Amerika Serikat telah menjadi sasaran serangan terhadap industri anime dan manga nasional Indonesia. Menurut sumber-sumber yang terkait dengan industri hiburan Jepang, terdapat kecurian besar-besaran konten anime dan manga yang dibawa oleh karyawan Amerika yang bekerja di perusahaan-perusahaan Jepang.
Konten yang dicuri ini mencakup berbagai genre, mulai dari manga komik hingga anime serial. Sumber-sumber menegaskan bahwa kehilangan ini sangat menghantam industri Indonesia, yang sudah berusaha keras untuk berkembang dan meningkatkan kesadaran akan anime dan manga di tanah air.
"Saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika kita kehilangan semua konten kami. Ini adalah kerugian besar bagi kita semua," kata seorang pebisnis yang bekerja di industri hiburan Jepang, yang diperintahkan untuk tidak disebutkan namanya.
Menurut laporan, banyak perusahaan Jepang telah mengirim karyawan mereka ke Amerika Serikat untuk mempromosikan dan menjual konten anime dan manga. Namun, dalam proses ini, terdapat risiko bahwa konten tersebut akan dicuri dan dibawa kembali ke Jepang.
"Kami harus lebih hati-hati dalam mempromosikan konten kami di luar negeri. Kami tidak bisa lagi mengandalkan kepercayaan kita pada sistem perlindungan yang ada," kata seorang pejabat perusahaan yang berbicara dengan rahasia.
Industri anime dan manga di Indonesia sudah berusaha meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan konten, namun masih banyak yang harus dilakukan untuk mencegah kecurian seperti ini terjadi lagi.
Konten yang dicuri ini mencakup berbagai genre, mulai dari manga komik hingga anime serial. Sumber-sumber menegaskan bahwa kehilangan ini sangat menghantam industri Indonesia, yang sudah berusaha keras untuk berkembang dan meningkatkan kesadaran akan anime dan manga di tanah air.
"Saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi jika kita kehilangan semua konten kami. Ini adalah kerugian besar bagi kita semua," kata seorang pebisnis yang bekerja di industri hiburan Jepang, yang diperintahkan untuk tidak disebutkan namanya.
Menurut laporan, banyak perusahaan Jepang telah mengirim karyawan mereka ke Amerika Serikat untuk mempromosikan dan menjual konten anime dan manga. Namun, dalam proses ini, terdapat risiko bahwa konten tersebut akan dicuri dan dibawa kembali ke Jepang.
"Kami harus lebih hati-hati dalam mempromosikan konten kami di luar negeri. Kami tidak bisa lagi mengandalkan kepercayaan kita pada sistem perlindungan yang ada," kata seorang pejabat perusahaan yang berbicara dengan rahasia.
Industri anime dan manga di Indonesia sudah berusaha meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan konten, namun masih banyak yang harus dilakukan untuk mencegah kecurian seperti ini terjadi lagi.