Kementerian Transmigrasi Tentukan Arah Baru Program Transmigrasi, Gabungkan Dunia Usaha dan Kampus
Dalam upaya meningkatkan transmigrasi di Indonesia, Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman mengakui bahwa program ini tidak lagi sebatas pemindahan penduduk. "Transmigrasi saat ini bukan hanya tentang membangun perkebunan atau tanaman padi," katanya. "Tapi kita ingin membuat kawasan ekonomi terpadu dengan menggandeng dunia usaha dan kampus."
Iftitah menjelaskan bahwa transmigrasi di era baru ini memerlukan ekstra effort untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal. "Kita tidak hanya membangun rumah, pekarangan, atau usaha saja," ujarnya. "Tapi kita juga harus ada sekolah, tempat kesehatan, pusat kerja, dan bahkan pabrik. Semua itu harus ada untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan."
Untuk mencapai hal ini, Kementerian Transmigrasi bekerja sama dengan masyarakat transmigrasi dan dunia usaha melalui kampus sebagai penghubung. "Dunia kampus memiliki SDM unggul yang dapat membantu kita mengembangkan wilayah transmigrasi," kata Iftitah.
Dengan demikian, Kementerian Transmigrasi berharap dapat meningkatkan lapangan kerja dan kesejahteraan para transmigran. "Harapan kami adalah dengan rencana ini kita bisa menghasilkan investasi yang lebih besar," ujarnya. "Lapangan kerja semakin banyak, dan para transmigran memiliki pendapatan yang lebih besar, sehingga mereka dapat meningkatkan konsumsi mereka."
Jika para transmigran memiliki pendapatan besar, maka itu akan meningkatkan pendapatan negara dan skala eksport. "Produktivitas dalam bentuk skala eksport juga akan meningkat," kata Iftitah. "Tapi yang paling penting adalah kita dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan."
Dengan demikian, Kementerian Transmigrasi terus fokus pada pengembangan wilayah transmigrasi di Indonesia. Mereka percaya bahwa dengan kerja sama masyarakat, dunia usaha, dan kampus, mereka dapat mencapai tujuan yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigrasi.
Dalam upaya meningkatkan transmigrasi di Indonesia, Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman mengakui bahwa program ini tidak lagi sebatas pemindahan penduduk. "Transmigrasi saat ini bukan hanya tentang membangun perkebunan atau tanaman padi," katanya. "Tapi kita ingin membuat kawasan ekonomi terpadu dengan menggandeng dunia usaha dan kampus."
Iftitah menjelaskan bahwa transmigrasi di era baru ini memerlukan ekstra effort untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal. "Kita tidak hanya membangun rumah, pekarangan, atau usaha saja," ujarnya. "Tapi kita juga harus ada sekolah, tempat kesehatan, pusat kerja, dan bahkan pabrik. Semua itu harus ada untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan."
Untuk mencapai hal ini, Kementerian Transmigrasi bekerja sama dengan masyarakat transmigrasi dan dunia usaha melalui kampus sebagai penghubung. "Dunia kampus memiliki SDM unggul yang dapat membantu kita mengembangkan wilayah transmigrasi," kata Iftitah.
Dengan demikian, Kementerian Transmigrasi berharap dapat meningkatkan lapangan kerja dan kesejahteraan para transmigran. "Harapan kami adalah dengan rencana ini kita bisa menghasilkan investasi yang lebih besar," ujarnya. "Lapangan kerja semakin banyak, dan para transmigran memiliki pendapatan yang lebih besar, sehingga mereka dapat meningkatkan konsumsi mereka."
Jika para transmigran memiliki pendapatan besar, maka itu akan meningkatkan pendapatan negara dan skala eksport. "Produktivitas dalam bentuk skala eksport juga akan meningkat," kata Iftitah. "Tapi yang paling penting adalah kita dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan."
Dengan demikian, Kementerian Transmigrasi terus fokus pada pengembangan wilayah transmigrasi di Indonesia. Mereka percaya bahwa dengan kerja sama masyarakat, dunia usaha, dan kampus, mereka dapat mencapai tujuan yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigrasi.