang di Indonesia yang masih khawatir tentang kemampuan pemerintah untuk mencapai tujuan ini. Mereka berharap bahwa pemerintah dapat menemukan solusi yang efektif dan efisien dalam mengatasi tantangan yang dihadapi.