Jhonlin Agro Raya Milik Haji Isam Cetak Laba Rp 224 Miliar

Jhonlin Agro Raya, perusahaan kelapa sawit milik Haji Isam, melaporkan laba Rp 224 miliar dalam jangka waktu Januari-September 2025. Angka ini meningkat drastis sebesar 44,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan perusahaan mencapai Rp 3,08 triliun, dengan peningkatan sebesar 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penjualan utama Jhonlin Agro Raya adalah fatty acid methyl ester (FAME) Rp 2,5 triliun, palm fatty acid distillate (PFAD) Rp 231 miliar, crude glycerine (CG) Rp 165 miliar, minyak goreng Rp 64 miliar, kernel Rp 43 miliar, dan tandan buah segar Rp 2,1 miliar. Mayoritas penjualan dipegang oleh pihak ketiga, yaitu PT Pertamina Patra Niaga Rp 1,5 triliun.

Dalam periode ini, aset Jhonlin Agro Raya meningkat menjadi Rp 3,9 triliun, tetapi mengalami keseimbangan dalam jumlah liabilitas dan ekuitas. Pada kuartal I-2025, perusahaan mencatatkan penjualan Rp 849 miliar dengan laba Rp 59,7 miliar.

Manajemen Jhonlin Agro Raya menyatakan rencana untuk meningkatkan performa pabrik Biodiesel menjadi 60-70 persen untuk meningkatkan laba bersih. Peningkatan ini juga berarti bahwa perusahaan dapat memanfaatkan CPO internal yang telah mencapai 15 persen dari CPO yang diolah pada 2025 agar bisa menjadi 20-25 persen dari total CPO.

Selain itu, perusahaan juga menargetkan meningkatkan penjualan produk minyak goreng yang telah dipasarkan di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
 
kalo liat data ini, kayaknya Jhonlin Agro Raya nggak perlu khawatir sama perusahaan lain deh, laba mereka canggih banget 🤑 Rp 224 miliar! tapi airmata saya adalah PT Pertamina Patra Niaga yang masih menguasai majority penjualan. kayaknya kita harus waspada kalau mereka mau kalah dari Jhonlin Agro Raya? 🤔
 
Gue rasa luar biasa banget kenaikan laba Jhonlin Agro Raya ya! Rp 224 miliar tahun lalu menjadi Rp 224 miliar ini sekarangnya gak mainan lagi. Tapi apa artinya? Apakah ini berarti para pemilik sawit dan minyak goreng punya rencana untuk investasi yang lebih cerdas di masa depan? Gue rasa perlu dipantau lebih dekat, karena peningkatan laba ini bisa jadi bukan hanya akibat dari efisiensi produksi saja...
 
Hmmm, nggak bisa dikatakan bahwa laba Rp 224 miliar itu cuma hasil dari kerja keras pengusaha saja, ya? Mungkin perusahaan ini juga mendapatkan bantuan dari pemerintah dengan subsidy atau apa-apa yang bisa membantu mereka meningkatkan laba. Kalau benar-benar hanya dari kerja keras, maka laba seperti itu mungkin tidak akan bisa dicapai oleh perusahaan kecil lainnya. Dan kalau kita lihat juga bahwa aset dan liabilitas perusahaan ini masih dalam keseimbangan, berarti mereka pasti memiliki strategi yang tepat untuk mengelola risikonya. Tapi, saya nggak percaya bahwa penjualan utama yang besar itu hanya dari satu produk aja, misalnya FAME. Mungkin ada beberapa faktor lain yang membuat laba perusahaan ini bisa meningkat begitu cepat...
 
aku pikir ini bukan masalah sama sekali banget, tapi apa bisa dibicarakan juga? 224 miliar laba itu sangatlah fantastis, aku rasa perlu diperiksa kembali bagaimana mereka mengambil keuntungan dari pabrik FAME dan PFAD. kalau PT Pertamina Patra Niaga punya penjualan sebesar 1,5 triliun, artinya banyak sekali bisnis yang bisa dijual, tapi apa daya saingnya? aku kira perlu ada analisis lebih dalam tentang bagaimana mereka berusaha meningkatkan laba bersih dan memanfaatkan CPO internal.
 
Okee bro, gini ceritanya Jhonlin Agro Raya ngerampok laba Rp 224 miliar dalam jan-jan Januari-September 2025! 🤑😲 Maksudnya, penjualan perusahaan ini mencapai Rp 3,08 triliun, tapi sebagian besar itu dikonsumi oleh PT Pertamina Patra Niaga aja, yaitu Rp 1,5 triliun! 🤔

Sekarang, aku rasa cukup beruntung karena Jhonlin Agro Raya ini bisa menghasilkan laba yang begitu besar. Mungkin karena mereka memiliki rencana untuk meningkatkan performa pabrik Biodiesel menjadi 60-70 persen! 🚀

Tapi aku juga khawatir, bro. Jika mereka berhasil mencapai target itu, maka laba bersihnya akan sangat besar-besaran! 😅 Maksudnya, mereka bisa menghasilkan CPO internal yang mencapai 20-25 persen dari total CPO, dan itu akan sangat membantu mereka untuk meningkatkan laba.

Aku rasa perlu diawasi agar tidak ada masalah keuangan atau lain-lain. Jika mereka berhasil mencapai target, maka aku senang banget, bro! 🤩
 
Kira-kira apa kabar dari Jhonlin Agro Raya loh? Meningkat drastis banget laba mereka! Rp 224 miliar lama-lama sekarang Rp 224 miliar plus 44,2% lagi 😮. Tapi apa yang buat pihak manajemen bisa nge-boost laba itu banget?

Mengutip dari laporan mereka, penjualan utama Jhonlin Agro Raya adalah FAME dan PFAD. Saya rasa ini bisa jadi salah satu faktor yang membuat laba mereka meningkat sebesar 44,2% 🤑. Tapi apa yang bikin mereka bisa memanfaatkan CPO internal dengan 15 persen dan targetnya naik menjadi 20-25 persen? Mungkin perlu ada strategi baru dari manajemen untuk mencapai tujuan tersebut 😊.

Saya rasa ini kabar baik bagi Indonesia yang memiliki pertanian sawit yang produktif. Dan saya senang melihat bahwa Jhonlin Agro Raya bisa meningkatkan penjualan produk minyak goreng di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Semoga mereka bisa terus mengembangkan bisnisnya dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal 🌿.
 
Gue pikir laba Rp 224 miliar itu bisa jadi karena pihak manajemen Jhonlin Agro Raya berhasil mengoptimalkan produksi sawit mereka, apalagi kalau mereka sudah berinvestasi lebih banyak di bidang bioteknologi dan teknologi hijau. Nah, kalau mereka bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan lebih baik, tentu laba perusahaan pun akan bertambah. Gue juga penasaran apa rencana untuk meningkatkan performa pabrik Biodiesel mereka di masa depan...
 
Pernahkah kamu pikir bahwa kelapa sawit bisa menghasilkan laba Rp 224 miliar? 🤯 Memang agak luar biasa! Jhonlin Agro Raya benar-benar berhasil meningkatkan penjualannya sebesar 44,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Itu berarti mereka telah berhasil mengoptimalkan produksi dan jaringan distribusi mereka. Aset perusahaan juga menunjukkan pertumbuhan yang baik, tetapi masih perlu diperhatikan agar tidak terjadi keseimbangan yang buruk dalam jumlah liabilitas dan ekuitas. Manajemen perusahaan benar-benar memiliki rencana yang cerdas untuk meningkatkan laba bersih dan memanfaatkan CPO internal mereka. Semoga semuanya berjalan lancar! 💸
 
Jadi apa yang terjadi dengan Jhonlin Agro Raya? Mereka benar-benar luar biasa! Laba Rp 224 miliar, itu seperti menggali lubang berlian aja! 🤑 Dan penjualan perusahaan mencapai Rp 3,08 triliun, itu seperti membawa semua uang di Indonesia ke dalam dompet satu hari. 🤯

Tapi jangan lupa, mereka masih harus memperhatikan aset dan liabilitasnya. Asetnya benar-benar besar, Rp 3,9 triliun, tapi liabilitasnya juga tidak kalah, ya? 🤑 Jadi, saya rasa mereka harus terus berhati-hati dalam mengelola uangnya.

Dan yang paling seru, manajemen Jhonlin Agro Raya ingin meningkatkan performa pabrik Biodiesel menjadi 60-70 persen! Itu seperti mencoba menangkap badai dengan tangan kosong. 🌪️ Tapi saya rasa itu tidak terlalu sulit, karena mereka sudah memiliki rencana yang jelas.

Saya harap Jhonlin Agro Raya bisa terus berkelanjutan dan meningkatkan laba mereka. Mungkin mereka bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain di Indonesia! 💪
 
Udah wajar aja, company seperti Jhonlin Agro Raya ini pasti makin sukses dan makin laku dari tahun ke tahunnya 🤑. Penjualan fatty acid methyl ester (FAME) di mana-mana kok, tapi nggak ngerti kenapa penjualannya begitu banyak, kalau bukan karena pihak manajemen yang cerdas dan pintar itu 😄. Semoga performa pabrik Biodiesel mereka bisa mencapai target 60-70 persen, itu akan sangat membantu laba bersihnya. Dan juga semoga penjualan produk minyak goreng di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur bisa makin laku dan meningkatkan laba mereka 💸.
 
Makanya perusahaan seperti Jhonlin Agro Raya bisa menghasilkan laba yang begitu besar? Mereka hanya memfokuskan pada produksi sawit saja aja, apa ada yang mereka lakukan untuk meningkatkan keseimbangan lingkungan dan masyarakat sekitar?

Mereka juga mengatakan ingin meningkatkan produksi biodiesel, tapi apa ada rencana untuk mengurangi impor minyak goreng asing? Kalau punya kemampuan produksi sendiri, kenapa tidak buat nafkah umum? Tapi ya, kalau hanya fokus pada laba, pasti masih banyak masalah yang bisa terjadi.
 
kembali
Top